https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"Juni Aku Ingin Bertanya
Juni, kenapa harus aku
Juni, Aku ingin bertanya kepada kabel-kabel yang menempel di seluruh tubuh itu
Juni... masih kah kau ingat malam itu mereka duduk berdua penuh cemas menunggu kelahiranku
Aku tidur di kotak plastik, ya... apalah namaya... terserah
Juni... Dengan sendok kecil, buah pisang itu membuat tubuhku membiru
Apakah berdosa kalau waktu itu aku memilih tertidur saja
Juni... sampaikan cintaku kepada semesta untuk mereka
Negeri Cuilan Surga
Angin yang mendayu menyapa debu-debu
Di atas tanah negriku nan ayu
Di sana berdiri cemara sarang sang garuda
Setetes air yang jatuh ke negriku, menghidupi semesta tanpa syarat tanpa kata
Berdiri di atas darah syuhada
Yang raganya tak lagi ada
Di bawah panji kebhinekaan, merangkul perbedaan seperti sabdha Tuhan
Negriku abadi, ibu pertiwi
Negeriku berdiri diatas cinta
Dengan dekapan welas asihNya
Tapi semesta berkata tak akan sanggup memenuhi nafsu manusia.
Rumi,Sufi dan Cinta
Rumi, aku tak setabah kau
Apa kau tau rumi
Sebatang rokok dan kopi itu tak bertanggung jawab soal rindu ini
Ajari aku jatuh cinta lagi
Rumi, Sepasang mata itu, tak pernah sayu
Mata itu, mengajariku tak mendua
Mata itu pula yang mengajariku mencintainya
Rumi, apakah dalam cinta tak ada duka
Dalam lorong gelap itu aku tak lagi melihat matanya
Ia pergi tanpa tegur sapa
Seikat kain itu, ku lilitkan di kepalaku
Ku injak kepalaku di tengah kota
Aku menari seperti para sufi
Dan mereka para sufi adalah manusia yang telah patah hati kepada dunia
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.