Duka dan harapan di awal Oktober - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


Duka dan harapan di awal Oktober


 Ketika gelapnya malam telah menyapa....

wahai rembulan ...... 

tampak kan wajah mu, ku ingin bercerita tentang kisah bahagia yang tertunda di awal Oktober...


Ku tak sangka September telah pergi dan meninggalkan jejak yang tandus nan amat kering, seolah habis manis sepah di buang....


wahai mendung ... 

engkau tertata rapih mengitariku seolah kau ingin menangisiku duka hujan pagi siang sore masih menyisakan genangan ..


 Dengan rasa dingin yang penuh harapan dan angan angan tidurlah ragaku.. 

jangan kau memaksa kehendak mu, tapi lihatlah kenyataannya, Mimpimu terombang ambing di tepian jurang yang tajam. Seakan kau ingin memindahkan gunung ke lautan namun tak sampai jua ...


Wahai air mata yang keruh dengan keyakinan, kau tak pantas keluar dari matamu yang optimis bahwa mimpi mimpi mu akan kau dapati...


 Wahai Oktober.... 

hujan mu ku nantikan.. untuk membasahi hati dan pikiran yang telah kering dan tandus ini agar bisa bersaing lagi dengan kenyataan yang pahit...


Dan semoga, masih ada harapan bagi esok tuk  mengubah gelap gulita jadi terang benderang..



Sebuah kisah semu dalam penantian yang tiada ujung



Hanya sekedar teringat sebuah kisah cinta yang panjang berliku tanpa berujung, Hingga lelah dengan penantian..


Seberapa kuatnya ku melangkah 

tuk Mencoba menerobos derasnya terpaan badai menghadang..

Seolah hati ini remuk menjadi butiran debu yang tiada sisa


Ku menatap langit seakan tiada harapan lagi, seolah bintang terang benderang lenyap tanpa jejak...


Hening mencekam rindu yang bimbang, Kusimpan rindu di ujung langit untuk sesosok yang tak sengaja lepas dari genggaman yang belum pernah ku genggam...


Derita semakin merasa, hanya kesendirian yang tulus menemani 

di setiap kehampaan ...


Maaf....

Karena segala kesalahanku yang terlalu mencintaimu tanpa mau tau,

Kuharap engkau bukan rasa yang salah 


Rasa ini terlalu besar nan abadi dalam hati,ku ingin memulai semua dengan hal baru dengan rasa cinta, pengorbanan, kesetiaan yang telah abadi dalam jiwa..


Jika nanti hatimu terbuka...

Datanglah padaku bawalah harapan yang telah tertunda...




Cinta kembali saat rasa telah hilang



Kenapa saat ku sedang mencarimu kau lenyap tanpa jejak....

Saat ku butuh dirimu kau menghilang dari hadapan ku.. .

Dan saat aku sakit kau tak pernah bisa ku hubungi...


Pergi tanpa pesan menghilang tanpa jejak seolah lenyap di makan bumi

daun kering berjatuhan saja sebab tertiup angin.. kenapa kamu pergi tanpa sebab, apalagi berpamitan...


Dari detik ke menit dari menit ke jam dari jam ke hari aku selalu menantikan kehadiran mu... 


Kenapa kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya rindu ini tak lagi tertahankan untuk bertemu dirimu..


Sekian lamanya ku menunggu mu seperti matahari yang terbenam dan tak akan terbit lagi...

 

Ku coba melepas perasaan rindu dan cinta ini tuk terbang yang jauh meninggalkan sarangnya..


Matahari takkan pernah bersinar setiap waktu ada kalanya kita harus rela melupakan yang telah meninggalkan kita..


Dan telah aku ikhlaskan matahari meninggalkan ku ternyata ia terbit kembali dan membawa secercah cahaya dari ufuk timur.....


Maaf seribu kali maaf, daun kering yang gugur tak kan pernah kembali lagi....



 Dear Allah



Ketika aku melalaikan perintahmu tapi, malah ku melaksanakan larangan mu..

Ku tak pernah mengucapkan sepatah kata tuk menyanjungmu ya rabb..

hati yang sekeras batu ini seakan rapuh karena lama tak pernah kau sentuh 


Dengan hati yang telah tertutup karena bisikan syetan.. tidak ada rasa takut sedikit pun dengan azab mu..

bukan kehancuran yang ku mau, tapi yang ku cari ketenangan, kenyamanan, dan rasa cintamu ya rabb..


Tidak ku sadari telah kulampaui jauh batasan batasan yang kau berikan,

Sungguh pedihnya hati ini, begitu sulitnya hidup jauh darimu... 


Ya Allah... Ya Rabb..

Diriku seolah mengapung di lautan dosa yang tiada ujung.. penuh dengan lika-liku penderitaan,

bawakanlah aku ombak tuk tunjukkan arah menuju Ridho mu ya rabb..


Ya Allah .. Ya Tuhan ku..

Apakah dosaku pantas tuk di ampuni..

Apakah pantas aku mengharap ampunanmu ya allah.. 

masihkah engkau manganggapku hambamu dan apakah diriku masih pantas berharap surga mu..


Ya Allah... Ya Rabb...

Ku ingin bersujud kepadamu agar keluh kesah, kedengkian, kebimbangan dalam hati dan jiwa yang kotor ini lenyap dari diriku, rahmatilah jiwa ini yang mulai rapuh yang terkoyak - koyak oleh waktu"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.