SEKOLAH DASAR - Kumpulan Puisi

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com

Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 SEKOLAH DASAR

Karya I Putu Heri Ramanda


Para orang tua bersabar di balik dinding penantian 

Permata-permata bangsa berseragam harapan

Berbaju seputih cempaka yang mekar menawan

Bercelana dilumuri segenap darah perjuangan


Gaungnya terdengar hingga ke ujung angkasa

Gigih menempa ilmu tuk menggapai asa

Dengan kaki yang berselaput hitam putih menapak di setiap nusa 

Hanya demi kemajuan bangsa


Berjumpa beragam paras

Beragam cerita saling tercurahkan dengan luas 

Hingga mengenal sebuah persahabatan yang menjadi alas

Itulah sekolah dasar yang kubahas


Meski gerahnya suasana kian menikam dengan keras 

Rintikan keringat kian deras

Varian bau badan menyusupi ruangan kelas

Semua berbaur menjadi sebuah asas


Bersama belajar menghitung masa

Bersama bersabar menerka langkah dengan kesigapan analisa

Mengurung kemalasan dengan paksa

Dengan kobaran api pengetahuan melebur kebodohan tanpa sisa


Menggambar kerangka dasar dengan cermat

Dipandu keteguhan acarya yang mengasupi dengan beragam nasihat

Tuk memetakan tanggul yang dibuat

Demi kelancaran dalam mengarungi parwa kehidupan hingga akhirat


Guwang, 6 September 2021




POTRET INDONESIA

Karya I Putu Heri Ramanda


Dilintangi garis khatulistiwa

Disapa fajar yang menerangi jiwa

Di sanalah negeri yang istimewa

Yang namanya sungguh berwibawa


Di ketinggian puncak Jaya

Kulihat lautan luas menganga disapa sang surya

Menggendong jutaan pulaunya yang indah bercahaya

Itulah Indonesia raya


Silau mata ini menatap kemegahan budayanya

Meski beda agama beda suku tetap ramah warganya

Dengan ribuan bait kata sopan sapanya

Itulah Indonesia yang sesungguhnya


Gotong royong percikan warna jiwa mereka

Meski paras beraneka

Uluran tangan senantiasa bersama arungi suka duka

Hal itu telah menjadi genetika


Namun, beda arus masa beda pula cerita

Itu hanya potret lampau yang kini tak sanggup lagi tuk ditata

Semua hanya kenangan terpajang di papan tua yang renta

Bahkan kini sungguh tak sesuai fakta


Kini arah pandangan terus mencengkok ke luar

Melirik dan menyerap budaya asing tanpa seleksi yang mendasar

Hingga budaya asli bangsa ini tercemar

Digantikan budaya asing yang mencacar


Budaya batik kian luntur keelokan motifnya

Digantikan motif asing yang katanya lebih tersohor coraknya

Begitu pula tarian daerah kian dilupa makna dan keindahan geraknya

Lebih diminati tarian asing yang lebih menggebrak jiwa katanya


Padahal pendidikan telah semakin maju di bangsa kita

Pancasila masih hanya hafalan semata

Pemahaman hanya sebuah kata-kata

Sungguh melenceng dari sebuah fakta


Kini tak ada yang mengenal cinta

Karena mata ini telah buta

Tak ada yang peduli dengan merah putih yang kian meronta

Dalam negeri yang warganya saling berdusta


Kini keluarga hanya status semata

Tatapan menikam setajam keris ialah sebuah fakta

Rasa ego lebih bertakhta

Walau satu darah tetap jadi lawan demi perebutan harta


Marilah kita kembalikan potret bangsa kita seperti yang lama !

Agar keharuman namanya kembali menjelma

Berparas semerah bunga Mawar dengan sangat harum beraroma

Semerah itu satu darah kita belandaskan darma yang utama


Seputih bunga Melati disunting di dada

Seputih tulang-tulang yang gigih menjadi penyangga semangat juang yang tak reda

Untuk pertahankan budaya sejati kita dimanapun berada 

Karena semua itu hasil cipta moyang kita yang melegenda


Guwang, 4 September 2021




AKU DAN BUKU

Karya I Putu Heri Ramanda


Hingga habis umurku

Pasti kusisihkan waktuku

Tuk membaca dirimu selalu

Dengan kesigapan diriku


Di setiap lempiranmu

Kumenemukan dan meramu ilmu

Sebagai kunci penting dalam hidup

Tuk membuka gerbang wawasan yang baru


Sejuta kosa kata kugali darimu

Beragam bahasa kuserap juga darimu

Sebagai bekal perjalanan panjangku

Tuk menjelajahi kancah duniaku


Semangatku selalu kupacul

Tuk menyelami kedalaman isi buku

Melenyapkan kebodohanku 

Dengan pengetahuan yang membalutku


Guwang, 23 September 2021

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.