PACAR HANTUKU - Kumpulan Cerpen

 










Selamat datang di Lintang Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu cerpen dari peserta Lomba Cipta Cerpen Tingkat Nasional Net 24 Jam. Cerpen ini lolos seleksi pendaftaran dan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Sebuah Cerita Tentang Kepergian". Klik link di bawah ini untuk informasi lomba: 

https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html


Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:


PACAR HANTUKU

Jacinda Rizki Fendyani


Malam itu, Adrian pergi kembali ke sekolah karena buku tugasnya yang tertinggal. Sepi dan gelap, itulah gambaran sekolah Adrian saat ini. Dia segera pergi ke kelas. Saat sudah membuka pintu kelas, suasana angker menyelimuti kelasnya. Dia berjalan ke tempat duduknya, kemudian mengambil buku yang ada di laci tempat duduknya. Saat sudah mengambil bukunya, tiba-tiba, ""braak."" Pintu kelasnya tertutup sendiri. Adrian hanya berpikir angin lah yang membuat pintunya terbuka. Dengan santainya dia pergi dari kelas. Saat berada di tengah lorong sekolah, dari kejauhan terlihat ada seorang gadis yang melihat Adrian, ""siapa di sana? Kenapa melihatku?"" Tanya Andre dari kejauhan. Gadis itu kemudian lari saat ditanyai oleh Andre, dia lari ke atap sekolah, Andre yang penasaran dengan gadis itu berlari mengikutinya. Saat Andre sudah membuka pintu atap, dia melihat gadis itu berdiri di pinggir atap. ""Hey, apa sedang kamu lakukan di sana?! Kamu nanti bisa terjatuh,"" ujarnya. Bukannya turun, gadis itu malah menyapa Andre, ""halo...kamu Andre kan? Aku selalu menunggumu,"" sahut gadis itu.

""Sebelum itu, cepat turun dahulu dan kita bicarakan baik-baik,"" tawar Andre. Dia turun dari pinggiran atap, dia mendekatkam wajahnya di telinga Andiram dan berbisik, ""aku masih akan selalu menunggumu."" 

""Siapa kamu? Kenapa tau namaku?"" tanya Adrian. Gadis itu pergi meninggalkan Adrian, ""kenapa pergi? Aku masih perlu jawabanmu,"" teriak Adrian. Gadis itu mengabaikannya, tidak lama setelah gadis itu pergi, Adrian juga pergi meninggalkan sekolah.


Pagi harinya, Adrian pergi ke sekolah pagi-pagi sekali. Dia berharap bisa bertemu gadis yang dia temui di sekolah tadi malam dan bertanya lagi padanya. Saat sudah sampai di sekolah, Adrian berkeliling seluruh kelas untuk mencari gadis itu. Tapi dia tidak menemukannya. Di semua tempat sudah dia cari tapi tetap tidak menemukannya. ""Kring, kring."" Karena suara bel sudah berbunyi, Adrian akhirnya pergi ke kelasnya, kelas 11. Dia berjalan masuk kelas dengan wajah murung. ""Kenapa kamu?"" Salah satu temannya bertanya.

 ""Aku? Aku kenapa, tidak papa kok,"" jawab Adrian.

 ""Tapi teman-teman, aku ingin cerita. Tadi malam aku kembali ke sekolah untuk ambil buku, terus ada gadis cantik yang melihatku. Tapi dia sekarang hilang begitu saja,"" jelas Adrian.

""Kira-kira apa aku ada hubungannya dengan gadis cantik yang ku temui di sekolah ini?"" Imbuh Adrian.

""Itu,,"" belum sempat berbicara, guru mereka datang. Jadi pembicaraan pun berhenti.


Saat istirahat temannya bercerita dengan apa yang terjadi, ""anu Adrian, aku ingin menceritakan sesuatu padamu,"" panggil Lita, salah satu teman Adrian.

""Apa?"" 

""Jadi begini,,, sebelum kecelakaan itu terjadi, kamu dan Angela, gadis yang kamu temui di sekolah,, itu... kamu dan dia berpacaran,"" jelas temannya.

Adrian pernah mengalami kecelakaan saat mengendarai motornya. Kepala Adrian terbentur cukup keras dan membuatnya kehilangan sebagian ingatannya.

""Hah? A-apa yang kamu katakan? Dia? Pacarku?"" Adrian terkejut dengan yang di katakan oleh Lita. 

""Lalu di mana dia sekarang? Aku, aku ingin bertemu dengannya,"" tanya Adrian.

""Dia,,, eeemm. Saat kamu kecelakaan dan koma selama berbulan-bulan, dia kabarkan bunuh diri,"" ucap Lita.

