https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html
Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:
Wanita Kuat
"Karya : Tengku Berliansyah
Indah masih sendiri. Ruang di hatinya masih kosong, ia dengan sengaja menutup pintu hatinya, membuat hatinya dingin tanpa penghuni. Ia memiliki trauma di masa lalu karena pernah di tinggal nikah oleh mantan pacarnya. Indah masih belum bisa merelakannya. Isak tangis selalu menemaninya di malam hari. Ia selalu menyesal karena sudah mengenal cinta.
Tahun per tahun kian berlalu, ia masih sama seperti dulu, masih menutup hati dan bersikap dingin kepada semua lelaki. Namun datanglah teman laki lakinya yang sudah lama ia tidak temui sedari kecil, namanya Tengku. Indah sangat senang, raut mukanya tidak lagi sedih dan lesu. Ia tidak merasa kesepian lagi, karna selalu bermain bersama temannya.
Hari demi hari kian berlalu, temannya selalu menemani di setiap aktivitasnya. Ia tampak tenang saat bersamanya. “Perasaan apa ini?” tutur Indah dalam hati. Nampaknya Indah tanpa sadar menyukai temannya. Awalnya Indah bingung dengan apa yang harus ia lakukan, sampai akhirnya Indah mengambil keputusan untuk menyampaikan perasaannya kepada temannya karna sudah tidak tahan lagi. “Tengku, aku ingin menyampaikan sesuatu.” Ucap Indah. “apa itu? Aku juga ingin berbicara dengan mu.” Sahut Temannya. “Sebenarnya aku menyukaimu, aku menyukaimu semenjak kamu pulang kembali kesini dan kita selalu bermain bersama.” Ucap indah dengan raut wajah malu. “aku juga ingin bertanya, mengapa kamu tiba-tiba pulang ke sini dan menemui ku?” Tiba-tiba temannya memeluk Indah. Indah sangat senang pada saat itu. Namun raut wajah senangnya tidak bertahan beberapa lama. Temannya berbisik di telinganya dengan suara yang bergetar “sebenarnya alasan aku pulang kesini adalah ingin memberi kabar agar kamu datang ke acara pernikahan ku.”
Raut wajah Indah begitu shok dan kaget saat mengetahui alasan mengapa temannya pulang dan menemuinya. Indah hanya bisa tersenyum ke temannya. Tanpa banyak bicara, Indah langsung berpamitan dengan temannya dan pulang ke rumahnya. Isak tangisnya mengisi kesunyian malam. Tanpa henti ia menangis dan menyalahkan takdir “takdir mengapa engkau begitu jahat kepadaku.” ucap indah dengan tangisnya. Namun Indah tidak ingin menangis dan menyesal begitu lama. Ia berkata kepada dirinya “Aku adalah wanita kuat.” Sambil menghapus air matanya. Keesokan harinya Indah kembali beraktivitas seperti biasa dengan raut wajah senang karena telah merelakan semuanya.
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.