Warna - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


Warna


Saban hari polos; berkabut hitam putih

Laju berputar poros berselimut letih

Gerombolan sibuk sering menyinggahi

Bosan sungguh riang mencura diri


Beruntung, itu tayangan lalu; bergaul hanya hitam putih saja

Yang gagap dengan sejuta warna

Sekarang, lintasnya perjumpaan pertama kita didekapan lembayung

Saban hari warna-warni menerpa mulai menyanjung


Lisan di bibirmu buat telinga ini rindu

Sabit senyummu mencipta candu

Ah! aku sudah mulai ditelan harsa

Menahklik harap mengapung tawa seterusnya


Sebatang kata menampar atma

'Temu' selalu bersanding 'pisah', Maktubnya

Aku yang mabuk; berseri-seri nikmati surganya warna

Mulai dirasuki paranoid yang menelan fakta

Warna cerah bisa habis dilahap gelapnya derita


Banjarmasin, 10 Oktober 2021




Tak Searah



Dulu kau peran utama di panggung kehidupan

asmaraloka menutupi aksa; menyanjung penuh keindahan

Rasa harsa berselimut tebaran-tebaran keikhlasan

Sebab madu menandu candu eloknya dalam hubungan


Sukma khayal kita selamanya indah

Namun, logika bertitah: tak searah

Kau hadiahi sebuah fantasi indah

Serta sebuah kejutan rasa gundah


Terima kasih, pernah jadi juara dalam kehidupan

Hubungan kita yang hanya berujung pengalaman

Berawal sepasang diri, sekarang sira jadi lulusan

Semoga sira tak lagi bertemu gagal dalam hubungan


Banjarmasin, 22 Oktober 2021



Lembayung


Kala itu; netra kita masing-masing sepasang

Menikmati lezatnya lembayung

Lantun irama arus gelombang

Nan pelan menabrak feri dinding


Daksa kita santun hormati gravitasi

Diiringi hanyut mimik ketawa ketiwi

Di sudut haluan sunyi: di ruang kapal feri

Bebas melepas semua ekspresi


Lembayungku: lembayung kita

Lembayung indah segan mengepungku

Di jiwa masa depan; kenang pun bertamu

Kenangan berwajah linang candu


Banjarmasin, 23 Oktober 2021"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.