https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
DIBALIK JENDELA
Kurindukan anindya dibalik jendala
Yang menerka daksa bersama sang surya
Dan bahagia ketika daksaku dibalik tiang aula
Walau gelapnya kaca, selalu indah untuk mengetahuinya, karena dialah mahakarya
Kini aku tak tahu siapa dihatinya
Tapi aku masih di balik tiang aula
Berharap dia membuka sedikit jamanika
Agar dia tau hatiku sedang lara
TERJEBAK VIRTUAL
Tentang pertaruhan sebuah rasa
Rela terluka akan harapan yang ada
Mencintai sebatas ekspektasi belaka
Ketika yang nyata lebih terasa
Lalu, guna manusia dari layar kaca apa?
Tentu saja hanya pelarian belaka
Tak ada janji yang bisa dipercaya
Semuanya percuma
IKHLAS
Bersama realita yang di patahkan ekspetasi
Pikiran yang di cemari halusinasi
Tak mampu mengubah alur ini untuk realisasi
Tak mampu menawar semua ini untuk diskusi
Ku lapangkan hatiku untuk berdiri
Ku tegakkan kakiku untuk mendaki
Ku kuatkan tanganku untuk menepi
Ku luruskan pandangku menatapi,
DETIK
Kau yang memaksaku mengenalnya
Kau pula mengajarkanku untuk terbiasa
Tapi, benar pula yang aku duga, kau melenyapkannya seketika
Kini hanya kenangan yang tersisa
Meski lisan dan batinku selalu memuja,
Berharap kau berhenti sekejap saja
Namun tetap saja kau tak melakukannya.
UNTUK SANG PEMILIK SENYUMAN
Netra seakan menjadi saksi
Tentang eloknya sebuah senyuman.
Bak tulip mekar dimusim semi
Sungguh sangat menarik perhatian.
Hingga setiap mata memandang
Hanyut terbawa dalam ketertarikan
Rasa hati tak jarang canggung
Terpikat pesona sang pemilik senyuman.
Manis senyumnya laksana madu
Seakan sudah menjadi candu
Yang larut dalam kalbu
Padahal sudah ku tahu,
Dia bukan milik ku
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.