Yang pergi biarlah lari - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 "Yang pergi biarlah lari

Karya : Miftahul jannah


Ada retak yang tak terlihat

Tipis namun begitu perih

Bahkan untuk memberinya obat

Tak akan ditemukan di mana ia berada


Benar... Semakin tipis yang tergores

Semakin dalam rasa yang ada

Lukanya tak terlihat

Namun terasa hingga ke ulu hati


Mungkin... Mengiklaskan yang telah pergi

Adalah obat paling mujarab

Namun... Bagaimana bisa

Aku mendapatkannya


Kucoba namun aku tertarik kembali

Harusnya luka tak begitu sering

Untuk dipegangi apa lagi

Dikorek kembali


Karena mungkin saja

Ia akan menjadi luka yang besar

Yang kian hari kian menganga

Dan enggan untuk diobati


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Suara itu ?

Karya : Miftahul jannah


Hari ini aku harus memakai topeng topeng apa lagi ya?

Di sudut ruang temu

Aku tak menemukan jawabannya

Bertanya pada logika

Rasanya hanya buang-buang waktu saja

Suara-suara itu sangat membenciku

Kenapa mereka ada?

Apa aku salah?


Aku yang terlalu egois

Atau aku yang tak tahu caranya menerima

Bagiku mereka begitu penting

Namun diriku terlupakan


Aku selalu menutup telinga

Mereka begitu berisik

Katanya... Hanya aku yang mendengar

Tapi kenapa bisa


Bukankah suara mereka begitu jelas

Begitu menyakitkan

Bahkan membuatku terluka

Untuk kesekian ibu kalinya


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Cerita singkat 

Karya : Miftahul jannah


Aku tertawa

Tapi kesedihan ini enggan untuk angkat kaki

Semakin aku tertawa

Peri rasa sedih kian menjalar ke ulu hati


Aku terkurung dalam lamunan hampa

Aku ingin pergi tapi tertarik kembali

Berusaha tersenyum

Tapi hati kian bergemuruh


Aku ingin lepas

Terbang dengan bebas

Tapi terikat dengan kuat

Ikatan yang tak bisa ku lepas dengan cepat


Tuhan...

Aku ingin berlari

Tapi kau buat hati ini  membuatku enggan 

 pergi

Aku ingin teriak bahwa aku kecewa


Tuhan...

Benarkah takdir-Mu begitu indah

Aku ingin sekali merasakannya

Berada lama di dalamnya


Tak ada tempat untuk aku singgahi

Tak ada pundak untuk aku sadari

Bahkan tak ada rasa untuk mengungkapkan

Bahwa aku kecewa Tuhan


"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.