Antara Kamu dan Gelapku - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 "*Antara Kamu dan Gelapku*


Bimbang, kemana aku akan menuju?

Belukar dan jelaga itulah yang kurasa

Terpenjara dalam kegelapan 

Perasaan marah memeluk erat hatiku


Yaaa, aku terluka

Cahaya dalam hatiku telah menghilang

Ingin rasanya aku menyerah

Lelah dengan semua kegilaan ini


Kubiarkan rasa marah menjadi luka

Sepi sudah menjadi hal yang lumrah

Luka dan lara silih berganti menetap

Terkadang ada hasrat meski sesaat


Hingga aku melihat semburat jingga dari kejauhan

Aku melangkah dengan ragu

Waktu mengiringi dari belakangku

Membisikkan kata yang membuatku yakin


Itulah kamu, dengan semburat cahaya jingga

Kamu yang telah mengeluarkanku dari gelap 

Kamu mengubah laraku menjadi bahagia

Namun,, apakah semburat jingga itu abadi?.

________________________________________


*Cinta Abadi*


Cinta... berapa kali kau dengar kata itu

Cinta bagaikan matahari

Menghangatkan dan menyinari

Cinta yang katanya emosi kasih sayang 


Nyatanya, cinta kadang membakar bara

Berubah menjadi awan kelabu 

Kadang juga meninggalkan luka

Luka yang sulit terobati


Namun, cinta kita dengan sang pencipta?

Apa Mungkin membawa lara?

Dia yang menghidupkan kita

Dia yang selalu ada 


Obat dari segala obat

Pelabuhan disaat kita mengadu

Cinta yang tak dapat dipungkiri

Itulah cinta abadi.


________________________________________


*Merindu Hujan*


Apakah kamu pernah menanti hujan?

Suasananya, aromanya hingga Dersiknya

Sungguh nirmala dunia

Bahkan tak jarang membuat kita lena


Saat Bulir hujan telah berjatuhan

Pertanda ada seseorang

Diam-diam Memikirkanmu

Disana terpaku menatap masa lalu


Dengan hujan,, 

Menyampaikan pesan lewat nada rintiknya

Membawa sendu dan rindu

Menjadikan langit menjadi biru


Laksana hidup manusia

Dalam hujan ada asa dan rasa

Melarang kita tuk putus asa

Karena pelangipun hadir setelah hujan reda.


________________________________________


*Perjalanan Sang Surya*


Pagi itu matahari tersenyum kepadaku

Sambil menggenggam harapan baru

Aku memulai hariku

Maraih cita-citaku yang hampir berdebu


Siang itu matahari nampak bersembunyi

Dibalik kapas kelabu

Bumi terasa sunyi

Dingin mulai menusuk kalbu


Tak terasa hujanpun datang menyapa

Tetesannya tak henti menimpa

Dengan aku yang basah kuyup

Harapanku mulai mengatup


Sore ini matahari tak lagi bersembunyi

Dia nampak indah dengan cahaya jingga

Terlihat aggun bak sang dewi

Melihatmu membuatku lega


Meski ku tau itu hanyalah fana

Setidaknya masih ada harapan

Untuk esok dan lusa

Suryamu hari ini penutup perjalanan.

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.