PULANGLAH SEBELUM SENJA PERGI - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


 "PULANGLAH SEBELUM SENJA PERGI


Suatu hari anak berumur 6 tahun bernama Yura, sedang bermain sore hari bersama teman temannya. Ibunya berpesan “Yura, pulang main nya paling lama jam 5 sore ya, jangan lama dan jauh jauh mainnya!” kata Ibu, lalu Yura jawab “ Baik bu”.


Yura pun main bersama teman temannya, mereka bermain petak umpet di dekat bukit yang ada di belakang rumahnya. Tetapi sangking asiknya main dia lupa waktu. Sampai akhirnya Ibu nya menjemput dia main, dan Ibu nya pula memperingatkan dia supaya besok tidak telat pulang main. Yura pun meminta maaf kepada Ibunya, Ibunya pun memaafkannya.


Keesokan harinya ia bermain kembali sore hari, ia ingat bahwa Ibu nya sudah mengingatkan dia supaya pulang tepat waktu. “Ingat ya Yura harus pulang tepat waktu, jangan seperti kemarin” ujar Ibu. “Iya Bu Yura akan pulang tepat waktu kok, Yura Juga membawa jam tangan supaya ingat waktu bu” jawab Yura.


Yura pun bermain seperti kemarin, tepatnya di belakang rumahnya yaitu di bukit. Saat Yura bermain petak umpet, ia bersembunyi di sebuah bangunan kosong yang gelap dan kotor. Bangunan itu dulunya sebuah gardu listrik yang sudah tidak terpakai lagi. Kemudian ia ditemukan oleh kawannya yang menjaga. Tetapi perasaan Yura agak berbeda, muka nya pucat dan menggigil. Tetapi teman temannya tidak ada yang sadar karena keasyikan bermain. Walaupun ia bermuka pucat dan menggigil ia tetap melanjutkan permainan itu. Hingga jam 5 sore tiba, sesuai janjinya ia tetap lupa, sementara Ibu Yura ketiduran di rumahnya. Dan kedua kakak nya asik main gadget di rumah sehingga lupa untuk menjemput Adiknya pulang.


Ketika Ibu Yura bangun menjelang magrib...


“Kak, Yura belum pulang ya? “kata Ibu ,lalu Kak Lina Kakaknya Yura menjawab “Belum bu, dia masih bermain” , “Aduh, cepat sana panggil dia pulang” kata Ibu.

Kak Lina pun pergi mencari Yura, saat mencari ia bertanya ke salah satu teman bermainnya, yaitu Fira. Fira ini adalah anak yang dapat melihat sesuatu yang tidak dapat semua orang lihat, atau dia adalah seorang anak indigo.

“Fira apakah kamu tau Yura dimana?” tanya Kak Lina, “Tadi dia pergi kak sama om om pake jaket hitam” kata Fira. 


Kak Lina kebingungan siapa orang yang sudah pergi bersama Yura. Tetapi tiba tiba Yura datang ke Kak Lina, Kak Lina tambah bingung karena juga wajahnya Yura begitu pucat. Kak Lina pun langsung membawa pulang.


Saat sampai dirumah, Yura tidak mau makan apa apa dan tidak sama sekali berbicara. Saat tengah malam ia panas tinggi dan menggigil. Ayah Yura pun sigap langsung membawanya ke rumah sakit tengah malam sekitar jam 3. Ketika sampai di rumah sakit dokter mengatakan ini hanya demam biasa, bukan penyakit yang parah. Dokter hanya memberi obat dan sementara Yura diminta oleh dokter untuk menginap di rumah sakit.

Berhari hari Yura menangis dan selalu mengeluarkan lidahnya. Ia tidak mau makan, tidak berbicara dan hanya terbaring di rumah sakit.


Karena heran Ayah Yura memanggil ustadz untuk menanyakan sebenarnya apa yang terjadi pada Yura. Ketika Ustadz masuk ke kamar inap Yura, Ustadz sudah merasakan ada hal yang aneh, seperti anak makhluk astral yang sudah memasuki tubuh Yura. 

Ustadz berkata hal ini karena Syaira sudah 2 kali berturut turut pulang saat magrib, dan saat ia bermain ia tidak sengaja mengganggu tempat makhluk itu tinggal. Sehingga ia marah dan mengajak Syaira untuk ke alam makhluk tersebut. Tetapi sayangnya ustadz pertama bernama Adi yang Ayah panggil tidak bisa mengeluarkan makhluk tersebut karena kekuatannya sulit untuk dikalahkan.


Ayah pun mencari orang yang pandai selain ustadz tersebut, tetapi sayang, nyawa Yura tidak bisa terselamatkan ia sudah berada di alam makhluk tersebut.

Yura meninggal dunia dengan keadaan badan biru, dan langsung dimakamkan hari itu juga. Saat dimakamkan terdapat ular panjang yang ada di dalam kuburannya. Semua orang yang ada disana terkejut dan ketakutan. Setelah itu ularnya pergi menghilang. Kejadian tersebut membuat semua orang tambah panik dan ketakutan.


Malamnya saat diadakan tahlilan di rumah Yura, ular yang ada di kuburan pada saat pemakaman tersebut datang lagi dan hilang. Membuat Ayah dan Ibu Syaira takut. Dan rencana Ayahnya besok ingin memanggil ustadz supaya ular tersebut tidak datang. Karena Ayah Yura percaya bahwa ada sosok makhluk yang masih berada di sekitar rumah mereka. dan Ayahnya takut jika anaknya tidak tenang berada di alam kubur.


Tengah malam sekitar jam 2 pagi, Kak Sarah, Kakaknya Yura yang kedua terbangun melihat sosok Yura yang meminta tolong kepadanya dengan wajah penuh darah dan tusukan. Ia langsung lari ketakutan ke kamar Kak Lina.


Keesokan harinya, ustadz yang dipanggil oleh Ayahnya Syaira berhasil mengalahkan makhluk yang masih bergentayangan di sekitar rumah mereka.

 

Ternyata ular yang pernah datang ke makam dan rumah mereka adalah sosok gaib yang tidak sengaja diganggu oleh Syaira saat bermain petak umpet di bangunan sudah tidak terpakai menjelang magrib Saat itu.


Setelah itu tidak ada lagi ular aneh yang datang ke rumah mereka dan sosok Yura yang datang saat malam tiba. dan jenazah Yura sudah tenang di alamnya.


"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.