Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Riuh Dalam Pikiran
Penulis : Maghfirah Gusfaniarty Sukoco
Tatkala sang purnama tlah tiba, menemani hati yang hampa
Disaat sunyinya malam tak mampu meredam gejolak diangan
Seolah dinginnya malam yang disertai liarnya angin
Meriuhkan pikiran yang tak terbelenggu
Hening malam yang seharusnya menenangkan, kini berkecamuk tak karuan
Rembulan pun tak akan sanggup dengan keadaan yang berlawanan
Hanya raga ini yang paling tau akan keadaan
Saat semua enggan tuk memperdulikan
Hati berkata jangan tetapi pikiran berucap “lanjutkan”
Entah apa maksud riuh ini
Biarlah embun pagi yang memunculkan senyuman
Untuk melanjutkan drama kehidupan
Kokok ayam yang beriringan dengan munculnya sang mentari
Memaksa kita melepas jati diri
Seolah lupa akan gejolak sesaat
Surya telah perkasa di angkasa
Seakan ikut bertanya apa yang ku rasa
Ku menyadari semua fana hanya untuk pelipur lara
Hanya paksaan senyum bahagia yang ku tunjukkan
Untuk kekuatan saat riuh kembali melanda
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.