Most Wanted Girls and the New Kid - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


 "Most Wanted Girls and the New Kid


Fyuuu.... bunyi suara angin nyaring menembus Indra pendegaran ku, kukibaskan rambutku membiarkannya tertiup dan berterbangan mengikuti arah hembusan angin.

Hari ini sepertinya tak akan ada yang berbeda. 

aku hanya mengikuti jam pelajaran, menikmati istirahat dan pulang. Yah itu adalah perkiraan ku. Sebelum anak sok hitz itu masuk dan menginjakan kaki disekolah ku.


Perkenalkan, gue marcelina anak kelas 12 IPA 2 SMA nusa bangsa. Aku terbilang populer dan masuk kategori most wanted girls di sekolahku. Aku juga sering dijuluki sikembang bunga sekolah oleh orang orang disekolah ku. Tetapi aku tak pernah menggubrisi hal itu, karena aku tidak suka membuang waktu dan tenaga ku hanya untuk orang-orang yang tak dekat dengan ku, terlebih lagi untuk persoalan yang dapat ku sebut 'freak'.


Kriinggg...

Bunyi bel sekolah menandakan waktu istirahat telah selesai.

Hari ini kami belajar biologi. Yah, hal itu membuat ku enggan melangkahkan kaki dari tempat peristirahatan ku ini.

Bagaimana tidak, guru biologiku kali ini sangat terkenal killer, bahkan ia suka memberikan kuis dadakan yang dideteksi dapat memberikan serangan jantung hebat kepada para siswa yang jarang belajar seperti ku dan jika ada yang tidak tahu jawabannya ia akan langsung dengan beringan hati menghukum untuk hormat bendera, Itu juga masih hukuman teringan nya, jika ia sedang badmood bahkan ia tak segan untuk menghukum kami mencuci WC selama 7 hari berturut-turut hanya untuk sekali tak dapat menjawab kuis ataupun untuk satu kesalahan kecil yang kamu lakukan selama jam pelajarannya berlangsung.

Untungnya walaupun begin iaku belum pernah dihukum oleh guru killer satu ini.


Aku memang merasa malas untuk mengikuti jam pelajarannya tapi mau tak mau aku harus ikut, karena jika kami ketahuan tak ikut pembelajarannya sekali saja, kami akan langsung dikenakan surat sp oleh guru biologi killer satu ini.


Tap, tap, tap.


Langkah kaki ku memasuki ruangan kelas, kulihat teman-teman yang sudah duduk rapi dengan buku di genggaman nya. Yah, beginilah situasi kelas ku saat hendak pelajaran biologi. Untuk antisipasi siapa tahu nanti tertunjuk untuk mejawab kuis maut itu.

""Selamat pagi"" sahut suara wanita paruh baya dari pintu kelas ku.

""Selamat pagi juga bu"" sahut kami sekelas secara serentak.

""Bagaimana pr kalian? Apakah ada yang kesulitan mengerjakannya?"" Tanya guru biologi kami.

Baru saja masuk, ibu itu sudah langsung menanyakan perihal pr kami kemarin. eh... Waitt. APA? P-PR? Astaga aku lupa mengerjakan PR ku!.

tubuhku bergetar sepertiga detik langsung membisu seribu bahasa. Ku remas rok ku berharap kepanikan ku ini tidak begitu terlihat oleh guru killer ku ini.

""Ada apa Marcelina?, Mengapa wajah mu terlihat pucat?"" Tanya teman sebangku ku.

""Suttt... Diam saja, nanti suaramu terdengar"" bentak ku semakin panik.

""Aaaa aku tahu, kamu pasti lupa mengerjakan pr kan?"" Tanya nya mencoba mengarai ku yang sedang panik.

""Diam..."" Jawab ku semakin kesal padanya sembari menutup mulutnya dengan meletakan jari telunjuk ku tepat di depan bibirnya.

""Kunci mulut mu, nanti aku traktir batagor dikantin termurah disekolah ini deh"" rayuku berharap ia masih memiliki kebaikan hati yang tersisa di jiwa nya yang fana ini.

