Dia"" - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 "•) 

""Dia"" 


Dia adalah bahasan panjang yang ingin kutulis tentangmu baik tentang rasa, tentang rindu, tentang waktu yang telah kita habisi sejak pertemuan itu. 


Namun ternyata tak bisa ku ungkapkan semuanya. 

Itu karena saat aku memandang senja, aku mempelajari satu hal. Bahwa tak semua rasa, tak semua rindu, dan semua waktu yang telah ku bahabisi bersamamu harus di bahas atau di lepas. 


Biarlah 


Biarlah itu menjadi rasa yang bersemayam dalam hati tanpa mengenal tapi, menjadi rindu yang menumpuk.

Kalbu tanpa mengenal ragu, Karena yang terpenting sekarang adalah. 

Aku ada, Kamu ada. Perasaan kita masihlah sama dan kita masih berjalan besisihan dengan rasa yang kata orang-orang disebut cinta. 


Minggu dini hari 

Cikarang 





•) 

 If God is good why the world is so bad. 


Tentang ikhlas 


Ikhlas adalah kepasrahan pada sang maha mutlak. 

Ikhlas adalah kepasrahan bukan mengalah apalagi menyerah. 

Ikhlas itu adalah engkau yang sanggup berlari, melawan, dan mengejar. 

Tapi engkau memilih patuh dan tunduk. 

Ikhlas adalah kekuatan menundukkan diri sendiri pada semua orang yang kamu cintai dan sayangi. 

Ikhlas adalah memilih jalannya, bukan karena kamu terpojok dan tak ada pilihan lain. 

Ikhlas bukan lari dari kenyataan,

Ikhlas bukan karena terpaksa, 

Ikhlas bukan karena merasionalisasikan tindakan. 

Bukan mengalkulasi hasil akhir. 

Ikhlas tak pernah berhitung. 

Ikhlas tak pernah pula menepuk dada. 

Ikhlas adalah tangga menuju kebahagiaan. 

Ikhlas adalah ikhlas. 


Cikarang, 28 Juni 2021





•) 

Aku menangis


Aku berlari dan aku menangis, 

Karena aku sudah sangatlah lelah untuk berpura-pura.

Hidup ini sangatlah Sulit bagiku, Sekarang. 

Semenjak kepergiannya semua sulit untuk dikondisikan. 


Aku berlari dan menangis, 

Aku sudah biasa dengan keharmonisan dan  kehangatan rumah.  Semenjak kepergian mu semua berubah Menjadi abu dan abu berubah menjadi perkelahian dan tangisan. 

Tidak ada lagi cahaya.


Aku merindukan mu. 

Walau puluhan tahun telah berlalu Semua 

Masih terasa pilu. 


Tangerang, November 2021


"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.