https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html
Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:
"DANDELION
Disore itu Jeno bersama temannya pulang sekolah melewati sungai kecil dekat taman, langkahnya terhenti melihat seorang gadis sedang memetik bunga dandelion ditepian taman,gadis itu meniupkan setiap tangkai dandelion yang ia petik dia tersenyum senang melihat butiran demi butiran bunga mungil itu berterbangan ke langit.
""Manis banget senyumannya,dia siapa ya kok sore-sore gini ditaman sendirian?"" Ujar jeno memperhatikan gadis itu
""Woi Jen,ayo buruan cabut...""pungkas Galang temannya
""Hemm..duluan aja nanti aku nyusul""jawab jeno
Jeno pun melangkahkan kakinya menghampiri gadis itu,dia terus bertanya kepada gadis itu namun gadis itu hanya diam tidak menjawab pertanyaannya.
""eee..maaf kalau pertanyaan ku nyinggung kamu kalau boleh tau kamu ngapain disini?ini udah hampir gelap loh mending kamu pulang takutnya ada pereman kamu digangguin soalnya disini rawan"" ucap jeno
Lagi-lagi gadis itu hanya diam tidak menjawabnya, setelah itu gadis itu pun meninggalkan taman itu tetapi tidak mengatakan sepatah kata-kata pun pada jeno dia pergi begitu saja.
Ke esokan harinya jeno pulang sekolah bersama teman-temannya dia melewati tepi sungai itu lagi,dan lagi-lagi dia bertemu dengan gadis yang ia lihat sore hari itu,karna penasaran dengannya jeno pun menghampirinya.
""Ekhemm..kayanya kamu suka banget ya sama bunga dandelion"" ucapnya menatap gadis itu
Tapi lagi-lagi gadis itu hanya diam dan pergi begitu saja meninggalkan jeno disana tanpa menatap atau pun menjawab pertanyaan jeno.
Karna dia begitu penasaran dengan sosok gadis dandelion itu Jeno pun mengikuti gadis itu sampai akhirnya ia memberhentikan langkahnya tepat di ujung tebing ladang hijau yang dipenuhi banyak bunga dandelion,gadis itu duduk tepat dibawah pohon sakura besar dengan menatap ke depan seperti sedang berangan-angan.
Jeno memberanikan diri untuk mendekati gadis itu dan duduk disampingnya Jeno pun mulai membuka pembicaraan.
Gadis itu pun menatap jeno dengan tatapan aneh dan Jeno pun mengatakan
""Maaf jika aku sudah lancang mengikuti mu aku hanya ingin berteman dengan mu""
Gadis itu tidak menjawab pertanyaannya lagi ia malah membuang muka dan menghadap ke arah lain,disini jeno sedikit kesal dibuatnya karna setiap ia bertanya gadis itu selalu mengabaikannya karna dia sudah merasa kesal akhirnya jeno beranjak bangun dari duduknya dan pergi dari sana.
Tiba-tiba saat jeno hendak pergi gadis itu memegang tangannya, Jeno pun memberhentikan langkahnya dan mengatakan
""Kenapa?""ucapannya menatap gadis itu
Gadis itu membuka tas sekolah milik Jeno dan mengambil sebuah buku dan pulpen milik Jeno,gadis itu menuliskan kalimat yang membuat jeno sedikit terkejut.
Gadis itu menuliskan bahwa dia tidak bisa bicara dan mendengar alias tunarungu disana jeno pun sedikit merasa bersalah karna sudah kesal padanya tadi.
""Maaf ya aku bener-bener gak tau""ucap jeno
Lalu gadis itu menuliskan""apa kau masih tetap mau menjadi teman ku?aku ini cacat tidak ada seorang pun yang ingin berteman denganku bahkan semua orang membenciku mereka bilang aku adalah gadis yang menjijikkan karna tidak bisa berbicara ataupun mendengar"" tulis gadis itu
""Jangan berpikiran seperti itu aku tidak perduli jika mempunyai teman seperti mu lagi pula kau terlihat begitu asik""jawabnya tersenyum pada gadis itu
Gadis itu pun membalas senyumannya ia mengerti apa yang orang lain bicarakan dari mimik bibir seseorang itu.
""Jadi siapa nama mu?""tanya jeno
Gadis itu menuliskan jika dia tidak mempunyai nama,lagi-lagi jeno dibuat heran dengan gadis itu batinnya berpikir ""bagaimana bisa dia tidak memiliki nama""
""emm..baiklah apa boleh aku memanggilmu DANDELION karna kelihatannya kau begitu menyukai bunga dandelion?"" Ujar jeno
Gadis itu pun mengangguk senang, melihat itu Jeno pun tersenyum senang.
