Sahabatku

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 1. ""Sahabatku”


Jarum hari ini masih terlalu pagi 

Kutatap lengkungan langit

Biru harau hari ini 

Seketika teringat senggal kisah

Bersamamu

Sahabatku... 

Bersamamu aku berani 

Menebus berbagai terobosan 

Denganmu aku lewati

Tawa dan tangisan

Menyibak berbagai rintangan

Yang terus mengaung tajam

Hingga tiba masa

Yang menuntun kita berpisah

Aku berharap saat itu

Hanyalah sebuah mimpi

Agar kelak jalan panjan ini

Bersama kita lalui

Namun kini aku mengerti

Mengapa kita harus berpisah

Sebab pada kenyataannya

Jalan untuk meraih mimpi kita berbeda

Sahabatku... 

Walau kita terpisah oleh jarak

Walau kita tak lagi duduk bersama

Kau tetaplah kau

Tempatku berbagi cerita

Suka dan duka

Memberi semangat serta motivasi

Terimakasih sahabatku


2. “Pelatuk dosa”


Ditengah malam gelap gulita

Aku terbangun, tersadar akan dosa dosaku

Kuambil wudhu

Ditengah malam ini

Diatas sajadah ini

Aku menengadahkan tangan

Memohon ampun atas dosa dosa

Tuhanku... 

Dalam termangu

Aku masih menyebut namamu

Biar susah, sungguh

Mengingatkan penuh seluruh

Cahayamu panas suci


3. ""Aku adalah Aku”


Aku adalah aku, 

Kehancuran dari harapan dan

Kebahagiaan


Aku adalah aku, 

Kehidupan yang tak lekang 

dari air mata


Aku adalah aku, 

Setapak jalan pulang, 

Yang telah hilang dari kehidupan


Aku adalah aku, 

Yang dibunuh mati, 

Yang bangkit lalu terbunuh kembali


Aku. 

Wujud kesedihan, 

Bentuk kegelapan., 

Wajah luka, 

Tersembunyi ditempat terdalam 

Pada hati manusia


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.