Manusia dan Ruang - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 "Manusia dan Ruang

Karya: Andrianus Ongko Wijaya Hingan


Entah mengapa akhir-akhir ini

dunia menjadi entah berantah

hanya sekat ruang dan tabung oksigen

yang mampu membatasi


Apakah ini takdir dari yang kuasa

tetapi lebih nyaman diruang sendiri

membatasi kegiatan duniawi

belajar memperbaiki diri


Meski bahagia jarang dimiliki

tak perlu risau hati

mungkin jiwa lelah dalam pengembaraan diri

menunggu dunia pulih kembali


Mahakam Ulu, 25 Oktober 2021





Gelap Malamku

Karya: Andrianus Ongko Wijaya Hingan


Mimpi panjang yang melelahkanku

kusadari ku telah terluka

gelap malamku mencari bayangmu

kau telah berlalu


Kusadari ku cinta tak harus miliki

tak berarti kau buang ku seperti ini

mimpi panjang usailah sampai disini

gelap ini ku ingin berganti


Tuhan tolonglah diri ini

yang selalu disakiti

berakhir usailah sampai disini

ku tak sanggup lagi


Pergi segera jemput diri ini

tak mampu bertahan dalam gelap ini

kuingin berakhir

kuingin berganti


Mahakam Ulu, 29 Oktober 2021





Merdeka Tapi Merana

Karya: Andrianus Ongko Wijaya Hingan


Memang kita kaya batubara hutan

tapi hidup masih kekurangan

memang kita kaya hasil laut

tapi susah makan ikan


Memang harta hutan yang kita miliki 

tetapi bukan untuk kita nikmati

sementara kaum marjinal

kadang diam dan gigit jari


Memang kita kaya air dan tanah

tapi tanah dan air dibeli

ironi hidup ditanah merdeka

serasa dijajah saudara sendiri


Mahakam Ulu, 01 Oktober 2021





Rindu Sendu

Karya: Andrianus Ongko Wijaya Hingan


Sewindu kau telah pergi meninggalkan ku

teramat terasa jika kau tiada disisiku

maafkanku jika tak sempurna

semoga engkau bahagia bersamanya


Di setiap nafasku

disertakan dengan angin-angin yang berhembus

disetiap jiwa dan pikiranku 

selalu teringat tentang dirimu


Yang temaram sinar bintang

mengenang kisah yang telah punah

andaikan angin malam ini dapat menyampaikan rindu

ingin rasanya kutitipkan seluruh rindu 


Mahakam Ulu, 04 Oktober 2021



"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.