Semenjak hari itu kalian pun selalu bermain bersama ditaman bunga dandelion,setiap sore gadis dandelion itu menunggu jeno pulang sekolah untuk bermain bersama.
Tapi ada yang aneh teman-teman jeno mengatakan pada jeno jika jeno itu seperti orang gila mereka bilang jeno selalu berbicara sendiri ditaman itu tapi jeno menyangkalnya dia mengatakan jika dia tidak bicara sendiri melainkan bicara bersama gadis dandelion temannya.
Mendengar jawaban dari jeno teman-temannya malah menertawakannya bahkan sekarang mereka menganggap Jeno benar-benar sudah gila jelas mereka melihat Jeno sedang berbicara sendiri tidak ada seorang pun ditaman itu selain dirinya.
Disana jeno mulai kebingungan dengan perkataan teman-temannya itu,dan malam harinya dia bertemu dengan gadis dandelion itu ditaman dan duduk bersama
Jeno menceritakan kejadian tadi sore itu kepada gadis dandelion itu,lalu gadis itu menuliskan ""mungkin hanya kau saja yang bisa melihat ku"" membaca tulisannya Jeno sedikit berpikir
""Apa maksud mu?""tanya jeno bingung
Gadis itu tiba-tiba terdiam menatap ke depan,tak ia sadari air matanya berhasil lolos jatuh dibawah pipi gadis cantik itu, melihatnya menangis Jeno pun mengusap air matanya dan mengatakan ""kenapa kau menangis,ada apa?"" tanyanya begitu khawatir
""jangan menangis ku mohon berhentilah""ucap jeno mencoba menenangkan gadis itu,namun gadis itu tidak berhenti menangis malah semakin menangis seperti orang yang merintih kesakitan.
Jeno tidak tega melihat gadis itu menangis dia pun memeluknya agar ia tenang,karna dia sadar sejak pertama kali bertemu dengan gadis itu Jeno menyukainya
""Aku berjanji akan selalu bersama mu, promise""memberikan jari kelingkingnya untuk membuat promise pada gadis itu
Gadis itu pun membalas salam kelingking promise Jeno.
Pada suatu hari gadis dandelion itu memberikan surat untuk Jeno tetapi Jeno tidak boleh membuka surat itu sebelum musim dingin tiba Jeno pun menuruti permintaannya
Sore itu Jeno membuatkan mahkota indah dari bunga dandelion dan dia pakaikan dikepala mu
""Kau terlihat begitu cantik""ucapnya tersenyum menatap gadis itu
Gadis itu hanya membalasnya dengan senyuman
""Boleh aku minta sesuatu?""tanya jeno
Gadis itu mengangguk
""Berjanjilah jika kau tidak akan pernah meninggalkan ku""ucapnya dengan mata berkaca-kaca
Gadis itu mengusap rambut Jeno lembut,Jeno pun mulai nyaman dan menyenderkan kepalanya dibahu gadis dandelion itu
""Mau bagaimana pun kita tidak akan bisa bersama""batin gadis itu sedih.
Jeno pun mengajak gadis itu pulang bersamanya karna dia ingin mengenalkan gadis itu pada mamanya tetapi sesampainya ia dirumah mamanya tidak ada disana
""yah..mama gak ada dirumah tapi gak apa deh kayanya mama udah masak yuk makan""ajak Jeno
Gadis itu menggelengkan kepala tidak mau,Jeno terus memaksanya untuk makan tapi gadis itu tetap tidak mau
Sehabis makan Jeno mengajak gadis dandelion itu untuk menonton acara tv kesukaannya diruang tamu,jarum jam terus berjalan menunjukan pukul 21:30 malam kantuk pun datang menyerang Jeno tanpa ia sadari ia tertidur dibahu gadis itu
Gadis itu pun menyelimuti Jeno dengan kain didekat sofa milik Jeno gadis itu terus menatap Jeno yang sudah tertidur pulas sejenak ia menatap keluar jendela batinnya mengatakan ""besok salju akan turun"" batinnya sambil meneteskan setetes air mata
Keesokannya Jeno bangun dan bertanya kepada mamanya apa dia melihat gadis yang semalam disini bersamanya,mamanya menjawab ia tidak melihatnya dia hanya mengatakan jika jeno tertidur disofa dan ayahnya memindahkannya ke kamar.
