Zea dan Pena - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


 "Judul: Zea dan Pena

Penulis: Ariska Dewi


Suara dari sebuah Pena yang bertemu dengan kertas memanglah suara yang bisa menghipnotis siapapun, termasuk penulisnya,  Zea tidak henti-hentinya menorehkan tulisan-tulisan sederhana di atas kertas putih, dengan ditemani secangkir susu cokelat yang mendingin, Zea menghentikan kegiatan menulisnya. 


""Zea!"" panggil Seseorang dengan penuh semangat, Zea menatap seseorang itu, kembarannya yang baru saja selesai berkemas, Dira dengan raut wajah bergemilangnya tersenyum, membenarkan tas yang dipakainya 


""Ekhem, Dira bakal pergi sekarang lho,"" ucapnya, Zea bisa melihat bagaimana senangnya Dira sekarang, Setelah beberapa bulan Dira dikabarkan akan ikut ke Seoul, ekspersi wajah Dira selalu tampak cerah, Zea senang Dira sebahagia ini, tapi Zea juga sedih Dira akan pergi. 


""Hati-hati,"" jawab Zea seadanya, tidak ada notasi apapun dari suara yang keluar, Dira sedikit mengubah raut wajahnya, menepuk punggung Zea pelan. 


""Ayo, Semangat dong! masa Cantiknya Vian murung sih?"" ucap Dira menyemangati, dengan membawa nama Vian, biasanya Zea semangat sampai melompat-lompat girang. 


""Dira, Aku sama Vian udah putus kemarin."" 


""Eh, gitu ya? Padahal baik-baik aja,"" gumam Dira menatap lampu belajar yang menyala, lampu itu menyorot kearah tulisan Zea, ""untuk Vian, terimakasih."" 


""Dira! Apasih, jangan baca tulisan orang seenaknya dong!"" sela Zea menutupi tulisannya, Dira tersenyum, membenarkan lagi tas miliknya. 


""Aku pergi nih, jangan kangen ya!"" larang Dira menunjuk wajah kembarannya. 


Zea berbalik lagi, mengambil pena miliknya dan lanjut menulis, ""pergi, pergi aja!""  ucapnya tidak menatap Dira. 


""Serius? Aku pergi nih, pulanya lama lho,"" kata Dira melangkah mundur, meski samar, Zea terlihat melirik kearah Dira sekilas, gadis itu kembali fokus pada tulisannya. 


""Bye Zea,"" ucap Dira dan menutup Pintu kamar kembarannya. 


Zea masih menulis dengan tangan gemetar, dia memegang erat pena miliknya, beberapa tetesan air terjatuh mengenai kertas, ""hiks,"" isaknya sambil menutupi mata dengan kedua tangan, padahal Zea bisa saja ikut dengan Dira ke Seoul, tapi karena Zea pikir LDR dengan Vian adalah hal yang mustahil, Akhirnya Zea tidak ikut. 


Dan kenapa secara tiba-tiba Vian memutusinya, padahal Zea benci sendiri, Zea menatap Pena yang dipegangnya, Pena itu sudah lama tidak hilang darinya, meski secara berganti-ganti Zea memakaikan isi Pena, tetap saja Pena itu tidak hilang, mungkin Pena adalah teman Zea."


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.