ATHAYA - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


 ATHAYA

Nama: Herma Surya Wulandary



Sudah menjadi rahasia umum, di Sekolah Menengah Atas Garuda, ada seorang gadis cantik, ia bernama Athaya Wulandari. Tidak hanya cantik dari parasnya namun dia juga terkenal dengan kepintarannya. Bagaimana tidak? Dia adalah murid idaman di sekolahnya, dia selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik di semua pelajarannya. Bahkan dia sering memberi energi positif untuk teman-temannya. Dia selalu terliat ceria dan periang, dia sering di sebut “Primadona bobrok”. Dia memang tidak bisa diam, semua orang yang berada di sekitarnya selalu merasa senang.

Tetapi, dia juga sangat ceroboh, contohnya sekarang dia telat pergi ke sekolah. “mah, tanya berangkat ya!”

“iya, hati-hati”

Thaya berlari cepat menuju gerbang sambil terengah-engah, untung saja gerbang. Dia terus berlali sampai tidak melihat ada orang di depannya. 

Brrakk... Thaya tidak sengaja menabrak seseorang

 “Aduhhh! Sakit banget, siapa sih yang menghalangi jalan! Kurang kejaan banget!” omel Thaya sambil mengusap bajunya yang kotor. 

Lalu, ada yang mengulurkan tangan padanya

“Udah ngomelnya? Sini jangan dilantai terus kotor”

Kok kak Adly sih! Aduhh gimana ini? 

Yap, kalian benar! Adly adalah orang yang Athaya sukai sedari dulu. Tapi dia tak pernah bisa mendekat pada Adly karena terlalu malu. Ya walaupun dia terkenal dengan ke bobrokannya. 

“eh iya kak, maaf ya kak, Thaya enggak sengaja” 

“iya enggak papa, kamu enggak ada yang luka kan?”

“enggak kok, kak”

“oke hati-hati ya kalo jalan” ucap Adly sambil mengelus pucuk kepala dan mengambil HPnya yang retak lalu pergi. 

Aduh mampus layar HPnya retak lagi, ah! udah la biarin toh dia juga enggak minta ganti rugi lalu dia melenggang pergi menuju kelasnya. 

Disekolah ia mengikuti  ekstrakurikuler Silat, ia sering menjuarai banyak sekali pertandingan. Bersama tiga temannya Dinda dan Feli. Sepulang sekolah mereka latihan untuk mengikuti suatu pertandingan selanjutnya. Tetapi, ada yang beda dari Thaya hari ini. Dia terlihat lebih kalem dari biasanya “Thay, kamu hari ini kelihatan lesu, Kenapa?” tanya Dinda 

“iya, biasanya kamu yang paling bikin heboh?” ucap Feli sambil merangkul manis pundak Thaya 

“aku tu sakit perut guys, tahu enggak ! Lagi PMS nih Boss! Jadi jangan macam-macam deh ya! Aku malas banget mau tidur ih!” 

“ooh pantesan, kucing kita lagi jadi macan kawan!” ucap Feli sedikit meledek, mereka berdua tahu jika Thaya sedang PMS dia akan berusaha seperti macan. 

“Ya sudah, kalo begitu kamu mau lanjut latihan, apa makan di kantin? Tenang aku yang bayar demi kucing kita tercinta”

“hah! Seriusan? Oke gass kita berangkat!” ujar Thaya dengan semangat.

Mereka bertiga berjalan menuju kantin sekolah, Thaya terlihat sangat senang karena dia bisa makan sepuasnya tanpa berpikir uang jajan habis. Namun,  saat sudah di depan kantin Thaya berhenti mendadak. “Thay kenapa sih harus berhenti mendadak begini?!” 

“itu ada kak Adly, Din”

 “hah! Mana?”

 “itu, yang lagi duduk sama kak Arga” 

“ya, memang kenapa kalo itu kak Adly, Thay”  tanya Feli bingung

“Tadi pagi, aku enggak sengaja nabrak dia tahu, terus dilayar HPnya”  

“ya sudah si, kalo dia nanya ya jawab, terus kamu minta maaf apa susahnya”

Akhirnya mereka tetap ke kantin dengan Thaya yang sedikit gugup. 

Dari ujung sana, Adly sudah memperhatikan gerak-gerik Thaya. Aldy sedikit tersenyum melihat Thaya yang menghindari pandangannya.  

“Thay, kamu mau pesen apa?” tanya Feli

“apa aja deh yang penting enak dan banyak” 

“Kalo kamu Din?” 

“samain aja sama Thaya Fel”

“oke deh!”

Thaya sibuk dengan HPnya sampai tidak sadar bahwa ada Adly di depannya. Adly lalu dia gemas dengan Thaya, lalu dia mencubit pipinya. 

“apa sih Din, diem aelah!”