""Hah? Bu-bunuh diri? Bagaimana bisa,"" rasa penyesalan di rasakan oleh Adrian. 


Malam harinya, dia mencoba untuk bertemu lagi dengannya. Dia menunggu di atap dan menatap langit-langit malam. ""Brakk."" Suara pintu atap terbuka didengar oleh Adrian, itu dia Hana.

 ""Ka-kamu datang,"" ucap Adrian.

""Oh, kenapa ada di sini? Tidak ada barang yang tertinggal lagi sepertinya,"" ujar Angela.

""Ada, satu hal yang aku lupakan. Yaitu kamu,"" sahut Adrian.

""Hah? Kamu sudah ingat kembali?"" Kata Hana dengan raut wajah bahagia.

""Belum semuanya sih, tapi aku mengingat kalo aku dulu punya pacar secantik dirimu,"" Adrian dengan gombalannya. Hana hanya membalasnya dengan senyuman. Mereka berdua kembali bersama walau beda dunia. Hana bukan bunuh diri, tapi saat itu dia sedang melihat-lihat ke atap dan secara tidak sengaja jatuh. Ya, memang Hana merasa terpuruk karena Adrian sedang tidak sadarkan diri, tapi dia tetap setia menunggunya. Adrian dengan raaut wajah bahagia pulang ke rumah, sampai-sampai ibunya merasa bingung dengan wajah Adrian.


Hari-hari kencan manusia dan hantu pun di mulai. Saat Adrian sekolah, Hana menunggunya di dekat jendela setiap waktu. Adrian selalu tertawa ketika ada Hana. Guru dan temannya juga ikut penasaran, ""kenapa dia? Senyum-senyum sendiri? Kepalanya terbentur lagi?"" Canda gurunya yang sedang mengajar. Adrian lebih sering bersama Hana, kadang dia berada di atap atau di tempat-tempat yang sepi. Saat ada temannya, dia akan diam seakan sedang sendiri. ""Hey Adrian, kenapa sendirian di atap begini?"" Tanya salah satu teman dekatnya.

""Tidak, tidak ada. Aku cuma ingin merasakan anginnya,"" jawab Adrian. Hana juga mengikuti Adrian pulang ke rumah. ""Kenapa mengikutiku?"" Bisik Adrian.

 ""Aku selalu kesepian saat di sekolah,"" sahut Hana. Adrian langsung masuk ke kamar saat sudah sampai rumah. ""Kenapa masuk ke kamar? Kamu tidak makan?"" Tanya Hana.

""Tidak, aku sedang banyak tugas yang harus dikumpulkan sebelum deadline,"" jelas Adrian. 

""Tapi kan, ibumu sudah menyiapkan makan malam,"" ujar Hana.

""Iya, nanti aku akan makan,"" ucap Adrian.


Hari ini adalah hari libur, Adrian dan Hana berencana berjalan-jalan bersama. Dia bersiap, menggunakan baju warna biru dan celana hitam. Dia juga merapikan rambutnya agar terlihat lebih tampan. ""Bagaimana penampilanku? Terlihat lebih tampan dari sebelumnya kan?"" Sahut Adrian pada Hana. 

""Hahah."" Hana tertawa kecil karena sikap Adrian. ""Kamu tidak bisa mengganti pakaianmu ya? Aku bosan melihat memakai seragam terus,"" kata Adrian. ""Tapi aku selalu cantik jika memakai ini,"" jawab Hana dengan senyuman di wajahnya. Mereka siap untuk pergi bersama. Keduanya pergi sambil membawa beberapa makanan ringan ke taman yang tidak jauh dari rumah Adrian. Saat sampai, Adrian membeber karpet kotak-kotak dengan warna merah. Kemudian Adrian meletakkan makanan ringan itu di karpetnya. Untuk manusia normal, Adrian terlihat seperti piknik sendiri, tapi untuk Adrian ini adalah hal yang tidak akan terlupakan. 


Mereka pulang saat malam hari. Bukannya langsung pulang, mereka justru memutar supaya bisa lebih lama di luar. Sambil berjalan, Adrian bertanya, ""jadi berapa lama kamu menungguku?""

""Sekitar 3 minggu setelah kematianku,"" jawab Hana.

""Apa kamu bisa lenyap dari dunia ini?"" tanya Adrian.

""Iya, tapi aku belum tau pasti tentang itu. Mungkin terkadang aku akan hilang dan tiba-tiba muncul lagi,"" jelas Hana.

