Gagal Bukan Berarti Menyerah - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


Gagal Bukan Berarti Menyerah


Hari ini adalah hari yang paling bahagia bagi Ayas, karena harini adalah hari ulang tahun Ayas yang ke 18 tahun. Dua hari yang lalu papa Ayas genap 6 tahun meninggalkan Ayas dan Haikal adik ayas. Menurut Ayas sejak 6 tahun lalu hari ini tidak begitu spesial. Bagi semua orang ini adalah hari yang paling bahagia, tapi tidak dengan Ayas yang tidak terlalu exicited karena anggota keluarganya yang tidak lengkap, papa yang dijadikan panutan dan senderan bagi anak perempuannya sudah tidak ada lagi untuk mengucapkan “selamat ulang tahun cantiknya papa” itulah yang papa Ayas sering katakan setiap tanggal 27 Februari. 

“Kak bantuin mama dong di dapur sebentar” teriak mama Ayas dari dapur. Dengan cepat Ayas ke dapur dia tidak mengetahui dirinya akan diberikan kejutan di hari ulang tahunnya oleh adik dan ibu nya.

“ iya sebentar ma” kata Ayas dari dalam kamar.

“Kak sekalian dong ke kamar mama ambilin hp mama ya tadi lupa mau bawa buru- buru hehe” kata mama Ayas. Ayas langsung pergi ke kamar ibunya. Dia tidak merasa curiga sama sekali dengan mama nya hari ini. Ketka sampai di kamar mama nya dia melihat ada kue ulang tahun dan adik nya yang sedang menunggu nya di kamar mama nya itu.

“ Heyyo ma sister happy birthday” kata Haikal dengan suara yang keras dan membuat Ayas terkejut saat membuka pintu kamar mama.

“ Happy birthday ya anak mama, udah besar ya udah 18 tahun kakak, semoga semua impian kakak terkabul yaa nak” kata mama Ayas sambiolehl mencium pipi Ayas.

“Kak mana ni kado untuk Haikal”

“ Lah, kan kakak yang ulang tahun kok kamu si yang minta ulang tahun ke kakak”

“ Bercanda aja kok ma hehe, kalau kakak mau serius juga gapapa kok”

“ Iya nanti kita beli batagor yang di depan Alfamart 5 ribu aja tapi gaada uang kakak kalau yang mahal-mahal”

“ Ma, sore ini kita ketempat papa ya udah lama juga kita ga ngunjungi papa” kata Ayas dengan rasa gembira nya namun ada rasa sedih jauh di dalam hatinya.

“ iya, nanti sekalian mampir ke tempat tante ya kata tante ada sesuatu untuk kakak”

Sore hari Ayas beserta mama dan adiknya Haidar pergi mengunjungi papanya setelah itu mereka pergi menemui tante Ayas yang ingin memberikan sesuatu jujur saja Ayas tidak tahu apa yang akan diberikan oleh tante nya itu. Sesampainya di rumah tante Ayas terkejut ternyata disana ada ketiga temannya dan keluarganya mereka memberikan surprise untuk Ayas. Ayas tidak pernah menyangka dia akan diberikan kejutan seperti ini terlebih lagi dia melihat ketiga sahabatnya bergabung bersama keluarganya tersebut. Malam ini rumah tante Ayas dipenuhi canda tawa hingga kakak sepupu nya yang sudah bekerja bertanya “ gimana Yas mau lanjut kemana”.

“ Mau nya ambil ITS mba tapi takut biayanya tinggi hehe” kata Ayas lalu tiba-tiba mba Nana tertawa. “Yas kamu serius mau ngambil disitu? Mba aja kemarin ambil disitu susah lo saingannya apa lagi sama biaya nya juga gede lo udah disini aja gausah jauh-jauh deh kasian mama kamu sendiri disini. Eh emang kamu mau ambil jurusan apa?”. Ayas tersenyum mendengar perkataan mba nya rasanya sakit ketika mba Nana mengatakan itu. “ Rencana Teknik Informatika mba” Ayas menjawab dengan senyuman dan menyiapkan hati nya untuk mendengar jawaban dari mba Nana.

“ Ya ampun Yas kamu kok milih itu sii itu peminat nya banyak lo, mimpi kamu ketinggian deh kayaknya menurut mba kamu ga punya peluang yang besar masuk disitu, udah Yas di UNRI aja dekat juga dari rumah kan disitu juga jurusan yang kamu sama aja yang dipelajari.”

