Bunga yang Indah - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


Bunga yang Indah

oleh Ananda Chonita Oktaviana Devi


Hari itu aku duduk di taman dekat rumahku. Kebetulan di sana ada satu tanaman yang sangat aku suka, ia berbunga dan warna-warnanya sangat cantik. Bunga Aster, setiap aku sedang bosan pasti aku ketaman ini untuk melihat bunganya. Sejak aku pindah bunga ini sudah ada, tetapi dulu sempat layu dan tidak berbunga lagi mungkin karna jarang ada yang merawatnya. Semenjak itu aku rawat ia dengan sangat baik, ku siram setiap hari, aku beri pupuk dan semacamnya. Sampai-sampai aku tidak berani memetik bunganya karena takut berpengaruh terhadap kesuburannya.

Saat aku sedang bermain handphone di bangku taman, tiba-tiba ada dua perempuan dewasa yang sedang berjalan-jalan disekitar taman. Aku pikir mereka seperti ku hanya ingin melepas kebosanan di rumah dan bermain di taman. Tetapi salah satu dari mereka memetik cukup banyak bunga Aster yang aku jaga itu. Sontak aku menegurnya,

“Kak maaf bunganya tidak boleh di ambil-ambil,,” kata ku dengan harap cemas

“Kenapa tidak boleh? Ini kan tanaman liar dan ii pun ditanam di taman, siapa saja boleh mengambilnya,,” jawab kakak tersebut dengan ketus

“Iya memang benar ini di tanam di taman kak, tapi aku yang merawatnya sampai subur seperti ini dan memang untuk memperindah taman ini. Kalau kakak ambil sebanyak itu aku sedih dan tidak suka,,” aku menjawab sambil menahan tangis karena sangat kesal dengan perlakuan kakak tersebut

“Ya sudah saya kan ambilnya sedikit. Kalau tidak ikhlas merawatnya gak usah dirawat deh,,” kakak tersebut bersikeras untuk menentang apa yang aku bicarakan.

“Justru karena aku ikhlas kak, aku mau berbagi keindahan bunga ini tanpa kehilangan salah satunya, cukup ini yang terakhir ka,,” langsung ku tegaskan kepada sang kakak.

“Bawel banget sih jadi anak kecil,,” kakak itu pergi dengan membawa bunga yang sudah ia petik.

Aku sedih sekali, bunga ini sulit untuk tumbuh dengan baik. Cukup memakan waktu yag agak lama untuk membuatnya tumbuh sebanyak itu. Kakak itu jahat, aku benarbenar kecewa dengan orang seperti itu. Dengan kejadian itu, aku memutuskan untuk menanam sebagian di rumahku dan tetap merawat yang ada di taman. Supaya tidak semakin banyak orang-orang yang mengambil dan memetik bunga ini sembarangan. Selang beberapa minggu, bunganya kembali mekar dan tumbh. Aku senang sekali karena mereka kali ini tumbuh dan mekar dengan cepat. Setiap hari ku beri vitamin dan benar-benar ku jaga kebersihannya.

Aku senang kini banyak sekali orang-orang yang ikut menjaga dan merawat bunga ini, dan mereka tumbuh semakin banyak sampai-sampai mengelilingi taman. Taman pun menjadi semakin ramai karena segalanya makin rapih dan bersih. Bangkunya berwarna warni, ada mainan anak-anak, dan juga saung untuk yang ingin singgah lama di taman. Terima kasih Aster, kamu cantik dan indah sekali sampai-sampai membuat taman ini hidup dengan keramaian dari sekelilingnya.

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.