Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
RASA PUTRIMU
Oleh Wan Aziza Fatimatun Naim
Sakit, hujan, dan tangis tipis dipipi putrimu
Selamat datang
Di labirin ungkapan rasa anakmu
Yang selalu menengadah sebuah pertemuan syahdu
Sekalipun kau tak pernah datang memuaskan rinduku
Aku menuju hilang dari kenang tak sempurna karena kepergianmu
Ibuku
Kamu selalu ada pada sajak-sajak yang tak banyak orang kenali
Ada dalam hinggar bingar senja dan pagi
Ada disetiap jingga yang semesta kagumi
Namamu adalah susunan abjad dalam doa yang paling kusukai
Tidak hanya sebatas bait puisi
Rasa putrimu
Saban petang dan rintik hujan
Tersobek hancur mendambakan peraduan
Tersayat luka yang tak bisa disembuhkan
Kecuali dengan sebuah pertemuan
Sudahlah!
Hanya permintaan temu yang dapat aku langitkan
Semoga ibu dan aku dipertemukan
Dalam mimpi fiksi yang begitu kuharap dan dambakan
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.