TERINGATMU - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


TERINGATMU


Desir-desir angin pantai!


meraung deburan ombak pantai. Duduk memandang laut malam! 


ku tegarkan....


Ku coba membendung   


Airmata dari muaranya. 


Mencoba menata serpihan hati yang retak, mencoba menutup bagian yang terluka. 


Perih! 


Rasa frustasi membayang di setiap waktu malam, siang maupun pagi. 


Apa kau tahu? Sampai detik ini, ku masih mengingat mu. 


Bak orang hilang akal! 


Selalu menangis saat teringat kepergianmu tanpa kabar, untuk sekarang jangan kau kembali lagi, biarkan kau jadi kenangan pahit dalam hidupku. 






SUNSET


Senyum tipis terukir cantik di tepi cakrawala. 


Lemah-lembut angin sore mengayun daun pohon yang rindang. 


Waktu sore, memandang waktu yang penuh kenangan. 


Apa kau masih mengingatnya wahai sahabat


Kenangan kecil saat bermain bersama dan bercanda bersama. 


Sunset yang cantik, menjadi saksi persahabatan sejati. 


Namun di Sunset ini,  hanya sekilas bayangan kenangan saja. 


Saat dulu kita dipertemukan rasa oleh persahabatan. 


Sekarang dipisahkan pendidikan dan kedewasaan. 


Tetaplah jadi sahabat terbaikku walaupun hanya kenangan silam. 




TAK ADA IMAJINASI


Hening, sepi, gelap dan pengap pikiranku


Membolak-balikan badan. Namun, hasilnya sama. 


Mencoba mencari ide lewat pikiran. Namun, masih sama hasilnya. 


Ya Tuhan, berikanlah aku sebuah imajinasi, agar aku bisa. Menulis karya kecilku. 


Rasa ingin menyerah.... 


Rasa ingin berhenti.... 


Sering menghampiri setiap waktu. 


Sekarang aku keluhkan masalahku pada-Mu ya Tuhan, bantulah aku dalam setiap kesulitan ini.


Agar aku dapat menghasilkan suatu karya yang membanggakan. 




Karya: Rama Doni"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.