Kisahku - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


Kisahku

Penulis : Fitria Handayani Suradi


       Hai namaku fitri, 5 tahun yang lalu, aku adalah anak SMP kelas 1 , tiap hari aku berangkat ke sekolah jam 6.15 krna takut terlambat jadi aku bangun agak cepat, lagi pula aku jalan kaki dan jarak kesekolah lumayan dekat dari rumahku. Ini kisah Nyata dalam hidupku.

       Saat itu aku beramgkat kesekolah, tiap hari berjalan kaki sambil berolaraga. Aku sangat suka kesekolah karna aku ingin menggapai cita-cita ku sebagai Hakim. Aku suka membela kebenaran. Tapi sayang aku hanya mendapat petingkat ke-2 alhamdulillah aku bisa mencapai target utk jadi salah satu juara kelas ,meskipun bukan yang pertama hehe..

        Aku adalah anak yang bisa dibilang orang tuaku sudah bercerai, saat ini pun aku tinggal dirumah bersama 2 adikku, dikarenakan ayahku sudah menikah lagi, dan ibuku merantau ke luar kota . Banyak yang bilang hidupku memprihatinkan, tapi menurutku aku bersyukur karna masih banyak orang-orang yang lebih sayang padaku.

         Tapi jangan heran, kedua orang tuaku masih selalu menanyakan kabarku dan adik-adikku. Meskipun kita berjarak tapi perhatian ibuku selalu bisa aku rasakan walaupun hanya lewat telefon. 

         Ayahku sudah berkeluarga lagi, aku sempat diajak tapi.. Aku menolak untuk tinggal bersama mereka ,karna aku takut nanti kedepannya akan terjadi sesuatu. 

         Apakah kalian tahu? Aku adalah anak korban bully saat sd , bahkan sampai sekarang aku masih dibully karna kondisi fisik, maupun karna keadaan keluarga. Aku sempat streess , hidupku saat itu hancur. Awalnya aku mengira bahwa perceraian orang tua tidak akan berdampak apa-apa bagi anaknya, tapi aku salah disitulah awal dari pembullyan ku.

        






          Orang tuaku bercerai , aku pindah di sekolah lain. Disitu aku menduduki bangku kelas 6 sd. Aku tipikal anak yang pintar dan rajin, bahkan beberapa bulan kemudian aku sudah bisa menggeser peringkat temanku. Aku meraih peringkat 1. Bersyukur selalu aku ucapankan, bahkan tanpa keberadaan sosok ibu, aku masih tetap bersyukur. 

          Pada saat itu, teman-teman mulai menjauhiku karna aku dianggap merebut kedudukan juara kelas sebelumnya. Padahal niatku bukan untuk merebut peringkatnya. Aku hanya ingin belajar dengan giat agar dapat membahagiakan orang tuaku. 

          Tapi untungnya aku punya sahabat yang sangat baik, yang selalu menemani dan menghiburku. Tapi saat ini kami berdua sudah tidak berkomunikasi lagi karna kita jarang ketemu. 

          Saat pulang sekolah, aku sudah ditunggu teman kelasku, disitu aku sangat takut karna mereka marah kepadaku. Awal pembullyanku pun dimulai dengan kata-kata kasar yang mereka ucapkan. Aku di ejek masalah fisik, keluarga, rasanya sakit. Hatiku seperti hancur harus mendengar perkataan mereka yang mengatakan bahwa aku tidak punya ibu. Mereka tidak sadar bahwa aku adalah seorang anak perempuan yang masih belum tau apa itu arti perceraian, mereka berbicara seakan tau dengan semua alur kehidupanku.

          Pembulyyanku belum selesai, aku juga sempat diacuhkan oleh keluarga dari nenek , aku ,adik-adikku dan ayah sempat diusir dari rumah keluarga, ayahku pun memutuskan untuk mencari kostsan untuk kami tempati. 

          Aku tau cobaan ini allah berikan ke ayahku karna ayaku mampu melewatinya. Ayahku rela bekerja keras untuk anak-anaknya , demi membiayai kami bertiga sekolah. Aku bangga, punya ayah yang sangat sayang sama anaknya. Bahkan dia rela lapar untuk kami. 

Tak terasa aku pun sudah beranjak SMP, aku mulai lebih giat belajar lagi. Demi membahagiakan orang tuaku.





       

          Nah, diSMP ini aku juga mendapatkan bully dihari pertama masuk kelas, saat itu siswa baru sudah dibagikan kelas masing-masing. Akupun bergegas mencari kelas Sesuai urutan namaku , dan disitu aku masuk dan meletakkan tas ku dimeja yg kosong, lalu keluar kelas tapi.. Tiba-tiba tas ku dipindahkan ke tempat lain, aku tanya siapa yang memindahkan tas ku ternyata seorang anak laki2, disitupun dia mulai menarik jilbabku saat aku berjalan keluar kelas. 

         Rasanya sakit saat hari pertama saja aku sudah mendapatkan bullyan seperti itu. Aku menangis diluar kelas, dan sering kali aku mengeluh kepada allah , kenapa nasibku seperti ini, aku juga mau bahagia. 

         Lambat laun aku pun mulai memperlihatkan kemapuan ku kepada orang-orang yang membully ku. Aku giat dalam pelajaran dan mengikuti organisasi. Tak terasa 2 tahun berlalu aku sudah ada di akhir dan akan melaju ditahap selanjutnya, aku dapat mempertahankan peringkatku 3 tahun selama di SMP.

          Kemudian aku masuk dijenjang SMA, rasanya gugup aku belum siap untuk menjadi dewasa ucapku saat itu.

         Alhamdulillah di SMA aku diperlakukan baik, dan memiliki banyak sahabat dan teman. Disini aku dikelilingi orang baik, rasanya bahagia sekali. Hmm.. 3 tahun di SMA menurutku sangat singkat, karna di SMA aku sudah tau apa Arti Cinta, kasih sayang ,kebersamaan. Di SMA aku juga giat belajar, tapi aku tidak bisa mendapat pringkat seperti yang dulu lagi, karna temanku banyak yang pintar. Alhamdulillah aku masih bisa masuk 10 besar. Nah disini juga aku banyak mengikuti lomba, salah satunya puisi dan lomba menggambar dan hasilnya alhamdulillah aku juara 1 itu semua berkat doa dan dukungan Orang tua dan sahabat-sahabatku. 

         Akhirnya berakhir juga kisahku diSMA akupun melanjutkan kuliahku dengan mengambil jurusan Hukum . Aku sih betkeinginan menjadi seorang hakim.

        Saat ini pun aku giat belajar, dan hasilnya pun memuaskan. Aku sudah semester 3 saat ini. Semoga saat ini aku masih bisa diberi kekuatan untuk terus belajar mencapai cita-citaku.  Semoga kalian bisa selalu beryukur atas kehidupan yang allah berikan yah.

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.