Rindu Kelabu.

 








Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu puisi dari peserta Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Net 24 Jam. Puisi ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Lembayung". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati puisi di bawah ini:


 Judul: Rindu Kelabu.

Karya: Sarah Pebri Y.


Burung datang menyampaikan berita tentang dirimu.

Aku duduk termangu, dalam sepi hampa tanpa bayangmu.

Sekata, dua kata, hati ini mulai mendesir risau.

Coretan tanganmu menghantui pikiranku.


Rindu itu mulai datang lagi.

Menggebu-gebu terasa di hati.

Awan pun menjadi saksi.

Tentang aku yang kini duduk menyepi.


Menahan rindu bagai kelabu.

Membuka pintu, harap kamu akan bertamu.

Tetapi kamu datang sambil mengucapkan kata itu.

Ini dia, milikku.


Judul: Lentera Kematian.

Karya: Sarah Pebri Y.


Tanpa pamit engkau pergi.

Meninggalkan diriku sendiri.

Tinggalah aku yang kini menyepi.

Meski berharap engkau tetap kembali.


Hari silih berganti.

Tetapi, engkau belum aku temui.

Kabar yang tak kunjung aku dapati.

Ini seperti mimpi yang berilusi.


Apa aku telah selesai.

Dimakan hari yang tak kunjung usai.

Kini lenteraku mati.

Bersama kisah yang abadi.


Judul: Merindu Tanpa Temu.

Karya: Sarah Pebri Y.


Kita bertemu tanpa sengaja.

Berpisah karena terpaksa.

Menunggumu tanpa kata.

Menantimu hanya luka.


Pergiku tak dicari.

Hilangku tak dapat ditemui.

Setitik harapan untuk bertemu.

Namun, nyatanya hanya bertamu.


Kini aku merindu.

Tanpa sanggup untuk bertemu.

Hanya kamu yang aku mau.

Meski, merindu tanpa temu.

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.