https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"Runtuhan Doa
Di pekat malam yang hampir sirna
Kekar mendekap runtuhan doa
membiarkan semilir harapku merekah
Lalu kubangun istana harapan megah
Berhiaskan deraian lampu kian meredup
Ku bentangkan tikar air mata
Ku rakit layar perahu semesta
Tersungkur sujud di atas sajadah
Setiap ucapku yang terbata
Mengadu segala pada Baginda
Mengapung ringan getarkan udara
Meninggi pada-Mu dalam kunyahan nada
Sepertiga Malam
Kujatuh hati pada satu masa
Malam elok berhias sang dewi terang
Menanti panjang kuncup padamnya malam
Keheningan syahdu mampu menembus relung atma terdalam
Tatkala sepertiga malam menjadi istimewa
Jutaan umat terlelap sunyi
Entah segelintir umat sengaja menantikan
Ditantang dingin yang menusuk tulang
Kubasuh tuk sucikan diri dengan kucur air wudhu
Bersimpuh dan tersungkur teguh di atas sajadah biru
Mengusung beribu harapan pun keinginan
Seraya menadahkan tangan mohon ampunan
Komat kamit mulut mengalur panjang
Dalam sunyi luluhkan air mata
Merayu pada-Nya dengan barisan doa
Mengunyah nada remukkan ramainya udara
Teriakan Hati Santri
Tiada hari terlewat tanpa memandang semua
Dari senja muda hingga langit menua
Tanpa henti, diri memuji kebesaran-Nya
Bernaung kasih putih tak ternoda
Sejuk di ujung desa, mengukir panjang kisah
Tempat mengabdi sejati pada baginda
Hormat pada kyai mencintai negeri ini
Cita terpatri menjadi santri mumpuni
Hari-hari tak luput mengaji
Meniti masa bertholabul 'ilmi
Sayembara kemuliaan memulai hari
Mengharap jaminan surga abadi
Kunang malam laksana saksi
Aksara suci jadikan teman sejati
Teriak hati para santri
Kami siap menjadi kader illahi"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.