Ayas ingin menangis saja mendengar perkataan mba Nana yang sungguh menyakitkan karena dia diremehkan. Ayas berbisik kepada mama nya untuk pulang sekarang sungguh air matanya hampir saja menetes. Ketiga temannya sudah pulang sejak tadi. Ketika sampai rumah Ayas menceritakan semua yang mba Nana bilang ke mama nya.

“ Udah jangan dengerin mba Nana mau lanjut kemanapun kamu pasti mama usahain untuk semua biayanya papa ingin melihat kedua anaknya untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin.”

Ayas mengiyakan perkataan ibunya. Dia tau kedua orang tuanya sangat mementingkan pendidikan terlebih papa Ayas yang ingin melihat anaknya membangun sebuah perusahaan seperti yang dicita-citakan Ayas. Papa Ayas dulunya pekerja di salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang IT. Ayas sangat tertarik dalam dunia komputer sejak kecil dia sudah dikenalkan benda tersebut. Setelah menceritakan keluh kesahnya Ayas kembali ke kamarnya untuk tidur namun tidak bisa dia masih terus mendengar perkataan Ayas yang membuatnya takut. “Kok gabisa tidur gini yaa apa scroll IG dulu manatau bisa tidur ya ga.” Ayas mulai memainkan hp nya dan akhirnya tertidur.  

Di satu sisi mama Ayas memikirkan cara agar anaknya bisa menggapai impiannya tersebut. Ayas memang anak yang pintar dia sudah menjadi langganan juara kelas namun juara di kelas belum tentu bisa lulus di semua universitas bukan? ya semua membutuhkan usaha dan juga di luar sana pasti banyak anak yang lebih pintar dan cerdas dari kita.

Pagi nya sebelum mama Ayas berangkat kerja dia memasak untuk anaknya dirumah kerena keadaan yang sedang pandemi yang mengharuskan semua warganya untuk berdiam diri terlebih lagi terhadap pelajar. Pagi ini Ayas telah melupakan perkataan mba Nana tadi malam dan menjalankan aktivitasnya dan mengecek informasi untuk pengumuman SNMPTN. Ya Ayas sudah mendaftar bersama teman-temannya Ayas dan Anna memilih untuk mengambil jurusan dan kampus yang sama tidak direncanakan sama sekali jika mereka berdua ambil di kampus yang sama. Jujur saja Ayas cukup takut jika bersaing dengan temannya sendiri. Ayas hanya mengambil satu Universitas dan sangat berharap akan hasil pengumuman tersebut dan ya Ayas tidak terlalu ambil pusing untuk SBMPTN dia mengira akan lulus disana, siapa yang tahu hasilnya akan seperti apa terlebih Ayas sudah yakin bahwa dia akan mengabil jurusan tersebut.

Hari demi hari Ayas lewati dengan kekhawatiran yang membuat pikirannya sangat pusing jika dia nanti tidak lulus bagaimana sungguh dia sangat menghindari SBMPTN ya karena soalnya yang sulit ditambah dia kurang persiapan. Sama dengan ketiga temannya yang sangat mengharapkan lulus diantara dua universitas yang mereka pilih. 

Tak terasa hari ini adalah hari pengumuman SNMPTN sungguh ini adalah hari yang membuat jantung tidak aman. Mereka berempat sepakat untuk membuka bersama di rumah Ayas. Rumah Ayas memang tempat mereka berkumpul alasannya karena dirumah Ayas sepi dan ya banyak makanan haha. Mereka sudah dirumah Ayas sejak jam 11 padahal ada waktu satu jam lagi ya namanya mereka ingin melepas rasa stress dengan bersenda gurau. Dibalik canda tawa mereka tidak lepas dari pikiran itu. “ ihh we 5 menit lagi pengumuman jantung aku udah gaaman inika.” Kata Rina dengan heboh. “Siapin laptop kalian cepat biar ga error nih web” sambung Dina tak kalah heboh. Sekarang sudah waktunya untuk membuka pengumuman dan ya mereka melakukannya bersamaan.

“ kita buka sama-sama yaa, aku hitung sekarang 1… 2… 3…” kata Anna dengan antusias karena mereka sangat yakin dengan hasilnya ditambah mereka berempat masuk dalam lima besar di kelasnya.

“ AAAA…. Ga lulus we” kata Ayas dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

“ sama aku juga ga lulus” kata Anna,Dina dan Rina serentak.

Ayas langsung menelfon mama nya dan mengatakan bahwa dia tidak lulus. “ udah gapapa nanti kita SBMPTN aja ya kakak belajar yang rajin aja itu belum rejeki kakak, semua orang udah punya rejeki tersendiri kok nak” Ayas mengiyakan semua perkataan ibunya dan ketiga temannya pulang dengan muka yang murung tidak terlihat lagi tawa seperti tadi.

