https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"LANGGAKU
Oleh: Nahwan Pasangio
Pada bibir pantai
dermaga itu
aku lihat anak-anak berenang
gembira ria
ikan-ikan menari
diantara terumbu karang.
Diatas bukit
tepian pantai
kulihat buih-buih putih berlari
diantara gelombang
bersama hembusan angin.
Pada Bumi Banggai Kepulauan
kita lahir
pada Desa Langga
Kita lahir
Kitalah generasi anak Pulau.
Lahir bersama suara ombak
besar bersama deruh ombak
berpijak pada pasir putih
terbentang luas
lautan biru
laksana asa meraih cita-cita.
*********
Samarinda, 9 Desember 2016
Makna Kesatria
Oleh : Nahwan Pasangio
Disaat jiwa rapuh
dalam diam
hancur tanpa suara
gerakan jurus itu
terbayang dalam kesendirian ini.
Latihan Fisik
mengeluarkan keringat beban
keringat beban hidup ini
kita adalah kesatria
menang disegala kemungkinan
namun tak takut mati
diujung keris lawan.
Padang ilalang menari
selentur gerakan jurus
searah tendangan
penjuru mata angin.
Kesatria bukanlah pecundang
pecundang lari dari medan pertempuran
Perantau adalah kesatria
Kesatria yang siap
disetiap kemungkinan
Kita bukanlah pecundang
diam dalam kemunafikan.
*********
Samarinda, 24 Nopember 2016
Belukar Jiwa
Oleh : Nahwan Pasangio
Dalam semak belukar kehampaan
hilang arah
jiwa sakit
kompas hilang.
Cermin penuh debuh
potret usang
jiwa sunyi
Iblis mengajak bersekutu.
Dia perlahan bangkit
dengan sisa tenaga
cahaya Imannya yang tersisa
bekal dari negeri asal
dan masa lalu
saat aktif pengajian disurau itu.
Terus bangkit berlari
keluar semak belukar
menemukan kembali
jalan menuntun
pada asa pengembaraan.
*********
Samarinda,23 Desember 2016
REMBULAN RANTAU
Oleh : Nahwan Pasangio
Malam itu
seperti malam ini
saat bulan
belum memanjat tinggi
saat bulatnya bulan belum sempurnah.
Aku bulatkan tekat
untuk sebuah perjalanan asa
yang kusebut pengembaraan.
Pengembaraan pada negeri asing
Borneo aku tuju
kusemaikan benih asa
pada ladang perjalanan
perjalanan yang mengantarkanku
pada komunitas ladang.
Pada mereka Aku belajar
banyak hal
puisi, semangat, militansi.
Puisi adalah marahku
puisi adalah bahagiaku
puisi teman perjalanan
pada mereka aku belajar
mengkritik sebuah keharusan
pada panggung teater
penuh cahaya
saat bulan
belum memanjat tinggi
saat bulatnya bulan belum sempurnah.
*********
Samarinda, 9 Januari 2017
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.