""O...."" Belum siap teman ku berbicara, sontak suara guru ku begitu tegas berbicara ke arah kami.

""Ada apa Marcelina? Okta?"".

Yah Okta adalah nama teman sebangku ku.

Seketika itu pun aku langsung terbelalak dan menjawab terbata-bata.

""T-tidak bu, tidak ada apa-apa"" jawabku gemetaran.

""Yasudah kumpulkan..."" Belum siap guru killer itu berbicara, langsung saja terdengar suara ketukan nyaring dari pintu kelas ku.


Tok, tok, tok...Suara ketukan itu semakin mengeras.


""Iya siapa?"" Tanya guru ku

''maaf bu, saya Wildan murid baru yang diamanatkan berkelas disini bu''. Jawab lelaki berhoodie hitam dan bertopi ala idol Korea itu.

""Oh. Kamu murid barunya? Tak punya etika kamu?"" Langsung saja semburan pedas seolah beracikan bumbu bakso nuklir isi lava gunung merapi ditambah cabai dua belas ton itu dilontarkan guruku pada murid baru itu.


Gelagapan ia terheran-heran.

""apa yang salah pada ku ya?""pikirnya sembari diam saja sambil menunjukan gerakan sedang kebingungan.

""Tidak tahu kamu apa yang salah darimu?"" Tanya guru killer itu seolah tahu ia sedang kebingungan.

""Mampus, pasti ibu ini sedang badmood sekarang. Bisa bisa disuru nyuci wc 7 hari berturut-turut tu murid baru"" ucap Okta teman sebagku ku.

""Lepas Hoodie mu, masukan topi mu ke tong sampah lucu dibelakang mu itu, tapi masih lebih lucu ibu"" ucap guruku memberikan perintah penuh amarah namun, amarah versi idoy dunia terbalik pada murid baru itu.

Tersadar ia sedang mengenakan topi dan Hoodie, langsung saja ia minta maaf kepada guru ku.


""Maaf bu, saya lupa melepaskan hoodie dan topi saya, dikarenakan tadi saya berkendara motor dan sedikit terburu-buru takut kelamaan masuk kelas bu"" ucap anak baru itu setelah melepaskan hoodie dan topi nya.

""Tidak ada dispensasi, terimakasih telah mengikuti perkataan saya, perintah saya selanjutnya bersihkan WC sekarang juga dan enam hari ke depan!""

Tak heran dengan keputusan singkat yang diambil guru biologi ku ini, kelas kami tetap diam hening tanpa suara.


""Dan kamu juga Marcelina ikuti Wildan bersihkan WC mulai hari ini dan 6 hari ke depan"" perintah guru ku kepadaku.

""A-apa bu? Maaf bu, tapi saya salah apa bu?"" Tanya ku binggung belum sadar mengapa aku dihukum.

""Ooo... Kamu mau hukuman kamu saya tambah hingga kamu lulus dan beranak cucu disini untuk membersihkan WC sekolah tercinta kita ini?"" Tanya guruku dengan nada amarahnya yang sudah biasa bagi kelas ku.

""Stttt... Woy, lo kan belum siap ngerjain pr"" bisik Okta setengah suara padaku.

Seketika aku sadar, dan langsung dengan cepat mengikuti perintah dari guru biologi ku itu.

Yah, tak heran ibu itu mengetahui aku belum menyelesaikan pr ku dari gelagat ku tadi.


***Di WC***

""Hy, kenalin gw Wildan kayaknya lo bakalan jadi calon cewe gua deh"" ucap Wildan sok kepedean kepadaku yang belum ia kenal sama sekali.

""Uekk..."" Ucapku menunjukan sikap seolah aku ingin muntah mendengar ucapannya barusan

""Mimpi apa lo? Kenal aja kagak, sok ngegombal layaknya 7 cowo terganteng versi On The Spot"" tambahku yang sedang kesal.

""Oh, lo belum kenal siapa gw? Awas aja lu nyesal sampai merengek rengek minta kenalan sama gw"" ucapnya membuat ku makin ingin muntah beneran.

