Jangan Dekati Zina - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


Jangan Dekati Zina

Buah Pena : Farhah Nur Choiriyah


Berhenti jika masih mendekati

Atau bahkan sudah terlatih?

Berhenti jika belum mendekati

Atau bahkan hendak mengalami?


Jangan, berhenti, cukup

Jangan dekati lagi

Jauhi dirimu dari zina

Jangan, berhenti!


Lelaki beriman tak akan berfikir mengajak pacaran

Wanita bertakwa tak akan mau diajak berzina

Tipu muslihat iblis untuk menggoda para kaum muda

Hahahaha


Berhenti, jangan sampai berteman dengan iblis

Mendekatinya, mengikutinya, menjalaninya, bahkan menuruti tipuannya

Berdua-duaan, bersepi-sepian, bahkan melewati batasannya

Naudzubillahimindzalik


Allah SWT berfirman

“Dan Janganlah kamu mendekati zina, 

sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. 

Dan suatu jalan yang buruk”



Perihal Isya

Buah Pena: Farhah Nur Choiriyah


Desiran angin mendengarkan pohon bergoyang

Seakan langit hitam ikut melangkah dengan sayapnya

Lantunan takbir mencari jejak berbayang

Hingga sajadahpun melihat ayat suci tertatih dengan teliti

Bulan berganti memukul air di gubuk tua

Lantas tanah basah mengintai sumur tanpa asa

Tersenyum merasakan bisikan adzan isya’

Sinar merah lenyap meminta hitam datang kepadanya

Di ufuk barat kini menyium dingin yang sekarat

Hingga tanah ikut memeluk awan bak berteman



Penghujat Langganan

Buah Pena: Farhah Nur Choiriyah


Jangan berhenti

Kita adalah Generasi Penerus Negeri

Tak usah tengok kanan kiri


Apakah pantas terus bertanya soal batas?

Seakan menghardik siapapun yang terdidik

Akankah diam melawan lemah bernyawa?

Celoteh tanpa makna, bersorak penuh pura-pura

Jangan berhenti

Tak usah tengok kanan kiri


Apa salahnya kami mengejar mimpi

Berjuang, berusaha, tak merepotkanmu bukan?

Tutup mulutmu, kan ku sobek mulut itu jika kau tak berhenti


Belajarku tak merugikanmu

Usahaku tak menyusahkanmu

Citaku tak merendahkanmu 

Lalu celah mana yang salah


Apa hanya karena rakyat jelatah

Seakan tak betah kami bersekolah?


Tawamu tak menghalangkanku

Sindirmu tak melemahkanku

Sorakmu tak menjatuhkanku


Jangan berhenti

Tak usah tengok kanan kiri"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.