“ Kak mau ikut bimbel aja ga untuk tes nanti? Mama ada ni rekomen dari temen mama”

“ engga deh ma bimbel pasti mahal kakak belajar sendiri aja deh uangnya disimpan aja untuk yang lain aja ma, kakak belajar dari youtube aja atau berlangganan bimbel online aja ya ma.”

Melihat anaknya seperti itu mama Ayas hanya mengiyakan dan benar kata Ayas lebih baik disimpan saja ditambah pengeluaran yang cukup banyak untuk Ayas yang akan menjadi mahasiswi.

Ayas memainkan hp nya dan mendapat banyak pertanyaan lulus atau engga nya. Hingga dia melihat chat mba Nana yang menanyakan itu tak kunjung dapat balasan Mba Nana datang ke rumah Ayas untuk menanyakan itu. Ayas kembali menyiapkan dirinya untuk mendengar dan menjawab dari pertanyaan mba nya yang sungguh membuat sakit hati sebenarnya.

“ Ayas gimana dek aman ga? Kalau kata mba pasti engga ya udah mba bilangsii ambil yang lain aja kamu ngeyel sii disitu memang persaingan ketat dek bukannya mba meremehkan kamu juga harus ambil seusai kemampuan kamu terlebih itu jurusan favorit.”

“ ya gimana mba itu kan impian aku dari kelas 11 gamungkin ga aku coba mba daripada aku menyesal tidak mencoba sama sekali.”

“ kamu mau coba SBM? Ada ikut bimbel ga? Kalau gaada yaudah sini mba ajarin insyaallah mba masih ingat dikit-dikit mba bantu sebisa mba nanti ya.”

Sungguh Ayas sangat terkejut dengan perkataan mba Nana yang mebuat dia senang dan tidak membuat sakit hati untuk harini. Mba Nana juga seperti itu dahulu jadi dia mengatakan seperti itu memang sakit jika tidak lulus dan mendapat omongan yang merendahkan di hari itu. Mba Nana mau kejadian yang dialaminya tidak terjadi pada Ayas.

“ udah tiap weekend kita belajar bareng ya mba libur cuman hari itu aja”

“ siap mba.” Kata Ayas dengan semangat.

Jujur saja hari ini dia mendapat semangat dan banyak omongan dari beberapa saudaranya yang tidak mengenakkan perihal dia mengambil jurusan dan kampus yang bisa dibilang favorit pelajar Indonesia. Rasanya dia ingin berteriak saja karena rasa sedihnya tapi dia ingat kalau sedih terus kapan mau majunya dia memutuskan untuk belajar dan belajar tanpa memikirkan perkataan orang yang buruk terhadap mimpinya itu.

Ayas, Rina dan Anna janjian untuk belajar bersama tiap selasa malam dan jum’at malam. Dina tidak ikut, dari mereka berempat Dina rasanya ingin menyerah dan mencari swasta takut jika tidak lulus lagi namun Dina tetap mengikuti tes itu ya karena disuruh abangnya.

Setelah yakin dengan usaha belajarnya yang terbilang singkat hanya 2 bulan menuju SBMPTN. Ayas mengorbankan jam mainnya untuk mengikuti tes ini jujur dia ingin memberitahu bahwa dia mampu menjadi salah satu mahasiswi di kampus tersebut. Untuk ini Ayas mengambil dua kampus yang berbeda satu kampus impiannya dan satu kampus pilihan mba Nana yang sudah dibicarakan pada mama nya.

Tibalah hari pendaftaran SBMPTN. Mereka berempat mendaftar secara bersamaan dan ya mereka juga mendapat hari yang sama namun tempat yang berbeda. Ayas dan Anna memiliki tempat yang sama namun jam yang berbeda. 

Setelah mendaftar mereka jalan-jalan sebentar sebelum kembali belajar. Mereka berempat dapat hari kedua. Setelah itu tujuh minggu sebelum pelaksanaan UTBK. Ayas dan ketiga temannya telfon disitu  Dina mengatakan bahwa dia tidak ikut UTBK seperti temannya. Disitu Anna dan Rina menceramahi Dina. Ayas hanya mendengarkan mereka sambal tertawa karena mengingat ekspresi muka mereka yang menceramahi Dina pasti sangat lucu jika mereka menceramahi Dina secara langsung.

