SEKERAT RASA DALAM DO’A - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


 "SEKERAT RASA DALAM DO’A


  Nama ku adalah hana anandita, aku duduk di kelas XII SMK N 1 sungai apit. Aku mempuyai 3 saudara kandung, kami lahir dari seorang lelaki hebat dan wanita tangguh. Kakak  pertama ku bernama halida nandini putri , kakak perempuan kedua ku bernama kanaya putri, sudah jelas bahwa diriku lah yang paling kecil,ya diriku adalah anak bontot yang katanya paling manja tapi jiwa dan raga harus sekuat baja. Ibu dan ayah ku adalah seorang PNS yang awalnya mereka hanya guru biasa kini selangkah lebih berat tanggung jawab nya menjadi seorang kepala sekolah dari sekolah nya masing. 

Orang bilang hidup serba berkecukupan materi adalah suatu kebahagiaan, namun sangat berbeda dengan pemikiran ku. Bukan aku tak mesyukuri apa yang telah terjadi,dan apa yang sudah allah beri, jika diriku ini bisa mengulangi waktu lagi ingin rasanya hidup di bumi dengan segala kasih yang menyelimuti. 

Aku adalah hana anandita seorang anak yang menyaksikan kehancuran keluarganya,di paksa kuat oleh keadaan dan permasalah hidup yang harus di lalui. seperti mati namun di paksa hidup kembali, dan rasa syukur lah yang harus selalu ku tanamkan dalam diri. Aku hanya bisa menjalani sampai waktu itu akan tiba nanti.

Setiap hari aku harus menjadi saksi perdebatan kedua orang tua ku, karena kakak pertama ku sudah berkeluarga yang pasti tinggal bersama anak dan suaminya. Sedangkan kakak kedua ku sedang meduduki masa perkuliahan semester 5 di luar kota. Tak heran mengapa diriku selalu menyendiri dari rasa sunyi yang menerjang diri.

Hari itu,hari yang sangat sakit bagiku bagaikan luka tapi tak berdarah. Aku yang menyaksikan perdebatan yang lebih hebat dari biasanya. Ya, ayah ku tertangkap basah sedang selingkuh, hati perempuan mana yang tidak  sakit jika kasih nya dibagi dengan wanita lain. Aku yang terkenal dengan si pendiam da tak banyak bicara namun hari itu aku seperti orang yang tak ingat doso, dengan spontan nya aku berkata kasar kepada ayah ku.perkataan yang paling membekas di hati ku,saat ayah ku katakan : “aku sudah memenuhi semua kebutuhan mu,karna aku ingin mencari kebahagiaan lain “. Aku hanya melangkah kan kaki,lalu pergi dari tempat itu dengan air mata yang membasahi pipi, dan aku tak tau ingin berbuat apa lagii.

Setelah beberapa jam aku menghampiri ibu ku yang terbaring di kamar, aku tak banyak bicara aku hanya mengatakan : “apa pun yang terjadi ibu adalah wanita hebat,tolong jangan ambil keputusan yang di larang agama bu “ aku pergi dan meninggalkan ciuman hangat penyemangat ku untuk ibu. Aku membiarkan ibu menenangkan pikiranya begitu juga dengan diriku. Malam pun tiba aku yang dengan rutinitas ku hanya rebahan dengan pikiran yang ntah kemana dengan suasana yang sangat hening. Aku sudah biasa melihat pertengkaran ayah dan ibu ku , hanya saja kali ini hal yang aku takutkan akan terjadii.

Aku yang terbangun saat itu,di pukul 2.30 wib rasanya aku belum bisa lupa akan kejadian tadi. Ketika kaki,fikiran,dan hati ku sejalan mengatakan kepada diriku : “ayo,berwudhu lah hana laksanakan tahajud, insyallah dirimu akan jauh lebih baik’’. Akhirnya kaki melangkah untuk berwudhu,dan benar aku tak pernah merasakan sholat setenang ini,setelah mengucapkan salam aku mengangkat kedua tangan ku dengan beribu doa dan berjuta air mata yang ku jatuhkan. Saat itu aku benar benar merasakan tenang yang tak pernah ku rasakan selama ini.

Setelah kejadian itu,keadaan rumah ku setiap harinya sunyi,gersang bagai tumbuhan yang ingin mati tapi masih bisa tegak berdiri,ntah lah aku hanya bisa pasrah dengan semuanya aku tak bisa berbuat apa apa selain menjalani apa yang terjadi saat ini.bagaikan pepatah hidup segan mati tak mau.

Aku yang ketika merasa sedih hanya bisa berdoa di setiap penghujung sholat ku yang selalu meminta kuatkan diriku atas semua yang telah menghampiri di dalam hidupku.aku juga bersyukur karna semua kejadian dan permasalahan yang datang kepada ku membuat diriku menjadi ingin  dekat kepada pencipta yang mempunyai rencana di balik setiap masalah yang memberikan sesuatu tanpa dugaan, yang selalu memberika hikmah dari semua nikmat yang ku punya.

Bagiku harta bukan lah segalanya,untuk apa punya materi tapi tak pernah bisa berbagi kasih dari orang yang mengasih, untuk apa punya semuanya namun tak pernah mendapatkan rasa yang seharusnya ku punya,untuk apa bahagia jika selalu terluka, dan untuk apa memiliki namun tak pernah berbagi.

aku harus banyak mesnyukuri dari apa yang terjadi di dalam hidup ku ini,mungkin saja lebih banyak yang mempunyai masalah hidup yang lebih tinggi dari ku ini,tapi mereka selalu menikmati tanpa pernah berputus asa untuk hidup dam lari dari bumi ini.

Sabtu, 2 januari 2021 ibu dan ayah ku memilih untuk berpisah dan ayah berkeingin untuk melajutkan kehidupa bersama keluarga barunya.berat rasaya tapi aku tak bisa berbuat apa-apa,selain berfikir bahwa ini adalah jalan terbaik menurut ayah dan ibu ku dan allah sedang mempersiapkan sesuatu yang lebih bahagia untuk semuanya.

Menangis dengan sendu adalah hal yang paling indah bagi ku saat itu,ayah pergi meninggalkan ku sosok seorang lelaki tangguh,cinta pertama bagi anak perempuanya kini telah sirna,hanya ada seuntai rasa dari sekerat doa yang selalu ku sampaikan kepada sang pencipta semoga ayah selalu dalam lindungan dan tidak mengulalngi keasalahan yang sama.

Aku hanya bisa tersenyum sambil menutupi luka yang ada. Menjadi penyemangat bagi diriku sendiri dan ibu ku,wanita terhebat sepanjang hidupku.semoga ibu selalu di berikan kekuatan dan kelapangan dada atas apa yang terjadi kepada keluarga kami.

Dan aku bangga kepada diriku sendiri, yang telah menjadi kuat selama ini karna memang untuk tumbuh kita harus patah terlebih dahulu..."


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.