https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
" MENTARI MENYINGSING
Sajak : Alvina Anggitia
Angin menjadi saksi
Jarak tempuh menjadi pemisah
Isyarat malam pendamba mimpi
Hati seakan gerimis dalam ilusi
Perlahan kau menjauh seiring perputaran waktu
Menyisakan luka yang tertoreh
Kau Pergi beriringan langkah pasti
Kini daku seolah angin yang berlalu
Angan tak perlu dalam memorimu
Kilas melintas bayang kenangan
Bagai tiada senja di penghujung hari pemula malam
Dengan hampa terima tak pasti
Hati ingin menagis akan rasa yang tergores
Dengan harapan kau janjikan pernah hadir
Langkah ku seakan rancu
Arah tak tentu kini tak asing
Sekarang ku sendiri meratapi hidup yang seakan retak
Tangis yang berderai tak kunjung henti
Kala mengingat serpihan indah yang bernaung
Berdayung lepas tak menyisi
Peureulak, 07 November 2021
Merelakan masa
Sajak: Alvina Anggitia
Rasa bahagia kian berkunjung
Menetap pada tempat kini berpijak
Asal mula tau rasa bahagia
Memiliki mereka sejatinya teman berbagi cerita
Kala terbesit ingin pergi
Dorongan keadaan yang tak mendukung
Namun sulit hati ingin menetap
Tak ingin meninggalkan
Jaminan tuk berteman masih tak pasti
Hidup berlalu mereka serta berperan
Yang selalu ada dikala suka dan duka
Jiwa ikut tersenyum
Terpaan bahagia seiring dihantam badai
Penghibur sesama tak menentu
Kadang kala sama terpuruk
Terperosot dalam jurang kesedihan
Namun tetap ingin kokoh
Ibarat pohon yang merambat kedasar semesta
Pertemuan memulai pendidikan
Jarak tempuh masa mamisahkan kini
Masa depan menjemput cita –cita
Merelakan pergi dan semua tinggal kenangan
Yang selalu berputar dalam ingatan
Peurulak , 7 November 2021
Retakan Mimpi
Sajak :Alvina Anggitia
Perlahan diatas tapak suram ku melanggkah
Mengayunkan tangan……
Menggapai bintang yang mulai meredup
Tawa kian melebur tak berwujud
Ku tatap jendela nan retak itu
Meredam tangis dicelah senja
Hingga sayup hancur tak tampak ada…..
Perpektif damai tak nyata
Gemulai sikap luar pandang
Ku pasrah kala kaki melanggkah
Letih jiwa ku berlagak ceria
Kemana pergi cahaya bahagia
Jiwa kian meronta dengan raga yang lelah
Penuh sia asa kendati hampa tak sirnah
Ku terkeluh dalam jalan semu
Penantian tiba penuh mimpi
Perlahan meredup tanpa cita hari……
Peurulak, 7 November 2021
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.