Hilang Arah Tanpa Ayah - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 "Hilang Arah Tanpa Ayah

Oleh : Vivi Nuramalia

Di bawah hamparan gelap luas bertabur bintang aku menatap satu bintang yang begitu terang, 

aku menatapnya dengan penuh harap bahwa itu Cinta Pertama seorang anak gadis yang 

kemudian menjauh seakan hilang. 

Seorang dara terlahir sempurna, tanpa sedikit dosa dan noda merangkak hingga berlari 

sendirian. Terkulai dikunyah Nelangsa yang berapi-api, menyusuri Jalan terjal bersimbah 

angan tanpa arahan. Berkali-kali jatuh namun tetap bertahan di tengah kepung badai cobaan, 

lelah melangkah menggenggam impian sendirian. 

Masa dewasa menyapa, derita semakin meradang, kemelut jiwa terus meratap seakan menangis 

tanpa suara. Tak kuasa berkata hanya menulis sebuah aksara tentang rasa, namun tidak ku temui

kesimpulan perlakuan mu yang terus berlari menjauhi kewajibannya. 

Huruf-huruf ini adalah sarana merapikan duka lara ku. Jika kau hadir dalam semu, atau kasa di 

mataku yang ku pinta hanyalah sebuah penawar patah hati yang terbungkus elok. 


JEJAK PEJUANG

Oleh : Vivi Nuramalia

Seabad silam bangsa asing durjana datang 

Mengotori tanah air,menangkap dan menembak

Bersama peluru tajam melubangi raga para Pejuang.

Pejuang meregang nyawa di medan peperangan 

Tersungkur,tergeletak di tanah.

Tak terhitung jiwa gugur di medan pertempuran

Menggelora di garis Khatulistiwa

Memberi kejayaan sepanjang masa.

Darah segar merasuk ke dalam sela-sela tanah air

Sebagai saksi bisu perjuangan.

Nasib naas menampar setanah air,

Mereka berjuang hingga raib

Bercerai dengan raga

Untuk bumi garuda

Untuk Indonesia raya.

Harum negriku,

Bagai bunga flamboyan bermekaran pagi hari

Burung garuda mengibas-ngibaskan sayapnya 

Dan terbang membawa berita ‘’Merdeka’’

Kini sang pusaka berkibar gagah di angkasa raya

Jiwa raga pejuang tetap hidup dalam sanubari anak bangsa.


Lentera Sanubari Anak Bangsa

Oleh : Vivi Nuramalia


Engkau adalah pelita terang, 

Saat engkau mampu berkelana 

Merangkul seluruh anak bangsa tanpa pilah cinta

Bercengkerama bak teman dan tetap beretika.


Terkenang selalu bakti pengabdianmu terhadap negeri

Berpeluh suka dan duka mengingat pengorbananmu tanpa lara 

Mengadu perjuangan di medan  laut ilmu

Kau pemberi secercah cahaya dalam kegelapan   

Menuntun jalanku menuju kesuksesan.


Terima kasih aku ucapkan

Untuk seluruh pembangun insan cendekiawan

 Si petutur ilmu dari guratan awan

Penuh kasih nan tulus selalu kau berikan

Akan selalu aku ingat petuahmu untuk bekal hidupku 

sebagai sandaran asaku dan pengobat laraku.

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.