Jiwa - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 "Jiwa 


jiwa yang terusik

terbangun sadar asal pemaknaan

asal hakikatnya untuk hidup

asal hakikatnya untuk mati


selalu merasa benar hingga menyalahkan orang lain

selalu merasa cerdas hingga menyombongkan diri

selalu merasa kuat hingga suka bertengkar

selalu merasa suci hingga senang sepi menyendiri


merasa lemah membuat pasrah

merasa bodoh hingga menyerah kalah

merasa kaya membuat pandang sebelah

merasa miskin hingga merasa hina


bukan kuat ataupun lemah

bukan kaya ataupun miskin

bukan benar ataupun salah

bukan pintar ataupun bodoh


sesungguhmya jiwa ini ingin damai

tentram sentosa dalam alam pikir

tentram sentosa dalam hati

jauh membara kobaran api emosi


kobaran pikiran terkendali

menjulah jiwa di sayang

jadilah jiwa yang dirahmati

jiwa, kembalilah pada Allah 


Kebumen, 1 Maret 2021



















Rumahku


surganya dalam kehidupan dunia

teduh atap merengkuh hangat

menghadang derasnya hujan

kilat halilintar, kokoh tiada bergeming


indah bersih permai pandangan mata

dinginnya putih bola salju

bagai berlian permata berkilau

bening kristak mengisi hari-hari ceria


rindu akan pagi mentari

pelipur resah tangisan malam

temapat sunyi pandai berfikir

di kamar istimewa ruang pojok


tawan taman indah air kolam

ikan warna cerah akuarium kaca

terimakasih telah menjaga

bersama keluarga bahagia dalam buai cinta


Kebumen, 04 Maret 2021





Kenangan Yang Di Curi


saat datang membawa pesona

sosok yang membawa berjuta harapan

memuja kagum bagai Zulaikha yang tergila-gila dengan yusuf

apakah kini aku bermimpi?

mengisi hari-hari dengan sejuta warna

warna yang belum pernah kutemukan sebelumnya

dia mememilihku sebagai tempat singgah

semua semakin tak dapat di batasi ruang perasaan ini

apakah aku sudah mulai gila?

tiap kata yang di ucapkan menembus ruang aksara

bayangannya yang mulai meracuni pikiranku

hingga takada kabar membuatku serasa mati

tapi, itu semua hanya mimpi


Kebumen, 12 Februari 2021

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.