Segala Cobaan yang Membuatku untuk Tetap Tegar - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


 "Segala Cobaan yang  Membuatku untuk Tetap Tegar 

Penulis : Veni Mia Arianti 

PROLOG : Viara merupakan anak yang lahir dari keluarga yang sangat bahagia, Viara selalu disayangi oleh kedua orang tuanya. Setelah umurnya 5 tahun Viara mempunyai seorang adik yang sangat lucu. Kebahagiaan keluarga mereka pun bertambah, tapi apakah kebahagiaan akan selalu ada untuk kita? Tidak, dikala kita bahagia pasti hadir pula kesedihan yang membuat kita belajar tentang arti kehidupan.

CERITA 

Viara adalah anak yang sangat pandai dan lucu, setiap hari Viara selalu membuat seseorang tertawa dengan tingkah lucunya. Pada usia 5 tahun Viara kehadiran adik yang sangat ia tunggu tunggu, ibunya pun melahirkan adik Viara yang sangat tampan adik itu bernama Rendra. Bertambah sudah kebahagian keluarga mereka. Ayah Viara selalu sayang dengan semua anak anaknya, setiap pulang kerja ayah Viara selalu membawakan mainan untuk Viara dan adiknya. Viara sangat sayang dengan ayah dan ibunya, pada Sabtu, 14 Agustus 2010  ayah viara jatuh sakit Viara dan keluarga sangat sedih melihat ayah yang sangat dicintainya terbaring lemah sekarang. Viara setiap hari selalu menemani ayahnya yang sedang sakit walaupun saat itu Viara masih berumur 5 tahun tetapi ia sangat sayang sekali dengan ayahnya sehingga ia ingin selalu menemani ayahnya yang terbaring lemah itu. Ibu Viara selalu berdoa agar keluarga bisa tabah menghadapi cobaan yang sedang tejadi.

Dengan kondisi ayah yang seperti itu ibu memutuskan untuk mencari pekerjaan menggantikan ayah, ibu Viara mencari pekerjaan kesana kemari namun belum juga mendapatkan pekerjaan. Tetapi ibu Viara tidak pernah menyerah beliau selalu semangat dalam mencari pekerjaan walaupun itu  sangat sulit. Akhirnya pada saat ibu Viara sudah ingin menyerah dengan semua itu beliau ingat dengan suami dan anak anaknya yang membutuhkan biaya untuk sekolah dan berobat suaminya,ibu Viara pun kembali untuk mencari kerja dengan semangat. Ibu viara mencoba untuk mendaftar bekerja di sebuah pabrik tembakau, dengan takdir allah ibu Viara pun di terima di pabrik tersebut walaupun pekerjaannya sangatlah berat tapi tidak menjadi halangan untuk membantu ekonomi keluarga. Kabar gembira tersebut ibu sampaikan kepada keluarga, keluarga sangat senang sekali dan mendukung. 

Pada kamis malam dokter menyatakan bahwa ayah Viara kondisinya sudah membaik jadi besok sudah bisa pulang tetapi harus rutin meminum obat. Viara pun senang sekali mendengar kabar tersebut, Viara langsung memeluk ibunya dan sangat gembira sekali. Keesokan harinya ayah Viara sudah bisa dibawa pulang, Viara tidak berhenti tersenyum dan senang melihat kondisi ayahnya sudah membaik. Pada saat Rendra adik viara genap berusia dua tahun keluarga merayakan ulang tahun Rendra, tak disangka kebahagiaan tidak selalu berpihak kepada kita. Bahagia itu berganti dengan kesedihan. Pagi harinya ayah viara tiba tiba kejang kejang dan kondisinya drop semua keluarga bingung harus bagaimana, paman Viara pun menghubungi pihak rumah sakit untuk mendatangkan ambulans. Belum juga ambulans dari rumah sakit datang paman Viara mencoba untuk menenangkan keluarga, saat itu juga kabar duka sangat merobek robek hati Viara dan keluarga ternyata ayah Viara telah meninggal dunia. Viara dan ibu masih terguncang mendengar kabar tersebut, seketika ibu dan Viara langsung memeluk ayah Viara dengan menangis terisak isak. Hati keluarga sangat hancur kehilangan sosok yang selama ini menjadi pahlawan bagi mereka. 

