Selamat menikmati puisi di bawah ini:
Pagi Tak Selamanya Sejuk
Penulis:Ag Maulana Ibrahim
Mulai pagi dengan rasa panas di kepala
Kumpulan masalah dan kesusahan jadi bahan bakarnya
Hal tak baik hari kemarin berulang dan terus berulang
Menjadi saksi bahwa aku belum dapat menjadi seorang pemenang
Dambaanku serupa cerita novel bacaan minggu lalu
Apadaya pagi hanya nikmati sarapan pilu dan rindu
Angan lalu tentang rindu bersama orang terdekatku
Kini menetap di tempat yang telah berlalu
Sementara diri ini telah pergi menjauh
Aku ingin mundur ke tempat menetap di sana
Hingga tamparan takdir sadarkan pertengkaran dalam pikiran
Perjuanganku telah hampir menjadi purnama
Maka tak akan kujadikan tertutup oleh awan
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.