""Uda sono, bersihin tu wc. Lu lima wc gua dua wc. Oke?"" ucapku seenak jidat Mimi peri.

""Oke, demi tuan putri"" jawabnya agak singkat. Namun, membuat ku yang tadinya ingin muntah melihat tingkahnya, sekarang malah terbelalak kebingungan.

""Nih cowo otaknya sedeng apa gimana ya? Atau jangan-jangan dia baru aja dihipnotis sama cecak yang hinggap di dinding WC ini? Yakali dia mau gw suruh bersihin lima WC sementara gw cuman dua"" pikirku heran sembari membersihkan WC yang sudah menjadi bagian ku.


""Aaaa, apa ini huaaaa, pergi pergi hushhh"" teriak ku tak karuan melihat ada binatang yang terbang dari dinding WC.

Sontak si anak baru yang songong dan merasa ganteng padahal mirip Ragil versi 6 bit nya pula itu langsung sigap memukul hewan itu menggunakan sapu pembersih WC dan membuang hewan yang ternyata adalah kecoa itu keluar.


***Kembali menghampiri ku di WC dan berkata****


""Masih sok cakep lu? Sama kecoa aja takut"" ledeknya.

""Heh, lo pikir cewe mana yang ga takut kecoa? Kalo mimi peri sih ya bisa jadi emang"". Jawabku sembari memikirkan apakah benar mimi peri tidak takut kecoa.

Selepas aku menjawab pertanyaan nya tiba-tiba saja aku merasa dunia ingin terbalik dan tiba tiba pula aku sudah melihat wajah pria tampan sangat dekat dari wajahku. 

Ternyata aku terpeleset saat memikirkan apakah mimi peri memang takut kecoa. ""azab kali ya?"" Pikirku.

Dua detik kemudian aku sadar, ""ehhh apa ini, dia ngerangkul gw?"" Terkaget ku dalam hati.

""Tapi syukurla kalo dia ga nolongin bisa basah baju gw jatuh kelantai"" tambahku berpikir dalam hati.

""Apa? gw ganteng ya?"" Ucapnya sembari merangkul ku yang sedang terpleset.

Masih dalam kondisi binggung, secara tanpa sadar aku menjawab ""iya.""

""Cieee.. ngaku juga akhirnya lo kalo gw ini ganteng haha, nih unsername ig gw follow gih, nanti gw follback"" ucapnya namun entah mengapa nada suaranya terdengar sedikit berbeda, seperti manja dan agak lembut gitu, walaupun tetap membuat ku ingin muntah, eh malah tambah pengen muntah si:).

Tersadar aku dan spontan langsung berkata ""apaan si lo, tadi gw itu masih dalam kondisi syok karna kepleset, jadi jawaban gw ngaur"". ucapku menyakinkan dia bahwa aku tak berfikir ia ganteng satu centi pun, walaupun semenjak berhadapan muka begitu dekat dengannya saat ia merangkul ku ketika aku terpleset tadi aku sudah menyadari dia ganteng 100 centi dan telah ngalahin tingkat kegantengan Ragil.

""Uda, uda. Gausa gengsi, sini hp lo"" ucapnya, sembari seenak jidat nya mengambil hp gw yang gw kantongin di saku baju seragam sekolah ku.

""Eh, enak aja lo asal ngambil hp gw, sini balikin"" ucap ku kesal.

Tak perduli ucapan ku dengan cepat ia membuka hp ku yang tak kupasang kode lock screen itu dan memfollow ig nya melalui hp ku itu.

""Suka anime juga lu?"" Ucapnya hangat membuat ku semakin menyadari dia ganteng dan kini sudah mencapai 2000 centi. Sepertinya ia mengetahui aku suka anime karena melihat wallpaper hp ku yang berwajahkan sukuna.

""Kepo amat jadi cowo"" ucapku tak ingin ia menyadari aku sedikit salting karena nadanya yang hangat tadi.

