https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Renjana
Bibir beradu membasahi
cambuk tangan dibelakang kepala
seratus detakan jantung
dalam sepersekian detik
ruang tengah itu membisu
dekapan terkasih kami
abadi bersama renjana.
Deras Hujan
Deras hujan menggerutu
penuh denging ditelinga.
Deras hujan lalu menangis
air matanya menenggelamkan.
Dendamnya, amarahnya keluar
mengembalikan segalanya
yang dibuang oleh manusia.
Ujung
Segala pilihan sudah habis
takdir tak pernah terkalahkan
untuk tidak menjadi pilihan
sekuat apa manusia melawannya?
fasilitas nafas tak lagi ada
sekujurnya kaku, namun
sebenarnya malu
lupa membawa bekal dari dunia
untuk menghadap-Nya.
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.