Viara tak berhenti untuk menangis, semuanya menyesakkan dada dan membuat sangat terpukul dengan kejadian kehilangan ayah begitupun dengan ibu dan keluarga keluarganya. Segala proses untuk ayahnya kembali kepada allah pun sudah selesai, memang tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan kematian akan datang menjemput orang orang yang kita cinta. Tugas kita adalah bersabar dan selalu tegar untuk mengikhlaskan mereka. Viara sangat sedih melihat Rendra yang masih kecil sudah ditinggal oleh sosok seorang ayah. Viara berpikir bahwa dirinya tidak seharusnya selalu sedih seerti ini , ia harus semangat dan selalu tabah menjalani semua ini. Viara selalu ingat pesan ayah sebelum ayah tiada, pesan itu akan selalu diingat sampai kapanpun. Ayah berpesan agar Viara selalu menjadi anak yang pandai, sopan, penyayang, peduli terhadap sesama, jangan lupakan sholat dan mengaji, dan masih banyak pesan dari ayah viara. Viara selalu semngat jika menjalankan pesan pesan dari ayahnya. 

 Satu tahun kemudian.....

 Viara duduk dibangku SD kelas 4 viara, betapa senangnya ia sudah kelas 4 sd dan memiliki banyak teman yang menyayanginya. Viara selalu rajin belajar dan semangat untuk membanggakan keluarga, Viara menjadikan apapun cobaan yang ia alami untuk lebih bersemangat dalam menjalani hidup. Baginya sebuah cobaan membuat ia jadi mengerti apa arti hidup. Pada saat itu rendra  juga sudah sekolah di taman kanak-kanak, rendra sangat senang sekali memiliki banyak teman di sekolah. Rendra setiap hari berangkat sekolah bersama dengan Viara,mereka selalu ceria untuk bersekolah. Yang Rendra ketahui pamanya adalah ayahnya. Rendra sayang sekali dengan pamannya ia selalu senang jika dekat dengan pamanya. Viara dan ibu yang melihat itu sangat sedih, Rendra yang masih kecil harus ditinggal oleh ayahnya dan ia taunya pamannya adalah ayahnya.

Setelah 3 tahun kemudian 

 Viara dan Rendra sudah tumbuh menjadi anak yang pandai,sopan santun, dan selalu semangat dalam menjalani hidup. Sore hari paman pulang dari kerja dengan kaki sakit , ternyata paman jatuh dari tangga dan kakinya tertimpa batu sehingga kaki paman bengkak. Setelah kejadian itu paman tidak bisa bekerja lagi paman tidak bisa jalan karena kakinya yang setiap hari tambah membengkak, setelah itu ibu membawa paman ke rumah sakit untuk diperiksa. Ternyata dokter menyatakan bahwa paman sudah tidak bisa jalan, karena kakinya semakin membengkak. Namun kehendak Sang Kuasa memanggil sang paman, Viara dan keluarga mengihklaskan meski rasanya berat sekali. Betapa sedihnya Rendra, dia menangis sampai pemakaman dan masih sangat terpukul. Viara berusaha menenangkan rendra .

Kesedihan yang dialami oleh keluarga Viara, tidak menjadikan alasan untuk keluarga tersebut patah semangat dan menyerah. Mereka semakin semangat menjalani hidup dengan tegar. Ibu Viara masih bekerja di pabrik tembakau untuk menghidupi Viara dan adiknya untuk biaya mereka sekolah. Pada saat Viara lulus SD, dia memutuskan untuk mengikuti beasiswa sekolah di pondok pesantren karena Viara tahu untuk masuk smp itu butuh biaya yang sangat banyak akhirnya Viara memutuskan ambil beasiswa tersebut, walaupun Viara sejujurnya tidak ingin jauh dari ibu dan adiknya namun demi tekad untuk bersekolah, ingin membahagiakan serta menbanggakan keluarga. Viara selalu semangat dan percaya bahwa suatu hari nanti pasti kesuksesaan ada pada dirinya walaupun harus gagal dulu. Dua  bulan setelah kelulusan Viara, Viara diantar oleh keluarga berangkat ke pondok pesantren untuk menuntut ilmu. Ibu dan adik sangat sedih, demi masa depan maka ibu dan Rendra akan selalu mendukung Viara. 