""Uda deh, kan gw bilang tadi gausa malu-malu sama gw, nih kebetulan gw ada tiket nonton jejutsu untuk 2 orang, tadinya si mau sama temen gw tapi kebetulan katanya dia sibuk hari ini dan ga bisa nonton bareng gw"" 

Jungkir balik aku mendengar dia mempunyai tiket nonton anime favorit ku, sontak aku pun tak bisa menutupi kegirangan ku karena dari kemarin aku memang sangat ingin nonton anime itu.

""Aaa, serius? Mana mana"". Ucapku namun langsung menarik tiket dari tangannya.

""Nah, gini kan lu ganteng beneran haha"" ucapku lagi semakin menyadari dia ganteng 5000 centi

""Jujur juga lo sekarang, yauda nanti gw jemput jam 3 sore, share lock di ig ya"" ucapnya begitu manis, dan entah mengapa semenjak itu, seketika kami menjadi akrab.


***Setelah selesai membersihkan WC dan telah pulang sekolah***


""Aaa... Gw harus make baju apa ini?"" Aku menggrutu binggung harus mengenakan apa. 

Bukanya tak punya baju tapi aku justru binggung harus make baju yang mana, kebetulan aku baru dibelikan 5 pasang pakaian h&m oleh mamaku minggu lalu.


Klock... 

Bunyi suara pintu kamar ku dibuka dan kebetulan sedang tidak ku kunci.

""Ada apa nak, kenapa kamar mu berserak dengan pakaian-pakaian baru mu""? Tanya ibu ku sedikit kebingungan, karena setaunya aku tidak punya jadwal kemana-mana selain pergi sekolah hari ini.

""Ini ma, aku mau nonton sama temen sekolah ku, tadi pas di sekolah dia baru ngajakin"".

""Ooo... Gitu, sini mama bantuin pilihin baju ya"". Ucap mamaku melegahkan aku yang sudah kebingungan mau mengenakan baju apa.

...

Beberapa saat kemudian baju turtle neck army dan celana jeans ripped menempel di badan ku, ditemani sebuah tas guci.

""Wahhh, cantik banged anak mama, simple tapi aura kamu oke banget, cocok."" Ucap mamaku memuji penampilan ku, dengan ootd yang tak pernah gagal ia pilihkan untukku.

""Iya dong, anak siapa dulu, mama"" ucapku semakin pede dengan ootd pilihannya ini.


Tit, tit, tit..

Bunyi klakson mobil terdengar dari luar rumah ku.

""Eh, kayaknya dia uda datang, aku pamit pergi nonton dulu ya ma"" pamit ku sembari menyalam tangan lembut mamaku.

""Iya, hati-hati, jangan pulang kemalaman ya nak"" ucap ibu ku menjawab.

""Baik bosss..."" Jawab ku kembali.


Wildan yang ternyata sudah turun dari mobil dan berdiri kece di depan pintu rumah ku pun langsung izin membawa ku pergi nonton kepada mamaku.

""Izin pergi nonton anime dulu ya tan, kita ga bakalan pulang malam malam kok"" ucap Wildan memohon izin kepada mamaku.

""Iya nak Wildan hati-hati ya, Tante titip Marcelina, jagain ya, dia suka rada lasak anaknya"" ucap mamaku begitu jujur yang sudah tahu nama teman ku karena sudah kukenalkan sebelumnya pada mamaku.

""Baik tantee"" ucap Wildan.


*** Di perjalanan menuju bioskop ***

""Lo gamau singgah atau beli sesuatu dulu? Sekalian biar gw temenin"". Ucap Wildan bersikap lakik banged haha.

""Ooo, iya ke grandmedia dulu ya, gw mau beli novel nih, anime nya mulai jam 3 kan?"" Ucapku.

""Siap boss ku, iya mulai jam 3 Lin"" jawab Wildan padaku.

Kami pun pergi membeli novel lalu menonton.

Tak ku sangka, hari ini ternyata sungguh asik, karena kehadiran anak baru yang sok ganteng itu, tapi memang beneran ganteng sih."


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.