https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
KAU AKAN TAHU
Jarak
Semua orang benci jarak
Jarak antara dua hati yang tak bisa dipijak
Retak
Tatkala pikiran selalu terbayang
Akan kehadiran dirimu
Pada setiap mimpi indahku
Tentangmu
Kala itu
Senyum tipis tanda perpisahan
Sekarang, menjadi mimpi buruk
Yang mengganggu malamku
Tak kusangka kau sejahat itu padaku
Seorang bidadari yang sekejap menjadi
Iblis tanpa kusadari
Tapi yang kau harus tahu
Kau akan menelan ludahmu
Di saat kau sadar nanti
Karena telah membuang
Hati yang tulus mencintai
Bukan karena birahi
IKAN CUPANG dan RASA SAKIT
Denganmu, aku mampu bernafas menghirup cinta
Denganmu, aku mampu melukis langit
Denganmu, aku mampu mengukir senja
Rasanya aku pernah bersamamu
Tatkala bulan kembali merajai langit malam
Denyut nadi berhenti sejenak
Api cemburu mendadak menyeruak
Tak sanggup ku membendung
Desiran wajah yang terlintas di mataku
Tentangmu..
Aku tahu kamu bahagia sekarang
Aku tahu kamu bisa tertidur pulas di ranjang
Tapi lihat aku sekarang
Bagaikan ikan cupang yang di cincang
BUNGA dan KEANEHANNYA
Aku pernah menghirupnya sebagai embun
Aku pernah menciumnya sebagai ranting
Aku pernah mengelusnya sebagai angin
Aku pernah menemaninya sebagai sinar pagi
Berlalu waktu terlewati
Dengan segenap misteri
Apa yang kau lakukan?
Kenapa kau menghilang?
Siapa yang memetikmu?
Apakah itu kebetulan atau setingan?
Sangat janggal bukan?
Kau kira aku apa?
Debu?
Asap?
Ataukah tinta yang akan mengotori warnamu?
Aku tak tahu apa yang kau mau
Kalau begitu, aku pamit untuk dirimu
Aku akan menjadi kunang kunang
Yang tak tahu arah jalan pulang
Untuk membawa segenap kenangan yang kelam
Hingga cahaya bulan pudar dalam heningnya malam
KAU LUCU
Ku rindu senja
Tatkala matahari dengan anggunnya
Memilih untuk bersembunyi
Tuk hindari ganasnya malam
Ku rindu kamu
Tatkala hati kita saling menyatu
Ku rindu tingkah lucumu
Yang selalu meminta diperhatikan setiap waktu
Ku rindu aroma bajumu
Yang membuatku gemetar tatkala memelukmu
Ku rindu suasana bersamanya
Ku rindu rona pipinya
Ku rindu kelopak matanya
Ku rindu paras cantiknya
Ahh. Itu kan duluu
Sebenarnya yang lucu itu kamu
Kenapa selalu kau ingat di otakmu
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.