https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Gelap
Karya: Annisa Nadira
Tapak jejak hari ini
Menghitam bak arang perapian
Lentera di pekarangan sang tua
Tak lagi mengalihkan sorot
Bayang gelap itu tak jemu untuk singgah
Sedang diri semakin lemah dibuatnya
Tak ada yang abadi selain kebajikan
Namun satu ini sangat menakutkan
Tolong,
Selamatkan anak dara dari jeratan ini
Lelah sudah tak ku temui sang damai
Tolong, sekali ini saja
Menatap lebihnya mereka
Karya: Annisa Nadira
Menoleh ke barat buatku pedih
Menoleh ke timur buatku menangis
Menoleh ke selatan buatku hilang arah
Kemana aku harus melangkah
Kalau setiap jalan yang kutempuh
Tak kuasa aku menahan pilu
Bagaimana bisa aku berjalan beriringan
Sedang mataku selalu mengintip kerumunan
Sadarlah wahai diri
Jalan yang kini kau pilih
Tak akan kelabu bila kau perbanyak syukur
Majulah, singkirkan perasaan sia-sia itu
Si bodoh
Karya: Annisa Nadira
Langit berbisik mengundang gerimis
Menunggu kedatangan sang tuan sore ini
Secangkir teh hangat telah tertata dimeja pelataran
Tinggal aku sendiri terhanyut dalam lamunan
Kemana arahmu kini?
Kembali kerumahku atau jalan kerumah lain?
Tak lagi hangat kurasakan dari badan cangkir ini
Semburat bulan seolah mengintip kebodohanku
Sungguh melelahkan
Si bodoh ini lagi-lagi menunggu sang tuan
Yang sebenarnya tak akan pernah kembali
Namun hadirnya selalu dinanti"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.