Harapan - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 "          Harapan

Tegap dekap melangkah

Harapan menyatu bila bersatu

Apakah kau pecundang atau pengecut

Jangan berbicara lancar di belakang 

Kalau di depan nyatanya pengecut


Wahai teman-teman ku marilah kita tunjukan kita bisa

Jangan cemen sebab itu remeh

Majulah berporos di depan jangan di belakang

Aku,kamu kita semua adalah pejuang


Mari semua kita bangun harapan baru menuju hidup baru

Bersama melangkah latang berbicara

Kita bisa walaupun kita kecil

Kuatkan tekad sebab itu adalah insan untuk maju



      Pemimpin

Pemimpin adalah sosok kesatria

Dia berani memimpin dengan ke adilan bukan keserakaan

Pemimpin adalah orang yang hadir untuk memajukan rakyat

Tanpa menindas rakyat


Pemimpin yang harus bersikap Toleransi.solidaritas ,kritis

Pemimpin harus bertanggug jawab dalam setiap keadaan

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tau keadaan rakyat



Ia lantang berbicara

Memberi janji harus ada tindakan yang terwujud

Indonesia mempunyai pemimpin yang siap dalam duka maupun ria negri

Dia harus maju dalam ide ide demi kesejatraan rakyat


Pertiwi Ku Masi Menangis

(Teruntuk 2020 -2021)


Tanah lahirku masi menangis

Di sudut mata pada mereka masi berduka Virus kecil memporandakan pertiwiku

Virus kecil memusnahkan pertiwiku

Yah virus tak dilihat dengan kasat mata tapi mematikan


Ku kira hanya dua ribu dua puluh yang menjadi dunia virus

Ternyata tidak dunia virus masi berkeliaran

Entahlah kapan semuanya di musnahkan Pertiwi masi tertunduk duka


Hampa

Di rumah saja itu yang dapat dilakukan Jangan bersaliman lambaikan tangan saja

Ingin menemui ayah bunda tapi takut

Kini ku hanya tatap kosong dunia pertiwiku

Hal menjadi pertanyaan kapan virus ini berhenti"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.