Jeno langsung melihat keluar jendela ternyata sekarang adalah musim salju,Jeno berlari menuju taman bunga dandelion itu untuk menemui gadis itu.
Dia terus mencari sampai mengelilingi taman itu namun dia tidak menemukan gadis itu
""Kau dimana""ucapnya menangis
Dengan nafas yang tidak beraturan ia terus berlari mencari gadis itu tetapi tetap tidak menemukannya
Sampai diperbatasan taman ia bertemu dengan penjaga taman itu penjaga taman itu mengatakan ""sedang apa kau sepagi ini berada disini?"" Jeno menjawab jika dia sedang mencari temannya penjaga taman itu menjawab ""seperti apa teman mu itu?apa dia seorang wanita?""Jeno langsung mengiyakan itu.
Seketika raut wajah pria penjaga taman itu berubah menjadi sedih,""apa yang kau maksud adalah gadis ini?""memperlihatkan foto seorang gadis dan benar saja itu adalah foto gadis dandelion teman Jeno.
""Apa kau tau dimana teman saya ini pak?""tanyanya
""Maafkan aku tapi teman mu itu sudah meninggal 10 tahun yang lalu""jawabnya dengan tatapan sedih campur takut
""Tidak!itu tidak mungkin!""jawabnya menangis tidak percaya
""Hikss..hikss..""disana jeno terus menangis masih tidak percaya dengan pernyataan penjaga taman itu
""Jika kau tidak percaya pada ku ayo ikut dengan ku,aku akan mengantarmu ke makam gadis itu""ucap penjaga taman
Jeno pun mengikuti penjaga taman itu ,dan betapa terkejutnya ia melihat makam kecil dan terdapat foto gadis dandelion itu disandingkan didekat batu nisan makan tersebut.
Saat itu kedua kakinya langsung terasa lemas dan tidak dapat menahan berat badannya ia pun tersungkur jatuh tepat dipinggir makam gadis dandelion itu
Jeno terus menangis menerima semua kenyataan itu, ternyata gadis yang ia cintai bukanlah manusia melainkan arwah.
""hikss bukankah kau sudah berjanji tidak akan meninggalkan ku tapi kenapa kau membohongi ku kenapa"" ucapnya terus menangis
Penjaga makam itu mengatakan gadis dandelion itu meninggal karna dibunuh oleh pereman,saat itu gadis itu sedang memetik bunga dandelion dan tiba-tiba saja sekelompok pereman datang dan mengambil semua barang berharga miliknya namun gadis itu sempat memberontak dan terjadi perkelahian kepala gadis tunarungu itu dipukul sampai tidak sadarkan diri lagi dan akhirnya ia meninggal dunia dan orang tuanya menguburkannya didekat taman bunga dandelion itu,karna orang tuanya tau jika putrinya itu sangat menyukai bunga dandelion.
Saat itu juga Jeno membuka surat dari gadis dandelion itu yang berisikan ""terimakasih kau sudah mau menjadi teman baik ku,kau tau kau adalah orang pertama yang menjadi teman ku kau sangat baik pada ku jika aku bisa terlahir kembali aku ingin menikah dengan mu""
Saat Jeno sudah selesai membaca surat itu tiba-tiba semua tulisan itu memudar hilang,tentu saja hal itu membuat jeno terkejut.
Singkat Waktu sekarang Jeno sudah tumbuh dewasa dia sudah berkuliah,diusianya yang sudah 20 tahun ia belum bisa melupakan gadis dandelion cintanya itu.
Saat diperjalanan pulang dari kampus Jeno mampir ke toko bunga untuk membelikan mamanya bunga karna hari ini mamanya berulang tahun.
Tatapan mata Jeno beralih kepada seorang gadis yang bekerja di toko itu,dia berpikir wajah gadis itu begitu mirip dengan gadis dandelion.
Jeno tidak perduli ia langsung bertanya kepada pemilik toko bunga itu siapa gadis yang ada disana itu, pemilik toko mengatakan""dia adalah Aerin putri ku"" jawabnya.
Semenjak hari itu Jeno pun mulai mendekati Aerin karna dia merasa begitu nyaman dan dekat dengan Aerin,dia berpikir telah bertemu dengan gadis dandelion yang berwujudkan Aerin.
Selang beberapa tahun Jeno akhirinya melamar dan menikah dengan Aerin dia merasa menemukan gadis dandelion itu didalam jiwa Aerin istrinya sekarang.
Bunga Dandelion yang terkubur oleh butiran-butiran salju sekarang kembali tumbuh dimusim baru, musim semi untuk DANDELION."
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.