TANGGA HARAPAN - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


TANGGA HARAPAN 

Karya: Manda Juniawan



Senja mulai tenang didalam peraduannya

Perlahan bising dunia mulai lenyap 

Gelap sudah menjadi sang penguasa malam dengan angkuhnya

Sunyi memulai peranya memberikan isyarat  hampa

Udara dingin lembab yang merangkul syahdunya suasana

Dan seorang pemuda desa di ujung peradaban itu menjadi lakonya 


Menjadi peran utama dari kisah yang dituliskan sendiri

Menjalani malam yang bersahabat dengan  bintang dan rembulan

Terkadang secara langsung hadir atau terkadang juga mengintip malu dibalik awan

Dibelakang sebuah gubuk renta yang memiliki tangga penghubung dengan harapannya

Setiap malam digelarnya tikar lusuh dari daun pandan kering

Menutupi setiap anak tangga yang terbuat dari semen yang sudah mulai retak


Bersimpuh ditangga sendiri dengan penuh harap signal akan bersahabat

Ditemani dingklik kecil, buku, alat tulis, lilin dan telepon tua milliknya

Tak tertinggal diiringi nyanyian jangkrik yang saling balapan

Yang samar-samar namun terdengar sangat jelas

Melawan lelah diri dan rasa kantuk demi menjadi peserta didik

Yang menyelesaikan kewajibannya untuk mengerjakan tugas sekolah


Merangkai cita,  menyambung asa dari sebuah harapan

Membuka buku catatan yang disampul koran dan tipis

selembar demi selembar dibuka, dibaca dan dipahami 

kemudian  tinta emas digoreskan pada setiap halaman buku catatan itu

Sembari dengan  melihat layar teleponnya yang sudah pecah di beberapa sudut layar

Sesekali  angin malam menjilat kulit dan mengajak api lilin untuk menari


Terkadang satu waktu, rasa bosan, rasa lelah, rasa letih mempengaruhi untuk berhenti

Tetapi rasa itu jauh lebih kecil dibandingkan rasa ingin maju, ingin belajar, ingin berproses

Untuk menggapai impian yang besar untuk membangun desa kecill di ujung negeri

Yang masih memiliki banyak keterbatasan untuk mendukung proses pembelajaran

Impian itu dimulai dari sebuah tangga harapan di bagian belakang gubuk renta 

Untuk Impian Indonesia bersama menggapai asa dibeberapa wilayah yang tertinggal




 AKU ADALAH AKU, BUKAN LATAR BELAKANGKU

   Karya: Manda Juniawan


Aku adalah orang biasa yang terlahir di dalam keadaan yang tidak kuharapan

Broken home, antara  ada dan tiada, dan lingkungan yang membuat aku terpuruk 

Sampai terjatuh ke dalam lubang yang kelam, menghancurkan hidupku selama satu tahun

Selama masa kelam itu bulian, hinaan menerpaku tanpa pandang waktu

Bukan hanya dari orang luar bahkan keluargaku-pun melakukan penghinaan itu

Setiap detik, setiap menit, setiap jam aku menerima perlakuan tersebut


Menyakitkan iya, mamalukan pasti, ingin membalas sangat

Tetapi aku tidak memiliki kekuatan untuk berdiri sendiri dan melawan

Jadi aku menerimanya dengan senang hati karena sudah terbiasa 

Sampai pada suatu titik aku merasa ingin mengakhiri hidup ini

Tidak ada tempat yang bisa medukungku, sekolah yang bisa menjadi tempat pelarianku 

Kini menjadi tempat yang sangat mengancam, mengerikan, dan menakutkan


Semua yang telah kualami adalah masa kelamku yang sudah berlalu

Hidup bukan selalu berbicara tentang masa lalu, tetapi tentang masa depan

Masa lalu itu sudah terlewat dan tidak lagi bisa dirubah

Dan juga tidak bisa dijadikan sebuah tolak ukur kesuksesan seseorang

Yang terpenting adalah bukan tentang kegagalan yang dijadikan cacian

Tetapi semangat untuk bangkit dari kegagalan itu untuk meraih impian besar yang tertunda


Saat ini hidupku sudah bahagia, aku bisa mengekspresikan apa yang ingin kulakukan 

Dan aku merasa sudah menjadi seorang pemenang

Aku bisa membungkam celoteh orang yang dulu membuliku tanpa pamrih

Dengan sebutan yang tak pantas dengan prestasi prestasi yang kudapatkan saat ini

Hidup itu berbicara tentang sebuah proses, adakalanya kita diposisi bawah

Dan juga ada kalanya kita menjadi penguasa.. salam dari saya yang pernah mengalami buli



TAK INGIN AKU MENANGIS DI SAMPING TUBUHMU

  Karya: Manda Juniawan


Waktu yang tidak pernah aku harapkan kedatangannya

Aku masih mengingatnya dengan jelas kejadian itu

tepat di awal tahun di bulan penuh cinta kasih

kau pergi meniggalkanku untuk selamanya


Kota Pare Kediri menjadi saksi pecahnya tangisku 

Tepat dihari pertamaku disana yang seharusnya penuh semangat 

Tetapi berubah menjadi sedih ketika aku menerima kabar duka 

Dari keluargaku di Lampung, bahwa engkau telah meniggal, ayahku


Padahal, engkau sendiri yang memberikan izin kepadaku 

Untuk belajar di kampung inggris guna mengejar dan mewujudkan cita-citaku 

Dan engkau pun berjanji padaku kita akan bertemu kembali bulan depan

Tetapi engkau ingkar ayah... engkau pergi sebelum aku pulang ke Lampung


Sifat kanak-kanak ku bergejolak ketika berita itu sampai ditelingaku

Aku ingin segera kembali kerumah menemui jasat mu yang telah terbujur kaku

Tetapi apakah dengan pulang itu solusi terbaik?

Aku sudah mencoba memesan tiket pesawat, persiapan tes rapid antigen 


Tetapi ibuku datang  menelponku, menenangkanku

Dan berkata tidak perlu untuk pulang, tidak akan bertemu dengan ayah

Kamu anak pintar, kamu anak yang tabah, bantu doa dari sana saja 

Ayahmu itu pergi meninggalkan kita dan kamu karena tidak ingin melihat kamu 

Sebagai anak terekhirnya yang manja ada disampingnya dan menangis


Dan aku merasa memang yang saat ini aku harus lakukan saat ini

Adalah berdoa dan terus berdoa  untuknya disurganya tuhan 

Terimakasih ayah untuk semua nasihatmu, untuk semua peran baik yang kau berikan kepadaku, dan untuk semua motivasimu untukku


Aku berjanji akan membuatmu bangga, dan semua perjuanganku tidak akan sia-sia

Aku memang manja dan sering menangis  tetapi aku berjanji aku akan membalasmu

Dengan senyuman kebahagian, senyuman kesuksesan 

Dan satu lagi ayah, aku akan menjaga dan membahagiakan ibu untuk selamanya

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.