“Kok galak gitu sih?” tanya Adly berseri

“Eh kok ada kak Adly sih?” 

“ya emang kenapa kalo ada aku disini?” 

“ya, enggak papa” jawabnya gugup

“haha, eh, kamu pertandingan kapan?”

“Besok kak”

“Semangat ya latihan nya, nanti pas pertandingan ku kasih gift kalo kamu menang” 

“Hehe iya kak, makasih”

“Oke duluan ya!” Pamit Adly

“iya kak”

Semunya merasa speechless dengan apa yang barusan terjadi. Apa benar itu Kakak kelas yang dingin itu? Wah sangat tidak wajar sekali dia hangat pada seorang gadis. 

Keesokan harinya Thaya bersiap untuk memulai pertandiangn, banyak dari SMA Garuda yang menjadi suporternya. Dan jangan lupakan Adly dan teman-temannya duduk dibangku penonton. 

Kiri wasit sudah memulai pertandingannya, penonton bersorak memberi semangat pada Thaya. 

Pertandiangan terus berlanjut, hingga saat Thaya siap menyerang tapi terburu nafsu dan terbaca lawan, lawannya menyerang balik Bbaakk... Tendangan lawan mengenai Thaya. 

“Ayo kamu jangan terburu nafsu Thay” teriak Adly. 

Kini Thaya ini menyerang kembali dan... Bbaakk... Tepat sasaran dia sedikit tersenyum, lawan merasa tertantang dia melihat kaki Thaya tidak siap. Lawan melakukan gerakan membanting dan.. Bbraakk... Thaya terbanting keras pada matras pinggang nya terasa sakit karena bantingan barusan benar-benar keras. 

Bagaimana ini pinggangku sepertinya cedera 

Lalu dia mencoba bangun kembali wasit memberhetikan sejenak untuk pengarahan. 

“Kamu janagn terlalu terburu-buru karena lawan mu  sangat memperhatikan mu dengan jelas, pakai taktiknya, kuda-kuda harus lebih diperkuat” kata pelatih Thaya, Thaya hanya bisa mengangguk sambel mengatur nafasnya. 

Thaya terus saja terjatuh karena dia masih merasa panik, hingga lawan terus bisa membaca gerak geriknya. Dan... Lagi-lagi Thaya terjatuh kini ia merasa sudah tidak sanggup lagi, namun, ada teriakan didekat bangku penonton

“KAMU PASTI BISA, KAMU HARUS BISA, JANGAN RUSUH, AKU TAU KAMU BISA MENANG THAY!” ya itu teriakan Adly. Adly peka bahwa Thaya sangat lelah. 

Setalah teriakan itu. Tanya bangun dan dia mempersiapkan dirinya dengan yakin dia bisa mengalahkan lawannya. 

Dan wasit memulai kembali pertandingannya “Die!” tanya kini yakin dan fokus Bbaa targetnya, Thaya melihat kaki lawan sedikit merasa kesakitan karena tendangannya tadi, dan..  Bbaaakk Bbaaak Bbaaak Bbaaak  Bbugh... Thaya tiba-tiba menyerang dengan bertubi-tubi hingga lawan kewalahan dan terjatuh. 

Wasit meniup peluitnya menandakan waktu telah habis dan wasit-wasit yang ada langsung berdiskusi siapa yang lebih unggul. Thaya tersenyum karna hal itu dia menghabiskan banyak tenaga disaat-saat terakhir. 

Lalu wasit menyuruh peserta ketengah arena. Dan memegang tangan kedua peserta. “Pemenang pertandingan kali ini dari sudut...” lalu wasit mengangkat tangan Thaya “ SUDUT BIRU DARI SMA GARUDA” sorak penonton bangga dan Thaya pun senang akan hal itu. 

Saat ia terun dari arena pelatih, Adly dan teman-temannya sudah menunggu dan memberi selamat pada Thaya. 

Lalu Adly menghampiri Athaya “ kau hebat Thay, kamu berhasil. Aku taku kamu bisa” 

“Hehe terimakasih kak! Eh katanya kakak mau ngasih hadiah kalo Thaya  menang”

“kamu mau sekarang?” 

“iyaa, kak!”

“oke!”

“Athaya Wulandari, kamu mau enggak jadi pacar aku?”

“Hah?”

“Gimana? Mau?”

Thaya mengangguk malu, lalu Adly memeluk Thaya “terimakasih”

“uuuuuuu ada yang jadian nih! Asik Thaya gak jomblo lagi Din”

“haha wajib makan-makan nih, dapet mendali plus pacar”.

Mereka semua tertawan dan ya sekarang Thaya dan Adly berpacaran. Semua terasa indah jika dia mendapatkan apa yang harunya dia dapat. Karena jika ada perjuangan semua akan kita dapatkan jika memang itu baik untuk diri kita. 









"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.