Viara dipondok pesantren sangat senang bisa belajar lebih banyak ilmu agama dan bisa belajar bersolidaritas terhadap banyak teman. Viara sangat senang sekali dengan ia memutuskan untuk di pondok pesantren, di pondok tersebut Viara dekat dengan seorang temannya yang bernama Velsia . Viara dan Velsia akhirnya bersahabat, mereka sangat dekat dan saling mendukung satu sama lain dalam keadaan senang ataupun susah. Viara dan Velsia sama sama anak yatim yang ditinggal oleh ayahnya tetapi mereka sangat semangat sekali untuk menuntut ilmu dunia dan akhirat. Mereka selalu bersama sama kemanapun pasti mereka bersama. Viara bisa pulang bertemu ibu hanya satu tahun dua kali saat liburan semester, saat pulang liburan Viara selalu membuat ibu dan rendra bahagia juga terharu. Tiga tahun Viara  di pondok pesantren dengan segala ilmu yang Viara dapatkan dan segala cobaan yang dihadapi menjadi semangat,  bahwa jika kita jatuh dengan kata kata seseorang atau tindakan seseorang maka jangan menjadikan itu beban dalam hidup namun jadikanlah semangat untuk dirimu. 

Setelah tiga tahun, berada di pondok pesantren saatnya Viara kelulusan. saat kelulusan Viara berfikir untuk mencari beasiswa untuk lanjut SMA karena, ibu Viara sudah tidak bekerja . Viara mencari beasiswa agar tetap dapat bersekolah. Dengan keputusan tersebut Viara berharap semoga allah mendengar semua doa doa Viara, kini ibu Viara bekerja jika ada yang membutuhkan seperti mencuci, membereskan rumah, dan pekerjaan rumah lainnya. Akhirnya Viara mendapatkan beasiswa yaitu tinggal di panti asuhan, ibu Viara sedih mendengar jika Viara harus tinggal di panti asuhan. Viara selalu menguatkan ibunya untuk ikhlas jika Viara tinggal di panti karena itu demi kebaikannya. Viara memiliki mimpi untuk bisa bersekolah dan melanjutkan sampai perguruan tinggi. Ibu Viara pun akhirnya mengerti apa yang diinginkan Viara , bahwa itu demi kebaikan Viara dan keluarga. Akhirnya Viara tinggal di panti asuhan walaupun dia sedih harus berpisah dengan ibu dan Rendra lagi, tetapi dia sudah berniat untuk sekolah sampai sukses sehingga Viara akan tetap semangat menjalani semuanya. 

Walaupun di panti asuhan tersebut ada yang tidak suka dengan Viara, dia selalu sabar dengan hujatan dan sindiran teman teman bahkan kakak yang ada di panti tersebut. Viara juga dimanfaatkan oleh salah satu seseorang yang dekat dengannya. Viara selalu menjadikan hujatan orang dan hinaan sebagai semangat untuk dirinya, karena jika selalu sakit hati dengan kata kata yang diucapkan oleh teman temannya pasti tidak akan bertahan sampai detik ini. Akhirnya kesuksesan itu datang, hasil atas apa yang dia jalani selama ini dan cobaan yang dihadapi dengan tegar dan sabar. 


Tentang penulis :

Naskah ini ditulis oleh seseorang yang berasal dari Tuntang , Kab Semarang ia bernama Veni Mia Arianti ia lahir pada 17 Mei 2004. Hobi ia adalah menyanyi, menulis , membaca novel. Ia suka sekali dengan pelajaran Matematika.

Pesanku untuk kalian semua yang membaca karyaku ini tetaplah semangat selalu walaupun banyak hal yang membuat kita terjatuh, jadikanlah hal tersebut menjadi penyemangat buat kalian karena jika kita menganggap kata kata seseorang itu hujatan yang membuat kita terjatuh maka kita akan sering terjatuh, tapi jika kita membuat apa yang bisa membuat kita terjatuh jadi semangat untuk kita makan kita akan selalu semangat walaupun itu juga berat . percayalah bahwa segala sesuatu yang kalian awali dengan niat baik  pasti apapun yang kalian lakukan akan menjadi berkah untuk orang lain. Selalu berusaha dan berdoa jangan pernah lupa jika  hasil tidak akan mengkhianati usaha. Terima kasih 

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.