https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
INGATAN SENJA
Oleh: Alfan Jaddid Bolo
Tiba pukul enam
Warna jingga kemerahan Muncul di cakrawala
Ingatan yang kutakuti hadir membius senja
Membawa kepingan luka ….
Membawa kenangan yang telah usai di masa lalu
Hingga Menembus benteng ingatanku..
Aku tak mau merindu
Hanya saja, keadaan memaksa untuk merindu
Lantas apa yang harus ku rindu?
Bukankah cinta terlalu naif untuk ku kenang?
Cerita pahit yang datang bersama senja
Membawa goresan luka dalam Ingatan …
Tak ada kenangan lain untuk ku kenang
Tak ada kenangan manis yang kuciptakan
Hanya ada pahitnya cinta yang terlukis
Sudahlah,,
Kenanganku tak Semanis senjaku
Tak semanis merah jingga di cakrawala
Hujan sendu
Oleh : Alfan Jaddid Bolo
Angin bertiup kencang
Membawa dedaunan jatuh menyentuh bumi
Kering, lesuh tak lagi indah
Ku lihat langit bergemuruh
Awan menghitam berkumpul bersahutan
Orang orang berlarian di keramaian kota
Itu bukan berlarian biasa!
Seperti pertanda buruk akan terjadi sebentar lagi….
Tangan diatas kepala lalu tunduk mencari teduh!!
Cepat!cepat!! Kemana?…..
Sepertinya hujan akan turun membasahi bumi!
Lantas mengapa mereka berlarian
Bukankah hujan adalah rahmat?
Tak seperti mereka!! Aku sangat menantikan setiap curahnya…
Hujan semakin deras
Kulihat rintiknya mulai membesar
Ku langkahkan kakiku menuju pulang
Menikmati setiap rintiknya
Menikmati setiap pijakan langkahku…
Petir tak lagi membuatku takut
Dingin tak lagi menghanyutkanku
Hanya ada lagu hujan utopia terucap dari bibirku….
Merdeka berduka
Oleh : Alfan Jaddid Bolo
Kembali, Hari sejarah itu tiba
17 Agustus 1945
Hari yang dinantikan untuk semua rakyat indonesia
Hari dimana naskah proklamasi terucap
Hari dimana bambu runcing tercipta!
Hari dimana darah dan keringat para pejuang bercucuran di tanah kemerdekaan
Dan hari dimana ibu Sukmawati menjahit kain suci nan indah
Merah putih INDONESIA
2 tahun terakhir adalah tahun yang berbeda
Tahun yang merenggut makna kemerdekaan
Tahun yang di tuntut untuk memakai masker, menjaga jarak terus mencuci tangan sambil menghindari kerumunan
Hingga akhirnya kita terpuruk pada ruang yang terbatas
Apa apa dengan negeriku ?
Sejak kedatangannya
Nyatanya tak lagi sama
Tak ada ceremony seperti dulu
Seakan kata merdeka tak lagi bermakna
Seakan rasa nasionalisme tak lagi tertanam pada sanubari
Oh negriku!
Cepatlah pulih!
Kini Indonesia telah merdeka
Bangkitlah!!!
Aku Rindu umbul umbul pada setiap sudut rumah
Aku rindu obor yang dinyalakan sebelum merah putih dikibarkan
Aku rindu merayakan kemerdekaan tanpa masker dan jarak
Dan aku rindu pada semangat dan nasionalisme masyarakat Indonesia menyambut kemerdekaan!!!!
Corona!! Covid 19! Siapapun kamu Pergilah jangan buat merdeka kami berduka.
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.