https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"MALAM ITU
(cpt. Kristanto Moubata)
Kau hadir dalam hidupku, hingga cerita malam itu!
Kau mengajarkanku lantunan pujian bagi Hu, kembali teringat malam itu!
Kau menyelubungi rasa sakit pada sanubari hati terdalam, malam itu!
Lukamu, kau sembunyikan dalam bejana hati transparan, begitu jelas terlihat malam itu!
Terlihat lukamu membusuk bernanah membasahi pelataran malam itu!
Tidak kau keluhkan sakit yang memeluk erat tubuhmu dalam hening malam itu!
Namun, air wajahmu menelanjangkan kesakitan dahsyatmu malam itu!
Kau terdiam seribu kata tanpa rasa malam itu!
Kesakitanmu mulai menjalar, begitu terasa oleh keramaian malam itu!
Jeritan kesakitanmu bagaikan lolongan serigara yang membuat gentar keramaian malam itu!
Angin malam datang menerpa jiwa, menghempaskan raga dalam keheningang malam itu!
Kembang bulan ikut mekar seolah memberi pertanda di malam itu!
Keramaian berkumpul dalam keheningan pelataranmu malam itu!
Banjir air mata dan untaian penyesalan bertebaran dipelataranmu malam itu!
Kau membuka matamu, namun hanya sekejap lalu kembali terlelap malam itu!
Tidak ada seuntai kata kau lantunkan malam itu!
Raga serasah kosong tiada bertuan malam itu!
Saat mata telanjang melayangkan pandangan pada tubuh kakumu malam itu!
Dingin tubuhmu mengalahkan dingin cahaya rembulan malam itu!
Kekosongan dan kehampaan menyelimuti keramaian malam itu!
Sang pemilik waktu seolah memalingkan wajahNya malam itu!
Tidak ada kata yang terucap, hanya penyesalan malam itu!
Tidak ada kata salah padamu malam itu!
Ku lepas, ku hempas, seluruh cinta setinggi langit sedalam samudera bagimu malam itu!
Kesadaran kau kucinta, amat sangat terasa malam itu!
Kusadar sang Khalik adalah sejatimu malam itu!
Ku lepaskan, ku pasrahkan tidurmu dalam Khalik malam itu!
Kuresapi dengan sungguh melihat manis madu wajahmu, cantikku, malam itu!
Tersungkur, ku lantunkan syair doa pada Khalik malam itu!
Sang Khalik terimalah kekasih jiwaku dalam pelataranMu, untaian doa keramaian malam itu!
Saat terakhirku bersamamu, wahai cantik purnamaku, malam itu!
Malam terasa sepi, kesedihan menghanyutkanku dalam badai rindu purnamaku malam itu!
KU TERPANAH
(cpt. Kristanto Moubata)
Ku tatap dalam gelap sambil kurangkai untaian kata penuh makna
Ku coba melampaui sangka, membuatnya berkaca dalam nyata
Ku jelajahi samudera raya hati yang amat menggelora
Ku tenun asa dalam gedongan hati yang membara
Ku jejaki labirin budi nan mencari rasa
Ku lepas, ku hempas tanya
Ku genggam rasa
Kuterpanah
SENDUH
(cpt. Kristanto Moubata)
Angin hari ini terasa berbeda,
tak membaya sejuk malah membawa peluh
Pepohonan tanpak tak semestinya,
dedaunan berguguran walau belum musim gugur
Siput teramat gigih berjalan walaupun lamban,
berusaha sekuat tenaga walau hanya sejengkal
Kabut tebal nan kelam seketika sirna tanpa jejak,
tak berdaya diterpa mentari pagi
Siang terasa gelap, keramaian pun terasa sepi
Pelangi tak berwarna lagi, yang ringan terasa amat berat
Waktu bergulir terasa amat lambat, hari-hari terasa sepi
hanya lembaran kertas putih tanpa tinta di meja
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.