Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Siluet Persetan
Pada langkah yang keseribu
Kuhentikan kaki dan diam membisu
Memandang hamparan penuh sendu
Hingga waktu berlalu mengantarku
Kiranya aku terlena kesedihan pilu
Meratap kepergian yang tinggal namamu
Tak perlu kau jelaskan arti sakitmu
Karena AIDSmu telah berlalu
Jadikanlah siluetmu seorang senja
Tenggelam dan tenang bersama malam
Dalam gelap kesunyian
Dalam nestapa, keabadian, selamat jalan
Untuk siluetmu yang keseribu
Berhentilah meneror dalam wujud persetan
Aku tak ingin melukismu
Dalam mimpi maupun ingatan
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.