Syair Rindu Sebukit Rama

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 Syair Rindu Sebukit  Rama

Karya : Ani Suriyati,S,Pd


Menapak lereng terjal menanjak

Saat mentari enggan menyapa

Wajahnya burat diselimuti hitam  di sudut langit

Isyaratkan tabir hujan segera tersibak

Disusur jalan di tapak siang

Dibentang sejarah Sebukit Rama


Namamu terbaca jelas

Menancap di gerbang pintu makam

Menyambut dengan senyum teramah

Pada setiap raga peziarah yang menyonsong

Dengan lipatan asa yang terselip di hati


Tangga makam berbaris rapi siap ditapak

Beku mematung diperbukitan asri

Memacu tenaga dan nafas

Untuk tiba ditapakan yang ke- 560


Tapakan  tanggamu isyaratkan bentangan zaman

Semakin menua  berselimut lumut

Senada rumah tua  berkelambu kuning

Bertabur aroma wangi  diserambinya

Menyambut tulus siapapun  yang melangitkan doa

Pada penguasa jagat,untuk tidur panjang  raja ternama


Makam  Sebukit Rama kokoh mengakar

Namun indah mengukir sejarah

Melegenda di bentang masa 

Isyaratkan napak tilas leluhur bangsa

Yang tak hancur digilas zaman



Keraton Amantubillah

Karya : Ani  Suriyati,S,Pd


Kokoh tegar meniti masa

Tak lekang  dimakan zaman

Meski menua di syair waktu

Menjadi saksi indah kerajaan  Mempawah


Pancaran kharismamu indah membingkai

Memukau hasrat datang bertandang

Menyeret mata batin tertuju pada rupa indahmu

Yang tegak mematung di pelantaran negeri


Hijau warnamu sejukkan mata

Bukti sejarah tak pernah lapuk

Tutur tentangmu  indah terangkai

Jadi panutan anak negeri


Bila kita datang bertandang

Disambut ramah meriam  si Gondah

Yang duduk manis di pelantaran  istana

Kepunyaan Mas Surya Negara,Pangeran Raja


Keraton Amantubillah harum  ternama

Wujud indahmu memaut rindu

Pada siapapun yang pernah terpana rasa




Di Tapak Tilas Sejarah Robo-Robo

Karya: Ani Suriyati


Bulan  Syafar  menyapa di Rabu  minggu akhir

Ingatkan masa  napak tilas 

Raja Opu  Daeng Manambon

Di lorong sejarah

Tak mengabur walau  digilas musim


Langit biru,lautan hati pun cerah berbinar

Diselinggi hembusan angin mendesah  lembut

Menyapa iringan  kerajaan 

Arungi muara sungai Kuala 

Ombak pun lincah menari di riak sungai

Saat perahu Bidar meliuk didendang arus


Gapura bertabur cinta

Menyambut paduka bijaksana

Sesak membingkai di tapak tilas

Diiringi derap langkah pasukan kirab

Jatuh jejak rindu di dermaga


Bunyi sorak gempita bergema

Peluit berteriak memulai lomba sampan

Sampan dipacu dengan sangat kencang

Air terhempas dipinggiran sungai

Mencoba berlari dari tendangan sampan


Kertas kain merona manis

Memoles wajah dermaga Kuala

Aneka sajian rapi tersusun

D atas tikar tanah pusaka

Terhampar indah dibalutan asa


Kala kumandang Azan lantang memanggil

Rangkaian harap pun tersimpul indah

Dalam nafas syahdu doa selamat

Menyulam temu robo-robo kembali


Jutaan jiwa larut dalam duka

Silaturrahmi membalut segala strata

Memupuk cinta damai

Kasih tak pamrih

Di alam Mempawah Bestari



Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.