https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Jembatan
Oleh: Nuha Almeda Tamkha
Aku mengerjar suatu yang ku impikan
Sekuat tenaga dan segenap hati aku mengejarnya
Sang baswara menuntunku ke jembatan
Jembatan yang paling indah dari jembatan yang lain
Baswara pernah berkata pada ku tinggallah disini untuk sementara
Bestari nama jembatannya
Jembatan ini kan jadi tempat yang istimewa bagiku
Dia bisa membawa ku kemana saja dan mengenal siapa saja
Belajar tentang apapun dan semua yang ku pelajari akan diujikan
Kesabaran dan ketabahan hati ku yang kan buat ku nyaman di jembatan
Swastamita adalah hadiah dari sang jembatan karna diriku sudah berusaha semampuku
Jembatan bukan lagi sekedar penghubung namun tempat untuk berhenti sejenak
Teman
Karya: Nuha Almeda Tamkha
Monoton hidup tanpa orang lain itu monoton
Bagai hitam dan putih bercampur kemudian menghasilkan warna abu
Warna yang aku lambangkan sebagai ketidak jelasan suatu hal
Aku diam bagai patung, aku tidak bisu
Hanya saja tidak ada yang mau menyambut obrolan ku
Entah karena aku yang berubah atau memang mereka tidak mau melirik ku barang sedikitpun
Jika semesta sedang bermain-main dengan ku
Maka aku harus buat langkah yang baru
Buka mata mu, ayo buat langkah baru
Begitulah awal dari semangat yang membara
Ku buat langkah baru, satu langkah ku yang baru ini
Dipatahkan oleh realita yang seakan mereka menolak ku
Mereka teman ku
Mereka baik
Mereka miliki empati yang baik
Tapi tak sempat ku rasakan empati itu
Aku diam bagai patung, aku tidak bodoh
Jika semesta sedang bermain-main dengan ku
Aku sambut permainan mu dengan rasa hampa
Bukan lagi semangat yang membara
Temanku bukan jadi temanku lagi
Temanku bukan ketenangan dan kebahagiaan ku
Tapi yang tersisa hanyalah luka dan rasa hampa
Luka dan hampanya akan tergantikan dengan rasa yang baru
Jawaban
Karya: Nuha Almeda Tamkha
Hingga kini dipertengahan hidupku
Belum ku temukan sebuah jawaban di diri ini
Hanya ketenangan yang ku dapat bukan jawaban
Dewana terhadap kesempurnaan itu lah aku
Dunia membancangku untuk mencari jawaban
Aku bukan mencari jawaban seperti mengapa aku hidup
Melainkan tentang suatu dari diri ini yang tak pernah dimengerti
Suatu yang tak pernah dipahami harus memberi ku jawaban
Tak kunjung ia menjawab mungkin suatu yang tak pernah dipahami
Tidak mau dipahami sampai ujung hayatku
Kesempurnaanku hanyalah separuh dari kecewa ku separuhnya hanya espektasi
Ketenangan bukan jawaban, lalu apa definisi jawaban yang sesungguhnya"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.