https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
TERPAKU JAGAT
(KARYA : IZHARYANTO SALEH)
Kurasa buana sekarang ikut angkat bicara
Atas rindu yang tak sampai pada tokohnya
perantara hembus dingin yang amat pekatnya
pada sendu hati sebagai bentuk pembuktianya
Mega hitam tiba berkunjung menyapa
Diikuti rinai yang mengetuk di balik jendela
Bertanya prihal dayita yang kini hilang kabarnya
Ku balas “Ya” mungkin ini sudah takdirnya
Rasa perih kerap menyayat atma
Dipeluk akara yang enggan menjadi nyata
Diiringi asrar yang penuh tanda tanya
Berpacu risau hingga berbaur mati rasa
Entah dimana kini dama berada
di seberang bahari atau di balik ancala
bersama tangis ataukah tawa
ku tidak tahu seperti apa keadaanya
“Ambang batas” sekarang menjadi titik segala rasa
Sebuah tingkatan batas yang masih bisa diterima
Layaknya menunggu tanpa ada kepastianya
Kunikmati meski ringkih tak berdaya
Sujudku mengadu buat bercerita
Atas nestapa yang tidak ada habisnya
Berharap kelak bersatu dalam nirwana
Menguntai cinta kasih yang tak terdapat ujungnya
Antara Taat Dan Lalai
(KARYA: IZHARYANTO SALEH)
Rintik hujan menetes bebas
Seakan tak ada ruang untuk ku retas
Diantara dingin yang begitu mencekam
Ku paksakan mata menerobos langit-langit tajam
Duhai..
Apa gerangan dengan alam
Seakan marah dan tak tau segan
Dimana-mana tangis tak lagi bungkam
Karena perang dengan diri kian bertuan
Ingin marah tak tau kepada siapa luapan amarah
Ingin benci tak mengerti labuhan kemana ini emosi
Kami serdadu dalam diri, yang sibuk mempersiapkan antibody
Takut jasad terkubur tak berarti, tak didampingi keluarga
Haruskah aku meneguk air mataku tanpa malu
Ludahku sudah kering diisap sumpah serapah
Apa gerangan ini alam
Kenapa begitu marah dan tak bisa meredam?
Lelah kami bernaung diantara kusam
Bosan kami dengan istilah-istilah yang tak di paham
Kau bebas meludahi isi bumi
Kau tukar miliaran cita jadi duka
Yang kami mau
Tak lagi berperang dengan musuh yang tak jelas
Menepis setiap ketakutan yang tak beralas
Hidup normal bagai waktu yang tlah lalu
Hingga pilu tak lagi menemani setiap waktu
MERPATI HITAM
(KARYA : IZHARYANTO SALEH)
Usai sudah keluh kesah ini
Menggapai harapan tak kunjung berangka
Merpati hitam datang menghampiri
Membawa luka,tersayat sang duri
Kesal berujung kepedihan yang ku pendam
Isyarat istilah dengan hemburan badai yang tak terurai.
Terbang tanpa tujuan,pulang tanpa sapaan
Kerinduan yang kudapatkan
namun,kenyataan tidak pernah terulang.
Bendera kuning sudah berkibar, kerumunan
yang kupandang
Hela nafas serta hujan pun datang,
Membendung tawa sang bintang waktu fajar
Berpamitan.
saat mulai bicara,mengadu tanpa wajib diadu
Menghampiri tanpa dipungkiri
Menyapa tanpa diminta
Mengakhiri tanpa disetujui.
Apa kabar merpati? Kau jauh menyayat hati
Menghilang tanpa berita,meninggalkan ukiran diatas
Prasasti
Terkunci hingga ku harus menepi dan menanti
sedih ini berseteru dengan history."
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.