Di tengah pembicaraan, ada yang menelfon Adrian. ""Ddrrrttt, drrrrrt, drrtt."" Suara handphonenya, itu dari nomer yang tidak di kenalnya. Adrian mengangkat telfon itu dan berkata, ""halo? Siapa ini?"" Baru bertanya, orang itu tidak menjawab dan menutup telfonnya. Adrian hanya berpikir kalo mungkin itu hanya iseng. Sampai juga di rumah. Adrian langsung mandi dan mengganti pakaiannya, lalu pergi tidur. Kali ini Hana akan berada di atap sekolah, dia ingin menyendiri.


Hana berada di atap sekolah, dia duduk di kursi dekat pintu masuk. Saat duduk, dia mengangkat tangannya dan melihatnya. Sepertinya dirinya mulai lenyap. ""Bagaimana ini? Apa yang harus aku katakan pada Adrian,"" kata Hana pada dirinya sendiri.


Matahari mulai menunjukkan sinarnya, Adrian bergegas pergi ke sekolah.

 ""Hey, Adrian,"" sapa temannya yang ada di sekitar sekolah. Dia hanya membalasnya dengan senyuman dan kembali berlari ke atap. Saat di sampai di atap, ""di mana Hana?"" tanya Adrian pada dirinya sendiri. Dia mencari Hana ke seluruh tempat yang ada di sekolah, tapi tetap tidak menemukannya. Saat jam pelajaran, Adrian murung sekali karena tidak bertemu dengan Hana pagi ini. Dia bahkan tidak fokus pada apa yang dijelaskan oleh gurunya. Saat jam istirahat, dia juga tidak bertemu dengan Hana dan wajahnya lebih murung. ""Kring, kring, kring."" Bel berbunyi, waktunya pulang. Adrian tetap tidak bertemu dengan Hana. Adrian bingung dan khawatir.

 ""Bagaimana jika dia lenyap? Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan,"" ucap Adrian pada dirinya sendiri. Dia terlihat lesu sekali, sesekali ibunya bertanya padanya, ""kenapa kamu? Wajah murung terus itu."" Tapi Adrian tidak menjawabnya dan hanya membaca bukunya. Ibunya pun menyuruh Adrian, ""Adri, belikan daging di toko seberang jalan itu."" Adrian berdiri dan berjalan keluar untuk membeli daging. Setelah mendapat daging, dia melamun di jalan raya. Dia memikirkan Hana sepanjang hari sampai-sampai dia tidak sadar kalo sedang berada di jalan raya.


""Tit, tit, tit."" Bunyi mobil yang mengebel Adrian agar minggir. Dia tidak bisa bergerak, saat mencoba untuk pergi, dia malah akan semakin takut karena Adrian teringat saat dulu dia tertabrak. Mobil itu semakin dekat, Adrian hanya bisa berdiri dan meratapi nasibnya yang akan segera ditabrak oleh mobil itu. Saat mobilnya sudah tinggal 5 cm lagi darinya, dalam hitungan detik Adrian seperti ditarik ke trotoar. Dia hanya terjatuh dan tidak sampai tertabrak.

Itu Hana, dia yang menyelamatkan Adrian.

""Kamu dari mana saja? Apa kamu tau betapa khawatirnya aku?"" Adrian mengomel di tengah jalan. Hana hanya memberikan senyuman pada Adrian lalu membantu Adrian untuk berdiri. Mereka berdiri bersama dan berjalan pulang.

""Aku,,,hanya mengunjungi keluargaku,"" ucap Hana setelah berdiri. Adrian hanya mendengarnya. Hana hanya mengantar Adrian hingga ke depan rumah. Dia masuk ke rumah dan memberikan dagingnya. Saat memberikan dagingnya, dia bertanya pada ibunya, ""Bu, apa Ibu tau bagaimana kabar keluarga Hana?""

""Kamu lupa? Keluarganya sudah tiada sejak Hana bunuh diri,"" jelas Ibunya.

""Ba-bagaimana bisa?"" Adrian kemudian berlari ke luar dan mencari Hana. Dia mencari di atap sekolah,rumah Hana, taman, tapi tidak menemukannya. ""Pemakaman, ya mungkin saja dia ada di sana,"" kata Adrian.

 Dia pergi ke pemakaman dan bertemu Hana. Adrian terkejut karena dia melihat Hana dalam keadaan tubuhnya hilang setengah. ""Kenapa kamu? Apa yang terjadi?"" Adrian benar-benar bingung dan terkejut dengan apa yang dilihatnya, tapi Hana hanya memberi senyuman padanya dan berkata, ""maaf."" Tubuh Hana benar-benar menghilang. Adrian menangis sendirian di sana."


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.