“ udah guys kasian itu Dina dengerin celotehan kalian haha. Selama itu jurusan yang Dina mau dan kedua orang tuanya setuju kayak nya gapapa deh apalagi itu jurusan yang dia mau. Tapi kan sayang uang pendaftaran ga sii kalau gitu kan bisa untuk jajan.” Kataku sambil tertawa  dan mereka juga ikut tertawa.

Seminggu kemudian tiba lah hari yang sangat menegangkan. Kami saling memberikan semangat satu sama lain. Setelah selesai tes kami kembali mengabari dan yaa kami mengeluh tentang soal yang sangat sulit itu.

Kami menunggu hasil dengan keadaan yang tidak tenang menjelang hari pengumuman kami melepaskan rasa takut kami dengan berjalan-jalan. Tak disangka besok adalah pengumuman yang mana 14 Juni 2021 yang sungguh mendebarkan. Untuk kali ini mereka tidak janjian untuk membuka pengumuman itu. Ayas tak dapat tidur malam ini dan terus mengatakan maaf kepada mama jika tidak lulus lagi takut mengecewakan mamanya lagi. 

“ besok mba kesana ya temenin kamu buka pengumuman semoga aja kamu lulus di salah satu pilihan kamu.”

“ iya mba aamiin. Sampai jumpa besok mba.” Mba Nana menelfon untuk memberikan semangat terhadap Ayas. Untuk malam ini tidur Ayas tidak nyenyak dan sungguh dia tidak berharap  terhadap hasilnya. Dia takut untuk berharap lagi takut dikecewain oleh ekspetasinya. 

10 menit sebelum pengumuman Ayas dan mba Nana sudah duduk di depan laptop untuk melihat pengumuman. Mba Nana izin sebentar untuk menemani sepupunya ini. Mama Ayas yang sedang bekerja sungguh cemas dengan hasil dari anaknya hari ini. Bukan hanya mba Nana saja yang menemani Ayas tapi juga ada Haikal. 

“ mba gimana ini buka sekarang?udah jamnya mba, aku gasanggup mba aja deh yang liat”

“mana sini biar mba yang liat ya, apapun hasilnya kamu sudah mengerjakan itu semua dengan kemampuan yang kamu punya  dan kamu juga telah melakukannya dengan maksimal apapun hasilnya ikhlasin ya ini semua udah diatur oleh Allah kok dek.”

“ iya mba insyaallah aku ikhlas apapun hasilnya.”

Dan yaa saat membuka pengumuman Ayas menutup matanya. Mba Nana berteriak karena sepupunya ini lulus di pilihan kedua yaitu USU-TEKNIK INFORMASI. Sungguh Ayas sangat senang hari ini dia tidak menyangka denga hasilnya dia pikir dia tidak akan lulus. Dia langsung memnghubungi mamanya dan ya respon mamanya sangat senang setelah itu Ayas mengabari teman-temannya sungguh ini adalah kebahagiaan bagi Ayas dan teman-temannya mereka berdua juga lulus di pilihan kedua. Walaupun bukan di pilihan pertama mereka juga sangat senang karena mereka memilih pilihan kedua sesuai keinnginan mereka bukan karena memikirkan yang penting masuk dan menjadi mahasiswi. 

Ayas mengajak mama dan adiknya untuk berkunjung ke tempat papanya dan memberikan kabar bahagia ini kepada papanya. Sungguh akhirnya dia mendapat kabar bahagia di hari pengumuman itu dan ya semua saudaranya mengucapkan selamat bukan perkataan yang membuatnya down lagi. Setiap orang punya impiannya masing-masing mereka punya cara sendiri untuk menggapainya. Jika gagal kita bisa mencobanya lagi hingga jatah gagal kita habis. Keluarkan segala kemampuan kita untuk menggapai cita-cita kita. Jangan pernah menyerah karena gagal menggapai sesuatu jadikan motivasi untuk menjadi lebih baik kedepannya.

“ Papa pasti bangga dengan Ayas kan akhirnya Ayas bisa masuk ke jurusan yang Ayas mau tapi tidak dengan kampus yang Ayas impikan gapapa kan pa kan sama aja semua kampus. Ayas tau kok pasti papa ada disinikan walaupun Ayas ga liat hehe. Ayas rindu papa. Ayas janji akan rajin belajar dan setelah itu Ayas dapat mewujudkan semua keinginan Ayas yang lainnya dan bisa ngebantu mama untuk  biaya pendidikan Haikal.” Ayas bermonolog sendiri untuk menyampaikan rasa senangnya kepada papanya.

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.