Kehilangan - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 Kehilangan


Diam bungkam tanpa suara

Ranting, dedaunan berirama oleh angin malam kala itu

Hujan deras dengan udara yang menusuk ketubuh 

Langit gelap menandakan bahwa dia sedang tidak baik baik saja

Aku termenung di pojok memikirkan seseorang yang kini telah pergi untuk selamanya

Diriku tersiksa oleh kerinduan ini

Membenci diri sendiri dan terus menyalahkan diri 

Mengapa secepat itu dia pergi

Aku belum bisa menerima kenyataan pahit yang membuat diriku tersiksa 

Karena mengingat kenangan kenangan yang begitu manis

Namun pahit untuk di kenang



Penantian


Pikiran yang dipenuhi dengan ekspetasi yang nan indah

Begitu larut dalam penantian lama aku menunggu

Kau menjajikan kebahagian

Untuk tetap tingal bersama ku

Sudah berapa lama aku menunggu

Namun kau tak mau tahu tetang diriku

Dalam penantian nan lama

Kau meninggalkan ku

Tanpa aba aba

Yang membuat hatiku tergores

Perih membuat dada menjadi sesak

Isak tangis tak terheti kala itu

Isi kepala kemana mana 

Ingin mengakhiri semuanya

Namun aku harus bahagia

Tanpa dia



Ibu


Ibu engkaulah orang yang menjagaku

Selagi aku masih berada di kandunganmu

Dan kau menjaga serta merawatku 

Dengan penuh kasih sayang 


Cinta kasih sayangmu 

Terhadapku begitu besar

Kau berjuang untuku  dengan 

taruhan nyawa ketika melahirkanku


Sosokmu yang begitu mulia

Dulu kau selalu menyuapiku segengam kecil

Bubur yang kau buat khusus untuk diriku 

Agar aku tumbuh menjadi anak yang sehat 


Ibu harus dengan apa aku membalas

Semua kasih dan sayangmu terhadapku

Aku menyanyagimu dan kau pahlawan

Dihidupku sebagai pendoman hidupku

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.