Yakin 98%?? - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


Yakin 98%??

 "Karya : Indah Nurul Huda


       Malam yang sunyi ditemani dengan rembulan. Betapa hati ini digeluti rasa penasaran. Sebut saja namanya IM. Dia adalah orang yang pertama kali ku temukan secara acak di dalam daftar direct. Yaitu adalah tempat yang sunyi lagi iseng untuk memantau aktivitas IM. Stalk akun ig IM adalah hobiku. Dimana rasa penasaran ini hanya ku tunjukkan padanya. Sambil menunggu makan siang aku tak sengaja give sticker love di story ig milik akun nya. 

Spontan aku berkata ""Hahhh.. Tarik pesan tarik pesan"" 

(sambil menuju halaman direct)

""Matilah..""

Tak sempat lagi aku menarik pesan itu. IM sudah terlanjur membacanya. 

Kegelisahan dan rasa malu bercampur menjadi satu dalam rasa penasaran ini.

(IM mulai mengetik) respon nya ""Hahaha ayo mabar"" kata IM.

""Huffttt. Syukurlah dia tidak mempedulikan sticker itu"" ujarku.

Karena kejadian ini aku dan IM mulai dekat dan saling bertukaran nomor WhatsApp.

Seminggu kemudian...

""Tok kotok kotok tok tok kotok kotok...""

""Huaaaa lagu tiktok apa ini kok nada deringku seperti ini"" kataku.

Sekilas aku melihat layar ponsel tersebut IM lah pelakunya membangunkan ku dari singgasana. Sudah seminggu ini aku pdkt dengan nya. Tapi hanya 1 kali saja dirinya mau menelfon diriku. Begitu aku tahu dia sangat cuek dan tidak pernah menghargai setiap obrolan yang ku lontarkan. Aku langsung memutuskan untuk tidak merespon dirinya lagi. Tetapi dalam benakku selalu bertanya ""Apakah aku bisa mengabaikannya?"" Aku terus meyakinkan hatiku agar bisa sabar dan menahan semua unek-unek yang ada. Pasalnya apa ada orang yang tahan dengan hal ini?


Pukul 15:00 WITA chat WhatsApp

IM : ""Ayo mabar dek"" 

Aku : ""Hmm.. lagi tidak mood""

IM : ""Kenapa?""

Aku : ""Aku tidak ada kabar seharian tidak di cariin""

IM : ""Yah habisnya notif kamu terakhir dilihat kemarin""

Aku : ""Setidaknya tanya aku kenapa tidak on""

IM : ""Ayolah mabar aja dulu""

Aku : (read)

        Malam nya rindu ini tak tertahankan aku pun berusaha menahan hati ini agar tidak meronta-ronta. Tetapi, aku baru sadar malam ini harus mengantarkan barang kosmetik pembeli. Mau gimana lagi yang tadi nya sudah niat tidak mau menghubungi akhirnya dihubungi.

(Melalui telepon)

Aku : ""Bisa temanin aku antar pesanan orang tidak? Soalnya udah kemalaman takut terjadi sesuatu dijalan""

IM : ""Bisa""

Aku : ""Ya sudah jemput oke""

IM : ""Oke""

       Sejam kemudian IM datang dengan hoodie hitam, celana hitam, sepatu hitam, masker hitam, dan topi hitam. Tidak terasa, kalau dibayangin memang seperti gaya oppa korea. Disepanjang jalan aku dan IM banyak sekali bercerita tentang berbagai permasalahan kuliah, pekerjaan, dan pendidikan. Tidak terbayangkan sebelumnya yang sosok pendiam dan cuek berubah menjadi humble ketika bertemu langsung. Lalu, beberapa lama kemudian jam sudah menunjukkan pukul 20:00 WITA. Akhirnya dia mengantarkan ku pulang dan aku berterimakasih kepada nya yang rela mengorbankan sepenggal waktu untuk menemani ku.

      Keesokkan harinya, aku mulai merasa khawatir yang tak karuan.

Aku : ""Yup, dia lagi dia lagi. Kemana si anak ini (IM)"".

Aku : ""Ya Tuhan. Kok tidak ada balasan si jam segini kenapa cuma di read?"" ujarku yang mulai merasa terlalu kesal dengan sikap IM.

Dengan kekesalan yang tak kunjung reda akhirnya aku memutuskan untuk berani ambil tindakan untuk bicara langsung dengannya. Aku menuju ke kantor tempat dia bekerja, siapa tau dia ada disana.

Aku bergumam ""hmm, lama sekali dia keluar ruangan""

dan akhirnya setelah 20 menit menunggu, IM pun datang menghampiri ku.

IM : ""Ada apa?""

Aku : ""Aku mau mengeluarkan isi hati ku disini. Aku mengagumi mu sudah cukup lama. Namun, tiap kali aku memberikan aksi, kamu tidak memberikan reaksi pada perasaan ku ini. Bagaimana aku bisa bertahan dengan sikap mu yang jauh berbeda ketika di sosial media cuek dan di dunia nyata humble. Aku tidak mengerti dirimu ini, aku capek dengan kecuekan mu. Sedangkan kamu tau bahwa kita jarang bertemu. Aku merasa seperti tidak di hargai""

IM : (hanya terdiam dan tertunduk)

Aku : ""Bicaralah setidaknya 1 kalimat""

IM : ""Sorry""

Aku : ""Ya Tuhan.. Hanya kata sorry? Tidak adakah usaha mu untuk memperbaiki diri?""

IM : ""Sorry""

Aku : ""Baiklah aku akan pergi dan tidak mengusik mu lagi. Terimakasih atas segala sesuatu yang pernah kita jalani bersama""

       Hari-hari telah berlalu, semangat hidup sudah berhasil diperbarui ke versi yang lebih baik. Aku menjalani kehidupan dengan sendirian lagi dan berjanji untuk berdikari. Ternyata semesta mengetahui mana yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Beberapa persen yang kita tanamkan untuk kedepannya bukan jaminan untuk hidup yang tenang."


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.