Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Obsesi Sunyi
Walau sudah kubungkam mulut ini.
Walau sudah kucoba berkali-kali menenangkan diri.
Namun, kembali lagi aku tersesat.
Pada riuh gemuruh dalam isi kepalaku sendiri.
Dalam sunyi ribuan mimpi tegambar.
Terbesit untuk segera dikejar.
Namun, kembali lagi tercerai berai.
Bagi debu yang terhempas angin.
Dalam sunyi aku kembali sendiri.
Membeku dalam pikiran yang berdebu.
Semua mimpi, harap, tekad dan obsesi
kini hanya berakhir sunyi.
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.