Bangun mimpi - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 "[8/11 13:59] Muhammad Fajar: (Bangun mimpi)


Bilamana mentari bangun pagi

Ku telah berlari memulai sbb

Mentari tersenyum menyemangati

Diiringi syahdunya merpati bernyanyi


Walau kerikil tajam ku temui

Walau angin pagi menusuk ulang ini

Walau hujan memandikan diri ini

Walau ransel membebani raga ini


Namun tak menyerah diri ini

Semakin kilat lari ini

Tuk menuju sekolah yang menanti

Tempatku menuntut ilmu tuk nanti


Walau kadang tak paham ilmu ini

Ku tanyakan pada guru tiap hari

Walau tugas menumpuk tanpa henti

Tak kenal lelah ku kerjakan semua ini


Ku takkan menyerah mengejar mimpi

Walau badai kehidupan melempar diri ini

Ke lautan putus asa dan malas diri

Namun ku bangkit lagi mengejar mimpi


Dengan doa dan usaha ku kejar mimpi

Dan tawakal pada sang illahi

Ku jadikan pelecut tuk mengejar mimpi

Demi masa depan yang syahdu nanti


[8/11 14:03] Muhammad Fajar: (Bangkit dan berusaha)


Melangkah di bebatuan

Tergores kerikil tajam tak bertuan

Membekas luka dikaki tak terobati

Tak ada pilihan lain selain terus melangkah

Walau sungguh sulit tuk dimengerti


Mendaki bukit terjal

Dengan tepian bergerigi kasar

Tergelincir karena emosi 

Hadirkan kekosongan didalam hati


Bingung mau berbuat apa

Tak ada ide ataupun inovasi 

Semua serasa gelap dan sempit

Suara hati kian meronta-ronta

Memompa untuk terus melangkah

Walau berat untuk dijalani 


Keinginan untuk bertahan

Terus berkobar penuh semangat 

Jalani saja hari demi hari

Biarkan sang waktu berikan hasil 

Dikemudian hari


Tuhan tidak pernah ingkar janji

Rezeki pasti datang tak tertukar

Bagi mereka yang mencari

Bukan untuk mereka yg berdiam diri

[8/11 14:20] Muhammad Fajar: (pandemi melanda negeri) 


Bosan ku menatap layar

Menatap wajar digital

Menyapa tanpa raga

Tak bisa ke taman

Bertemu dengan teman


Keluhku seketika tak bermakna 

Semua sedang berusaha

Untuk tetap hidup dan ada

Bila tiba saatnya nanti


Bila pandemi berhenti

Kan kupeluk teman-temanku

Kupeluk melepas rasa rindu

Sampai nanti, hilang duka sendu


Jangan salahkan kami curiga kepada apa aja

Menjadi paranoid terhadap siapa saja

Semilir angin mendatangkan tanda tanya

Apa yang dialirkannya ke pori-pori kulitku? 


Jangan salahkan kami memandang penuh tanya

Sunyi masker tak bisa mengekspresikan jiwa

Senyum ikhlas tenggelam dibalik tirai

Hanya mata yang bicara

Dengan bahasanya


Jangan salahkan kami tak bisa mampu menata hati

Mengubah perilaku beradaptasi

Pada tiap titik harus kutilik

Pada tiap ruang harus kuyakin


Dalam benderang pun pepat menguasai 

Dalam cahaya pun gelap menertawai

Dalam terang pun hitam mewarnai"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.