https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Lamunan Malam
Kududuk di atas bulan
bercengkrama bersama bintang
walau hanya sekadar khayalan
namun itu sedikit mengaburkan kesepian
Burung-burung menari di sekitar rembulan
seakan mengajakku untuk berkawan
angin meniup kencang hingga daun-daun berjatuhan
aku terpaku dalam lamunan
Ratusan mimpi yang pernah menghampiri saat aku terlelap
tidak ada satupun yang menandingi indahnya malam ini
diriku tidak lagi bertemankan sepi
bulan dan bintang menyinari saat diriku terpuruk dalam kegelapan
Walau hanya dalam lamunan
mereka seperti meraih diriku untuk bangkit dan berlari lagi menggapai impian
meskipun hanya sekadar ilusi
namun itu cukup menenggelamkan sedih
Bangkit
Ku coba membasuh luka dalam kalbu
berharap masa lalu yang kelam menjadi abu
kehidupan ini hanyalah titik awal menuju keabadian
tidak perlu berkeluh kesah dan putus asa
Diriku bagai burung yang sayapnya patah
ingin bebas tapi akhirnya jatuh
Diriku bagai bayangan dalam cermin
tidak ada yang menghiraukan
Hidupku seperti cermin yang pecah
tapi ku mencoba mengumpulkan kembali serpihannya
Hidupku seperti kain yang tercarik
tapi ku mencoba menyulamnya kembali
Kesedihan hanya mengundang air mata
sakit hati hanya merusak jiwa
lanjutkan hidup dan kau pasti bisa
karena akhirnya kubisa melewati itu semua
Tentang Hidup
Saat kamu memaksakan diri berjalan di atas jalan penuh kerikil
kamu tahu bahwa itu sia-sia
Saat kamu mencoreng wajah sendiri demi pengakuan
kamu tahu bahwa itu hanya menambah luka
Kamu merasa dirimu ditolak
Ingin diakui tapi selalu tenggelam dalam kebodohan sendiri
kamu merasa dirimu terabaikan
Ingin dipuji tapi selalu menjadi yang kedua
Membohongi diri sendiri demi mendapatkan cinta
Mengkhianati diri sendiri demi pujian belaka
Kelak kamu akan menyesalinya
Itu sakit namun terima saja dirimu apa adanya
Ketika kamu merasa tersaingi
Kamu hanya akan menjadi bayangan dari cita-cita orang lain
Ketika kamu merasa tersisihkan
Kamu hanya akan membuat dirimu terbuang
Menangis adalah jawaban untuk setiap luka yang singgah di kalbu
Menyalahkan diri sendiri adalah jawaban dari setiap penolakan
Tidak ada yang perlu kamu sesalkan
Semua sudah takdir hidup yang harus kamu jalani
Simpan saja jerit tangismu yang hanya membuang waktu
Tidak ada hidup yang sempurna
Mungkin itu adalah ujian utama dalam hidupmu
Bangkit dan hadapilah semua dengan lapang dada
Cemas
Dia datang hanya untuk mengusikku
Kehadirannya membunuh hari-hariku
Bisikannya mengurung sendu di batinku
Teganya dirimu memperlakukanku seperti itu
Kenangan buruk menyatu dalam satu nyawa
Menyembunyikan diri tapi penjara terus mengejar jiwa ini
Kenapa kau tidak kunjung berhenti?
Haruskah kuterus menyerah dan mengikutimu?
Dia hidup di dalam pikiranku
Menyiksaku hingga kulengah dan tak berdaya lagi
Aku adalah budak di pikiranku sendiri
Lepas darimu adalah keinginan terbesarku saat ini
Kucoba pejamkan mata hingga menjelang pagi
Namun ternyata dirimu masih mengikatku dalam kegelisahan tanpa batas
Mungkin ini saatnya kuambil langkah baru
Memaafkan masa lalu mungkin awal dari kebebasanku
Tentang Kamu
Kamu adalah obatku dikala aku bersedih
Dirimu membangunkanku disaat aku jatuh
Hanya bersamamu hatiku merasa teduh
Saat mengenalmu tak sedikitpun ku mengeluh
Lembaran ceritaku kembali berwarna saat bersamamu
Aku dan kamu adalah satu
Kita ditakdirkan dalam rasa yang sama
Tak bisa kuingkari bahwa kamu bermakna untuk hidupku
Kamu memberi cerita baru dalam hidupku
Kamu menyentuh hatiku yang sudah lama kosong
Bagiku kau adalah penantian panjang yang selama ini kucari
Tidak satupun kata ingin berpisah dari dirimu
Aku sempat tenggelam dalam keterpurukan
Jiwaku mungkin tumbang jika tanpamu
Mengenalmu adalah berkah untukku
Terima kasih tuhan telah melahirkanmu ke dunia untuk menemaniku
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.