Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"Temaram
Saat senja masih di perpaduannya,
Dan saat sang surya masih asik bersembunyi di balik bulan,
Sang camar menatap embun pagi dengan keseriusannya,
Seolah ia tahu akan cerita paginya.
Kilau cahaya masuk disela-sela jendela,
Ku dengar suara bising dari bilik pintu,
Aku beranjak dari perpaduan ku,
Benar saja..pemandangan ini tak seperti biasanya.
Ku lihat ayah duduk manis dengan segelas kopinya,
Bukan dengan kemeja dan helm proyek biasanya,
Matanya menatap sayu penuh kehampaan,
Dan..membunuh pagi ini dengan keheningan.
Aku tahu bumi ini sedang tidak baik-baik saja,
Tapi mengapa sang tulang punggung kami yang menjadi korbannya?
Aku ingin semua ini berakhir agar senyum duka itu,
Terganti menjadi senyum bahagia. "
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.